Mengidap penyakit ginjal kronis (PGK) memang bukan akhir dari segalanya. Bahkan untuk berpuasa pun masih memungkinkan dan bukan merupakan halangan. Hanya saja, memang tidak semua penderita ginjal kronis bisa melaksanakan ibadah ini.
Apa saja yang mesti diperhatikan? Orang sehat tanpa gangguan ginjal kronis yang berpuasa, sebenarnya akan mengeluarkan jumlah air seni dan kadar mineral dalam urin tidak terlalu berbeda dengan kondisi tidak berpuasa. Lalu, bagaimana dengan pasien PGK yang berpuasa? Apakah akan menganggu pengeluaran air seni dan kadar mineral seperti natrium, kalium di dalamnya?
Puasa, tidak menyebabkan perubahan kadar natrium dan kalium dalam serum dan hal ini telah dibuktikan pada uji puasa jangka lama. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada pasien PGK saat berpuasa.
Hal yang perlu diperhatikan itu adanya potensi terjadinya penumpukan kalium dalam darah (hiperkalemia) dan fungsi ginjal serta elektrolit dalam darah perlu dipantau.
Bagi yang menjalani dialisis, perlu waspada, karena bila mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan saat berbuka, dapat menyebabkan kenaikan kadar kalium darah dan berat badan.
Puasa dapat meningkatkan detoxifikasi (pembersihan racun) dan regenerasi sel. Pada pasien dengan transplantasi ginjal harus minum air lebih dua liter, yaitu untuk meringankan kerja ginjal dengan mengencerkan bahan toxin yang dibuang ke ginjal.
Dalam keadaan puasa pemasukan air sulit mencapai delapan gelas. Namun, usahakan minum enam gelas. Untuk meringankan beban ginjal kurangi makanan berprotein tinggi (cukup 100 mg per hari) dan sahur dengan buah-buahan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pasien PGK. Salah satunya, pengaturan diet, yaitu rendah protein, rendah garam dan rendah kalium. Adapun makanan yang tinggi kalium di antaranya buah pisang, melon, semangka, pir dan kiwi. Hindari daging (termasuk ayam).
Tidak dilarang mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi seperti susu, tahu, tempe, telur, ikan dan daging sapi asal tidak berlebihan.
Keperluan air minum, saat berbuka minumlah satu gelas teh manis hangat atau air hangat ditambah madu, diikuti dengan kurma atau sari buah. Usai magrib, minum segelas air lalu makan seperti biasa. Usai Salat Tarawih makanlah makanan ringan.
Jangan lupa makanan tinggi serat seperti sayur mayur dan buah- buahan. Olah raga tetap diperlukan. Lakukan olahraga satu jam sebelum berbuka. Obat diminum bersamaan saat sahur dan buka serta menjelang tidur.