Luka kecil tersayat, tergores atau tertusuk biasanya tidak memerlukan perjalanan ke ruang gawat darurat. Namun perawatan yang tepat sangat penting untuk menghindari infeksi atau komplikasi lain.
Luka tusukan biasanya tidak menyebabkan pendarahan yang berlebihan. Seringkali luka tampaknya menutup hampir seketika. Tapi ini tidak berarti pengobatan tidak diperlukan.
Sebuah luka tusukan akibat menginjak paku, serpihan kayu, pecahan gelas atau benda lancip lain, bisa berbahaya karena risiko infeksi. Apalagi jika penyebab tusukan kotor dan terpapar spora tetanus atau bakteri lain.
Luka akibat gigitan manusia atau hewan juga rentan terhadap infeksi. Jika gigitan cukup dalam dan mengalami pendarahan berlanjut, carilah bantuan medis.
Semua luka tersayat, tergores atau tertusuk, baik luka kecil maupun lebar, dangkal maupun dalam, bisa terkena tetanus. Untuk mencegah infeksi tetanus ketika terluka, Anda memerlukan suntikan tetanus jika Anda belum mendapatkannya setidaknya 3 dosis dalam hidup Anda, atau belum mendapatkan suntikan dalam 10 tahun terakhir.
Kalau luka lebih serius, Anda memerlukan suntikan tetanus jika Anda belum mendapatkan setidaknya 3 dosis sebelumnya atau jika Anda belum mendapatkan suntikan dalam 5 tahun terakhir.
Luka yang sudah dirawat dengan baik sekalipun dapat meninggalkan bekas luka jika luka menembus lapisan kulit terluar. Kalau luka yang sudah sembuh terkena sinar matahari, bekas luka itu bisa membuat kulit lebih gelap secara permanen dibandingkan kulit sekitarnya. Untuk mencegahnya, gunakan krim tabir surya atau kenakan baju yang menutup luka selama 6 bulan pertama setelah terjadinya luka.
Bekas luka biasanya menebal selama 2 bulan proses penyembuhan, lalu dalam 6 bulan sampai satu tahun bekas luka menipis.
Bekas luka yang terus menebal dan melebar disebut keloid. Kecenderungan munculnya keloid ditunjang faktor keturunan, semakin gelap warna kulit semakin besar kemungkinannya mengalami keloid.
Apa Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Mengobati Luka Tersayat, Tergores atau Tertusuk?
● Menghentikan pendarahan
Pendarahan pada luka ringan biasanya berhenti sendiri. Jika tidak, berikan tekanan lembut dengan kain bersih atau perban. Tahan tekanan terus-menerus selama 20-30 menit dan jika mungkin tinggikan posisi tubuh yang terluka untuk memperlambat pendarahan. Jangan terus menerus memeriksa dengan membuka kain untuk melihat apakah pendarahan telah berhenti karena ini dapat merusak bekuan darah yang sudah membentuk dan menyebabkan pendarahan berlanjut lagi. Jika darah menyembur atau terus mengalir setelah ditekan terus menerus, cari bantuan medis.
● Membersihkan luka
Bilas luka dengan air bersih. Daerah sekitar luka bisa dibersihkan dengan sabun dan kain, tetapi jangan sampai sabun terkena lukanya karena dapat mengiritasi luka. Jika kotoran masih melekat pada luka setelah daerah sekitarnya dibersihkan, gunakan pinset yang sudah dibersihkan dengan alkohol isopropil (alkohol gosok) untuk menghilangkan kotoran yang tertinggal dalam luka. Hilangkan kotoran dari tepi luka, jangan menggali ke dalam luka karena dapat mendorong bakteri masuk lebih dalam. Luka digosok lembut dengan kain lap bersih untuk menghilangkan kotoran. Produk hidrogen peroksida dan povidone-iodine (Betadine) dapat digunakan untuk membersihkan luka yang baru terjadi, tetapi dapat menghambat penyembuhan luka jika digunakan jangka panjang.
● Oleskan antibiotika
Setelah luka dibersihkan, oleskan lapisan tipis krim atau salep antibiotik seperti Neosporin atau Polysporin. Produk tidak membuat luka lebih cepat sembuh, tetapi dapat menjaga kelembaban luka, mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan alami tubuh. Bahan tertentu di beberapa salep dapat menyebabkan ruam ringan pada beberapa orang. Jika ruam muncul, hentikan penggunaan salep.
● Menutup luka
Pembalut dapat membantu menjaga luka tetap bersih dan melindunginya dari bakteri berbahaya dan melindungi luka dari iritasi tambahan. Setelah luka agak sembuh, paparan udara akan mempercepat penyembuhan luka.
● Melanjutkan perawatan
Tiga kali sehari, cuci daerah luka dengan lembut menggunakan sabun dan air, oleskan salep antibiotik dan perban lagi bila sembuh. Ganti pembalut jika sudah kotor atau basah.
Kapan Saatnya Membutuhkan Bantuan Medis?
Hubungi dokter jika salah satu atau beberapa hal berikut: luka bergerigi, luka di wajah, luka terbuka yang lebar, ada kotoran di dalam luka yang tidak bisa dikeluarkan, luka sangat perih dan meradang, dari luka keluar cairan kental berwarna kelabu, terjadi demam lebih dari 37,8°C, daerah di sekitar luka terasa kesemutan, tidak dapat bergerak dengan nyaman, terbentuk garis-garis merah di dekat luka, luka tusuk yang dalam dan Anda belum mendapatkan suntikan tetanus dalam 5 tahun terakhir, bila luka menyemburkan darah, atau darah membasahi perban atau perdarahan tidak berhenti setelah 20 menit walaupun terus ditekan.
Jika ada gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penderita diabetes, kanker yang menjalani kemoterapi, memakai obat steroid, pasien dialisis, atau orang dengan HIV, lebih mungkin untuk mengalami infeksi luka dan harus diperiksakan ke dokter untuk mencegahnya.