Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).
Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.
Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut:
• Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
• Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
• Penglihatan ganda.
• Pusing.
• Bicara tidak jelas (rero).
• Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
• Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
• Pergerakan yang tidak biasa.
• Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.
• Ketidakseimbangan dan terjatuh.
• Pingsan.
Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.
Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.(www.terapistroke.blogspot.com)
Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.
Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut:
• Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
• Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
• Penglihatan ganda.
• Pusing.
• Bicara tidak jelas (rero).
• Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
• Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
• Pergerakan yang tidak biasa.
• Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.
• Ketidakseimbangan dan terjatuh.
• Pingsan.
Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.
Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.(www.terapistroke.blogspot.com)