Di masa lalu, wanita yang pernah sakit kanker payudara disarankan untuk tidak hamil karena kekhawatiran akan kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Namun penelitian terbaru yang disampaikan dalam pertemuan European Breast Cancer Conference in Vienna, Austria, menyatakan bahwa kehamilan pasca diagnosis kanker payudara yang sempat mengalami proses penyembuhan ternyata aman-aman saja.
Menurut para ahli dari National Institutes of Health, wanita yang divonis kanker payudara memproduksi estrogen yang lebih tinggi yang memicu pertumbuhan sel kanker. Namun peningkatan jumlah hormon saat hamil faktanya tidak memberi stimulus sel kanker payudara untuk tumbuh lagi. Fakta tersebut berdasarkan pada penelitian yang melibatkan 333 wanita hamil yang pernah menderita kanker payudara dan 874 wanita yang pernah sakit kanker payudara namun tidak hamil. Para peneliti pun menemukan bahwa hanya 30% penderita merasa kambuh lima tahun setelah kehamilan.
Di masa lalu, wanita yang pernah mengidap kanker payudara kemudian hamil disarankan untuk menjalani aborsi, demi mencegah kanker yang kembali berkembang. Sebab selama hamil, wanita yang pernah sakit kanker payudara untuk sementara tidak boleh menerima pengobatan dan perawatan kanker apapun, sehingga kanker dikhawatirkan akan berkembang lagi.
Dr. Wright Bates, direktur dari divisi reproduksi di University of Alabama, Inggris, menyatakan bahwa hasil dari penelitian ini membuat para ahli yakin untuk mengatakan kepada penderita kanker payudara bisa tetap hamil tanpa perlu khawatir tentang kambuhnya penyakit ini.
"Dan semoga hasil penelitian ini akan meningkatkan jumlah wanita yang dirujuk dalam diskusi tentang kesuburan dan memungkinkan mereka untuk mempertahankan kehamilannya," tutur Bates, seperti yang dikutip dari ABC News (22/03/2012).
Menurut para ahli dari National Institutes of Health, wanita yang divonis kanker payudara memproduksi estrogen yang lebih tinggi yang memicu pertumbuhan sel kanker. Namun peningkatan jumlah hormon saat hamil faktanya tidak memberi stimulus sel kanker payudara untuk tumbuh lagi. Fakta tersebut berdasarkan pada penelitian yang melibatkan 333 wanita hamil yang pernah menderita kanker payudara dan 874 wanita yang pernah sakit kanker payudara namun tidak hamil. Para peneliti pun menemukan bahwa hanya 30% penderita merasa kambuh lima tahun setelah kehamilan.
Di masa lalu, wanita yang pernah mengidap kanker payudara kemudian hamil disarankan untuk menjalani aborsi, demi mencegah kanker yang kembali berkembang. Sebab selama hamil, wanita yang pernah sakit kanker payudara untuk sementara tidak boleh menerima pengobatan dan perawatan kanker apapun, sehingga kanker dikhawatirkan akan berkembang lagi.
Dr. Wright Bates, direktur dari divisi reproduksi di University of Alabama, Inggris, menyatakan bahwa hasil dari penelitian ini membuat para ahli yakin untuk mengatakan kepada penderita kanker payudara bisa tetap hamil tanpa perlu khawatir tentang kambuhnya penyakit ini.
"Dan semoga hasil penelitian ini akan meningkatkan jumlah wanita yang dirujuk dalam diskusi tentang kesuburan dan memungkinkan mereka untuk mempertahankan kehamilannya," tutur Bates, seperti yang dikutip dari ABC News (22/03/2012).