Bisa nggak sih memilih jenis kelamin bayi yang akan dikandung dan dilahirkan?
Spesialis kesuburan yang melakukan penelitian akan embrio pada jenis kelamin bayi mengungkapkan bahwa jenis kelamin bayi bisa dipilih dan ditentukan. Namun intervensi medis ini tidak selalu mendapatkan persetujuan dari negara, misalnya saja di Inggris, di mana teknik implan benih tidak selalu boleh dilakukan. Hanya pada beberapa kondisi medis khusus saja pasien boleh mengintervensi kehamilan.
Pun demikian, jangan berkecil hati, karena ada teknik aman dan murah yang bisa Anda coba karena memberikan privasi sendiri di rumah. Tindakan seleksi jenis kelamin bayi ini juga legal karena hasilnya juga tidak selalu tepat. Semua kembali pada Yang Maha Kuasa yang akan memberikan jenis kelamin bayi kepada pasangan.
Apa saja syarat agar bisa menentukan jenis kelamin secara tradisional?
Secara medis ada beberapa syarat yang dibutuhkan untuk menentukan jenis kelamin embrio, namun secara tradisional syaratnya adalah rileks dan memiliki metabolisme yang stabil. Inilah mengapa Anda harus menghindari stres agar kualitas sel telur dan sperma tetap baik dan siap terjadi pembuahan.
Menentukan jenis kelamin bayi
Posisi seks seperti apa yang bisa dipakai untuk menentukan jenis kelamin bayi? Posisi seks apapun sebenarnya bisa efektif. Yang paling mempengaruhi terjadinya pembuahan sebenarnya adalah pencapaian sperma membuahi sel telur. Serta sel telur bisa benar-benar mencapai ke dalam.
Artinya, disarankan posisi seks apapun yang Anda lakukan, jangan keburu bangkit dari tempat tidur, dan biarkan sperma memiliki waktu untuk masuk lebih dalam.
Ada dua metode yang dirancang oleh para ahli, seperti dikutip dari WebMD, ada metode Shettles dan metode Whelan yang membantu meningkatkan peluang pemilihan jenis kelamin bayi yang diinginkan.
Metode Shettles
Metode ini didasari gagasan bahwa sperma laki-laki bergerak lebih cepat tetapi tidak tinggal lama seperti sperma perempuan. Jadi jika Anda ingin memiliki bayi laki-laki, maka Anda harus berusaha untuk berhubungan intim sedekat mungkin dengan masa ovulasi.
Sebagai sperma laki-laki, ia akan gesit dan cepat mengalahkan sperma perempuan dalam mencapai sel telur. Waktu paling tepat untuk melakukan hubungan seks adalah 2-4 hari sebelum berovulasi.
Metode itu diklaim oleh Shettles bahwa 75% hasilnya efektif menghasilkan bayi perempuan, dan 80% efektif menghasilkan bayi laki-laki.
Metode Whelan
Berbeda dengan metode Shettles, Whelan mengatakan bahwa jika Anda ingin anak laki-laki maka Anda harus berhubungan intim 4-6 hari sebelum suhu basal naik. Namun jika Anda ingin anak perempuan maka Anda harus melakukan hubungan seksual 2-3 hari sebelum ovulasi.
Dalam hal ini, para ahli menemukan bahwa sperma laki-laki memiliki kelebihan dibanding sperma perempuan, di awal dan di akhir jendela masa subur.
Diklaim bahwa tingkat keberhasilannya sekitar 96%, dibantu dengan alat pengukur suhu basal, seperti termometer basal, tongkat pengukur ovulasi, tablet suplemen, serta alat lainnya, cara ini tingkat keberhasilannya lebih dipercaya.
Semuanya kembali pada Anda, ingin mencoba metode yang mana. (vemale)