Sebagai ayah, Anda perlu memerhatikan kualitas sperma, termasuk komponennya untuk menghasilkan keturunan yang sehat. Air mani atau semen adalah cairan pembawa sel sperma yang diproduksi oleh organ reproduksi pria, dan juga perlu diperhatikan kualitasnya.
Memang tidak ada cara mudah untuk mengukur kualitas sperma yang dimiliki seorang pria, kecuali dengan pemeriksaan dokter. Namun, ada beberapa tanda alami yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah Anda memiliki sperma yang sehat, seperti berikut.
1. Lingkar Pinggang
Para peneliti dari Belanda menemukan bahwa pria dengan lingkar pinggang lebih besar dari 40 inci memiliki konsentrasi dan jumlah pergerakan sperma yang lebih rendah dari pria yang memiliki pinggang lebih kecil dari ukuran tersebut. Para peneliti tidak tahu pasti bagaimana hal tersebut saling terkait. Yang pasti, para peneliti percaya bahwa berat badan yang lebih besar, terutama buncit di bagian perut dapat mengganggu pelepasan hormon seks, serta produksi dan perkembangan sperma.
2. Wajah
Sebuah penelitian dari Spanyol dan Finlandia baru-baru ini menemukan bahwa pria yang memiliki wajah maskulin cenderung memiliki kualitas semen dan sperma yang lebih rendah. "Bisa jadi ini karena sistem tubuh pria yang memiliki wajah feminin lebih banyak mengalokasikan energi untuk produksi air maninya ketimbang ke karakteristik seksual lainnya, seperti wajah maskulin," ungkap sang peneliti, Jukka Kekalainen, Ph.D.
3. Penyuka Ikan
Peneliti dari Harvard University menemukan bahwa konsumsi ikan memiliki efek yang baik terhadap kualitas sperma. Orang yang senang mengonsumsi ikan, terutama salmon dan tuna, memiliki konsentrasi sperma 65 persen lebih banyak daripada mereka yang makan sedikit ikan. Omega-3 dalam daging ikan berperan penting dalam produksi sperma.
4. Celana
Sebuah studi dari Inggris tahun 2012, menemukan bahwa pria yang mengenakan celana boxer, mempunyai lebih banyak sperma yang aktif 'berenang' ketimbang pria yang suka memakai celana dalam ketat. 'Kelincahan' pergerakan sperma ini berperan penting, karena sperma yang lamban akan kesulitan dalam mencapai sel telur saat pembuahan. "Pakaian dalam yang longgar membuat suhu testis lebih rendah dan nyaman, dibanding dengan pakaian ketat. Sehingga, kualitas semen akan meningkat," ungkap penulis studi, Andrew Povey, Ph.D. Selain itu, ada juga bukti yang mengungkapkan bahwa peningkatan suhu testis dapat menghalangi produksi sperma. Jadi, biarkan sperma Anda bernapas.
5. Rutinitas Olahraga
Para peneliti dari Harvard menemukan bahwa pria yang rutin melakukan olahraga selama 15 jam atau lebih dalam seminggu, memiliki konsentrasi sperma 73 persen lebih tinggi dibandingkan pria yang jarang berolahraga. Latihan olahraga bukan hanya membantu mengontrol berat badan Anda, tetapi dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi, karena meningkatkan reaksi antioksidan ke seluruh tubuh Anda. Antioksidan tersebut dapat mencegah radikal bebas yang merusak sel-sel sperma.
6. Suara
Mungkin pria bersuara rendah atau macho terlihat jantan di mata wanita. Namun, menurut sebuah studi dari University of Western Australia, ternyata pria dengan suara ini cenderung memiliki sperma yang lebih buruk dan jumlah yang lebih rendah dalam ejakulasi mereka