Makan cokelat ternyata mampu mengubah sistem imun yang memicu tumbuhnya jerawat, demikian menurut penelitian terbaru dalam skala kecil dari Belanda.
Di dalam penelitian tersebut, para ahli tepatnya mengumpulkan sampel darah dari tujuh responden sehat. Responden kemudian diminta menikmati 33 gram cokelat setiap hari selama empat hari berturut-turut. Cokelat yang dimakan kadar cocoa-nya adalah 30 persen.
Peneliti kemudian mencampur sampel darah dengan bakteri bernama Propionibacterium acnes yang menimbulkan jerawat - bakteri biasanya tumbuh dalam pori-pori yang tersumbat dan mengalami inflamasi - dan Staphylococcus aureus yang memperparah jerawat.
Setelah makan cokelat, sampel darah responden ternyata memproduksi interleukin-1b - penanda inflamasi pada sistem imun. Artinya, konsumsi cokelat memang mampu meningkatkan inflamasi yang memicu munculnya jerawat.
Selain itu, makan cokelat juga meningkatkan interleukin 10 pada sistem imun. Kondisi ini dikaitkan dengan penurunan kemampuan tubuh dalam melawan mikroorganisme.
Meskipun demikian, Dr Kanade Shinkai yang merupakan ahli kulit dari University of California berpendapat kalau selama ini hanya ada sedikit bukti tentang konsumsi makanan tertentu terhadap risiko jerawat. Menurut Dr Shinkai yang tidak terlibat dalam penelitian, perlu dilakukan studi dalam skala yang lebih besar untuk memastikannya.
Sebagaimana dilansir dari Yahoo News (24/04/2013), penelitian tersebut dilakukan para ahli dari Radboud University Nijmegen Medical Center di Belanda. Hasilnya lantas dilaporkan dalam jurnal Cytokine.
Di dalam penelitian tersebut, para ahli tepatnya mengumpulkan sampel darah dari tujuh responden sehat. Responden kemudian diminta menikmati 33 gram cokelat setiap hari selama empat hari berturut-turut. Cokelat yang dimakan kadar cocoa-nya adalah 30 persen.
Peneliti kemudian mencampur sampel darah dengan bakteri bernama Propionibacterium acnes yang menimbulkan jerawat - bakteri biasanya tumbuh dalam pori-pori yang tersumbat dan mengalami inflamasi - dan Staphylococcus aureus yang memperparah jerawat.
Setelah makan cokelat, sampel darah responden ternyata memproduksi interleukin-1b - penanda inflamasi pada sistem imun. Artinya, konsumsi cokelat memang mampu meningkatkan inflamasi yang memicu munculnya jerawat.
Selain itu, makan cokelat juga meningkatkan interleukin 10 pada sistem imun. Kondisi ini dikaitkan dengan penurunan kemampuan tubuh dalam melawan mikroorganisme.
Meskipun demikian, Dr Kanade Shinkai yang merupakan ahli kulit dari University of California berpendapat kalau selama ini hanya ada sedikit bukti tentang konsumsi makanan tertentu terhadap risiko jerawat. Menurut Dr Shinkai yang tidak terlibat dalam penelitian, perlu dilakukan studi dalam skala yang lebih besar untuk memastikannya.
Sebagaimana dilansir dari Yahoo News (24/04/2013), penelitian tersebut dilakukan para ahli dari Radboud University Nijmegen Medical Center di Belanda. Hasilnya lantas dilaporkan dalam jurnal Cytokine.
#merdeka, @pureastaxanthin,
@femonaindonesia