Tubuh wanita bisa bereaksi membentuk antibodi antisperma (ASA) dalam jumlah tinggi yang sifatnya mencegah sel sperma suami membuahi sel telur di dalam saluran telur. Kini, dengan metoda Paternal Leukocyte Immunization (PLI) memungkinkan pengukuran kadar ASA yaitu Husband’s Sperm Auto-aglutination Test (HSAaT). Produksi ASA yang terlalu tinggi dapat “diobati” sehingga kadarnya dipertahankan dalam kisaran normal.
Prosesnya bertahap. Sebelum pasangan menjalani proses terapi Paternal Leukocyte Immunization (PLI), suami harus melakukan uji pra-PLI, yaitu melakukan pengambilan contoh darah yang hasilnya sudah dapat diketahui dalam 3 hari. Apabila darah suami memenuhi syarat, maka barulah terapi dimulai.
Prosesnya bertahap. Sebelum pasangan menjalani proses terapi Paternal Leukocyte Immunization (PLI), suami harus melakukan uji pra-PLI, yaitu melakukan pengambilan contoh darah yang hasilnya sudah dapat diketahui dalam 3 hari. Apabila darah suami memenuhi syarat, maka barulah terapi dimulai.
- Darah suami diambil sebanyak 15 mililiter untuk diproses dan dipisahkan antara sel darah putih dan sel darah merah. Sekitar 10 juta sel darah putih yang berhasil dipisahkan, selanjutnya disuntikkan ke tubuh istri secara subkutan (di bawah permukaan kulit). Proses ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 3-4 minggu.
- Dua minggu setelah suntikan ke-3, dilakukan evaluasi laboratorium terhadap kadar ASA di dalam tubuh istri. Apabila kadar ASA istri termasuk dalam kisaran normal, pasangan tersebut disarankan untuk melakukan hubungan intim karena proses pembuahan masih mungkin terjadi. Diharapkan bila terjadi proses pembuahan, dapat berlanjut hingga proses kehamilan yang normal.
- Untuk menjaga agar kadar ASA tetap dalam kadar normal, biasanya terapi terus dilakukan hingga usia kehamilan mencapai 12 minggu. Dengan begitu, diharapkan proses implantasi embrio (hasil proses pembuahan sel sperma terhadap sel telur) ke dalam dinding rahim dapat berlangsung normal. Proses kehamilan pun dapat berlanjut hingga 9 bulan penuh.
Infertil bila:
- Pasangan sudah menikah selama 1 tahun, melakukan hubungan suami istri secara teratur dan benar, tanpa ada usaha pencegahan kehamilan, tapi pihak istri belum juga hamil.
- Pasangan sudah menikah selama 2 tahun, tetapi belum juga dikarunia anak, walau pun pihak istri sudah pernah hamil beberapa kali tapi kehamilannya tidak berlanjut (keguguran).
Penyebab infertilitas:
- 27% akibat kelainan rongga panggul istri.
- 9% akibat kelainan mulut rahim (serviks).
- 18% akibat kelainan sistem peredaran endokrin istri.
- 41% akibat kelainan sistem reproduksi suami.
- 10% akibat faktor yang tak terjelaskan (unexplained).
Cek Kadar ASA. Setiap kali berhubungan seks, tubuh wanita akan memproduksi ASA. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan ASA Anda tergolong normal atau tidak.
• Normal: bila titernya 1: 4 hingga 1 : 64.
• Rendah: bila titernya 1 : >256 hingga 1 : 1.024.
• Menengah: bila titernya 1 : 2.048 hingga 1 : 16.384.
• Tinggi: bila titernya 1 : 32.768 hingga 1 : 262.304.
Manfaat PLI
- Membantu terjadinya kehamilan pada pasangan yang belum pernah punya anak.
- Membantu pasangan yang sudah punya anak tetapi kesulitan untuk mendapatkan anak berikutnya.
- Membantu wanita yang mengalami keguguran berulang untuk mendapatkan kehamilan normal.
- Membantu wanita dengan riwayat kehamilan tidak berkembang untuk mendapatkan kehamilan normal.
- Membantu wanita yang gagal hamil setelah menjalani inseminasi buatan atau bayi tabung untuk mendapatkan kehamilan yang normal.
- Membantu wanita yang kehamilannya tidak berlanjut setelah menjalani proses bayi tabung.