Menempelkan koyo atau minum obat tak selalu manjur enyahkan sakit pinggang. Sakit pinggang banyak penyebabnya, mulai dari yang ringan sampai pada penyebab yang berat atau serius. Jadi kenali dulu sakit pinggang Anda.
Sakit pinggang mungkin menjadi penyakit umum dalam kehidupan sehari-hari. Banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa sakit pinggang diakibatkan oleh batu ginjal. Pemahaman yang salah tentang sakit pinggang ini sudah terlanjur diwariskan secara turun temurun sampai sekarang. Bahkan masih banyak orang ketika merasakan sakit pinggang, langsung membeli dan mengkonsumsi obat penghancur batu ginjal. Lantas benarkah sakit ginjal menjadi penyebab terjadinya sakit pinggang?
Ragam Penyebab Sakit Pinggang
Menurut Dr. Betty Dwi Lestari, MSc., SpPD., sakit pinggang kerap disebut encok oleh orang awam sementara dalam bahasa medisnya diistilahkan dengan backpain. Sakit pinggang merujuk pada kondisi nyeri di bagian belakang pinggang baik yang hilang timbul maupun yang terus menerus.
Pada mereka yang aktif bekerja baik pekerjaan di kantor maupun pekerjaan domestik, jika kelewat letih bekerja melebihi biasanya, sering muncul sakit pinggang karena beban pekerjaan. Apabila seseorang yang biasanya tak pernah mengeluh sakit pinggang mendadak sakit pinggang, kemungkinan pada hari sebelumnya ada yang keliru dalam cara melakukan pekerjaan, mengangkat barang misalnya. Cara sehat mengangkat barang berat tidak boleh dilakukan dengan cara menunduk, melainkan harus berjongkok terlebih dahulu dan baru barang diangkat perlahan-lahan. Pekerjaan mengangkat barang berat ini tidak boleh dilakukan oleh mereka yang memiliki riwayat sakit pinggang lama, yang didiagnosis penyakit urat terjepit (Hernia nucleous purposes, HNP). Sakit pinggang HNP jenis tersebut tergolong serius dan perlu mendapatkan penanganan yang tepat.”Disarankan untuk ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang memadain,” sarannya.
Selain kemungkinan penyakit HNP seperti di atas, sakit pinggang bisa pula disebabkan ada ruas tulang belakang yang keropos, dan retak atau melesak, lalu menekan saraf di sekitarnya. Ruas tulang belakang bisa keropos oleh osteoporosis, selain bisa juga jika terjadi penyebaran sel kanker yang sudah berlangsung lama sebelumnya.
Sakit Pinggang Ginjal
Bisa jadi, sakit pinggang sebagai manifestasi dari organ dalam perut yang terganggu. Organ dalam perut bisa berasal dari ginjal atau organ kewanitaan. Bisa pula akibat infeksi seperti tuberculosis.
Berbeda dengan sakit pinggang biasa yang biasanya akan hilang dengan istirahat dan diberi penghangat seperti koyo, sakit pinggang akibat penyakit ginjal umumnya tak akan mereda meski telah meminum obat.
Perbedaan lain, sakit pinggang yang bukan disebabkan oleh ginjal nyerinya akan bertambah, atau berkurang sesuai dengan perubahan posisi tubuh. Tidak demikian jika permasalahannya berada di ginjal. Dengan ada atau tidaknya perubahan posisi tubuh, nyeri pinggang akan tetap terasa.
Selain itu, sakit pinggang akibat ginjal, biasanya disertai dengan nyeri perut, demam, nyeri atau panas saat buang air kecil, perasaan ingin buang air kecil terus – terusan atau disebut anyang-anyangan. “Harus lebih waspada bila urin terdapat darah, lendir atau nanah,” imbuhnya.
Penanganan Khusus
Akhirnya kita tahu, sakit pinggang bisa bermacam sebab. Sakit pinggang seseorang dengan orang lain belum tentu sama penyebabnya. Sebab itu pengobatan nyeri pinggang mesti didasarkan pada penyebabnya. Saat menemukan kasus sakit pinggang, biasanya dokter akan memberikan pereda nyeri mulai yang paling ringan sampai yang kuat (tergantung berat ringannya nyeri).
Apabila setelah minum obat masih belum juga reda, perlu dilakukan foto rontgen ruas tulang belakang untuk melihat adakah kelainan pada ruas tulang belakang.
Jika sudah diketahui asal nyerinya dokter akan memberikan terapi spesifik atas sakit pinggang yang diderita. Terapi bisa berupa obat-obatan, selain itu juga dapat dilakukan fisioterapi atau dilakukan pembedahan. Pembedahan akan dilakukan jika ditemukan batu di ginjal atau nyeri pinggang berat yang terjadi disebabkan saraf terjepit, kelemahan anggota gerak, atau gangguan buang air besar dan kecil. Pembedahan perlu dipertimbangkan pula pada kasus infeksi tuberculosis.
Tidak semua sakit pinggang serius, jika masih ringan, sakit pinggang akan menghilang usai istirahat atau diberi penghangat/koyo. Tetapi jika sudah ada tanda seperti nyeri berat dan menjalar sampai kaki, kaki terasa sulit digerakkan, kehilangan rasa di area kaki dan sekitar dubur, maka mesti segera dikonsultasikan ke dokter.
Waspadai pula sakit pinggang yang disertai dengan gejala demam, mual, muntah, nyeri perut, lemas, tidak bisa mengontrol BAB dan BAK. Bila merasakan sakit pinggang lama (2-3 minggu) atau pernah mengalami trauma atau benturan sebelumnya, Anda juga disarankan untuk ke dokter. Termasuk dengan riwayat kanker, HIV, Diabetes, osteoporosis, infeksi berat sebelumnya, atau kondisi berat badan yang turun signifikan.
Tips
Agar terhindar dari sakit pinggang atau nyeri pinggang:
Konsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung kalsium.
Berjemur di pagi hari (sinar matahari bisa membantu penyerapan kalsium dan aktivasi vitamin D).
Konsumsi minum air putih yang cukup.
Biasakan olah raga teratur.
Mengangkat benda berat dengan benar: yaitu dengan posisi jongkok. Akan lebih baik mendorong benda berat dan bukan menariknya.
Jika duduk dalam waktu lama, sebaiknya diselingi stretching.
Duduk dan berdiri pada posisi ergonomis.
Jaga berat badan ideal.
Saat tidur gunakan bantal yang bisa menyangga dengan baik, posisi miring bisa untuk mengistirahatkan tulang belakang, atau menaruh bantal di pinggang dan belakang lutut saat terlentang.
Jangan membiasakan membunyikan tulang pinggang dengan memutarnya.