Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan mengusir nyamuk di lingkungan tinggal dengan menggunakan tanaman pengusir nyamuk penyebab DBD. Tanaman tersebut dapat disimpan di dalam atau ditanam di halaman rumah. Nyamuk penular (vektor) penyakit demam berdarah memang sulit untuk ditanggulangi.
Tetapi ada satu cara yang efektif dan murah untuk menghindarinya, yakni dengan mengusir nyamuk dari lingkungan sekitar kita atau mencegah agar nyamuk tidak sampai menggigit dengan menggunakan tanaman obat.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk pengusir nyamuk antara lain: Zodia(Evodia suaveolens), sera wangi (Cymbopogon nardus), Lavender (Lavandula latifolia),Geranium (Geranium homeanum), nilam (Pogostemon cablin) dan mimba (Azadirachta
indica). ”
Dijelaskan, Zodia, serai wangi, geranium dan lavender dapat langsung digunakan untuk
mengusir nyamuk dengan cara menanam di pot kemudian disimpan di dalam rumah atau ditanam di halaman rumah. Tanaman pengusir nyamuk ini juga bisa dibuat lotion yang dioleskan ke tubuh sehingga nyamuk enggan untuk menggigit. Kelebihan lotion ini adalah tidak memberikan efek negatif pada kulit.
(oleh : Moch Syakir-Balitro,Dimuat pada Tabloid Sinar Tani, 7 Maret 2007)
Tetapi ada satu cara yang efektif dan murah untuk menghindarinya, yakni dengan mengusir nyamuk dari lingkungan sekitar kita atau mencegah agar nyamuk tidak sampai menggigit dengan menggunakan tanaman obat.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk pengusir nyamuk antara lain: Zodia(Evodia suaveolens), sera wangi (Cymbopogon nardus), Lavender (Lavandula latifolia),Geranium (Geranium homeanum), nilam (Pogostemon cablin) dan mimba (Azadirachta
indica). ”
Dijelaskan, Zodia, serai wangi, geranium dan lavender dapat langsung digunakan untuk
mengusir nyamuk dengan cara menanam di pot kemudian disimpan di dalam rumah atau ditanam di halaman rumah. Tanaman pengusir nyamuk ini juga bisa dibuat lotion yang dioleskan ke tubuh sehingga nyamuk enggan untuk menggigit. Kelebihan lotion ini adalah tidak memberikan efek negatif pada kulit.
(oleh : Moch Syakir-Balitro,Dimuat pada Tabloid Sinar Tani, 7 Maret 2007)