Jika Anda atau orang terdekat Anda sedang hamil, jangan perbolehkan dia berdiri terlalu lama. Lho, kenapa? Penemuan terbaru menunjukkan bahwa terlalu lama berdiri saat masa kehamilan bisa menghalangi perkembangan janin.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ibu hamil yang bekerja terlalu lama berisiko melahirkan bayi secara prematur, atau bayi dengan bobot lahir rendah.
Penelitian yang dilakukan mulai mulai selama tahun 2002 - 2006 ini mengamati sekitar 4680 ibu hamil. Mereka ditanya mengenai kegiatan dan kondisi pekerjaan, seperti jam kerja, berapa lama mereka berjalan, berdiri, mengangkat barang berat, atau jam lembur.
Seperti dikabarkan oleh Times of India, sementara itu perkembangan janin mereka dipantau melalui alat ultrasound secara teratur dan saat bayi dilahirkan.
Dari penelitian ini, ilmuwan menemukan bahwa jam kerja panjang tidak mempengaruhi berat atau ukuran janin. Begitu juga dengan kerja lembur yang tidak berkaitan dengan kelahiran prematur.
Namun, dari penelitian ini juga ditemukan bahwa Ibu hamil yang menghabiskan waktunya untuk berdiri atau berjalan, seperti ibu hamil yang bekerja sebagai guru, tenaga penjualan, atau pengasuhan anak diketahui memiliki bayi dengan ukuran lebih kecil. Hal ini menunjukkan perkembangan janin yang lebih lambat.
Wanita yang bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu juga diketahui memiliki bayi yang lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang bekerja kurang dari 25 jam setiap minggu.
Ilmuwan menjelaskan bahwa secara umum sebenarnya ibu hamil yang bekerja memiliki lebih sedikit masalah dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang menganggur. Tetapi tentu saja beberapa aspek dari pekerjaan bisa memberikan risiko tertentu bagi ibu hamil.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya para ibu hamil mengurangi berdiri terlalu lama. Termasuk juga jangan terlalu banyak bekerja dan lembur ya!
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ibu hamil yang bekerja terlalu lama berisiko melahirkan bayi secara prematur, atau bayi dengan bobot lahir rendah.
Penelitian yang dilakukan mulai mulai selama tahun 2002 - 2006 ini mengamati sekitar 4680 ibu hamil. Mereka ditanya mengenai kegiatan dan kondisi pekerjaan, seperti jam kerja, berapa lama mereka berjalan, berdiri, mengangkat barang berat, atau jam lembur.
Seperti dikabarkan oleh Times of India, sementara itu perkembangan janin mereka dipantau melalui alat ultrasound secara teratur dan saat bayi dilahirkan.
Dari penelitian ini, ilmuwan menemukan bahwa jam kerja panjang tidak mempengaruhi berat atau ukuran janin. Begitu juga dengan kerja lembur yang tidak berkaitan dengan kelahiran prematur.
Namun, dari penelitian ini juga ditemukan bahwa Ibu hamil yang menghabiskan waktunya untuk berdiri atau berjalan, seperti ibu hamil yang bekerja sebagai guru, tenaga penjualan, atau pengasuhan anak diketahui memiliki bayi dengan ukuran lebih kecil. Hal ini menunjukkan perkembangan janin yang lebih lambat.
Wanita yang bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu juga diketahui memiliki bayi yang lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang bekerja kurang dari 25 jam setiap minggu.
Ilmuwan menjelaskan bahwa secara umum sebenarnya ibu hamil yang bekerja memiliki lebih sedikit masalah dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang menganggur. Tetapi tentu saja beberapa aspek dari pekerjaan bisa memberikan risiko tertentu bagi ibu hamil.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya para ibu hamil mengurangi berdiri terlalu lama. Termasuk juga jangan terlalu banyak bekerja dan lembur ya!
#programcepathamil,
#kliksehat, #merdeka