Jerawat adalah masalah kulit yang sering dialami, baik pria maupun wanita. Karena kesal, kita biasanya suka memencet jerawat. Kira-kira, apa sih dampak dari kebiasaan itu? Penasaran? Yuk simak jawaban dari Jeanine B. Downie, M.D., ahli dermatologi YouBeauty, seperti dilansir Huffingtonpost.
- Jerawat muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang berkepala hitam, putih, benjolan merah kecil atau besar.
- Memencet jerawat tidak benar-benar membuatnya hilang. Bahkan, Anda malah semakin memperparah kondisinya. Alhasil, bekas jerawat jadi sukar dihilangkan dan tampak seperti noda di wajah.
- Penyebab jerawat sangat bervariasi dan kompleks. Keturunan, hormon, dan stres berperan sebagai pemicu munculnya jerawat. Pada dasarnya, jerawat terbentuk ketika sebum (minyak alami kulit) terperangkap di bawah permukaan kulit. Akhirnya, sebum bercampur dengan sel-sel kulit mati dan membentuk plak yang disebut komedo. Selain itu, sebum kemungkinan juga bereaksi dengan P. acnes, bakteri yang ditemukan dalam folikel rambut, yang bisa memicu peradangan.
- Memencet jerawat bisa menyebabkan kulit robek dan rentan infeksi. Jika dibiarkan, bekas jerawat akan semakin parah dan sulit disembuhkan.
- Para ahli dermatologi biasanya melakukan ekstraksi, dengan membuka pori-pori kulit yang tersumbat. Untuk itu, mereka selalu menggunakan peralatan yang steril, sarung tangan dan tisu alkohol saat membersihkan kulit.
- Ada banyak cara untuk mengobati dan mencegah jerawat. Anda bisa menggunakan produk yang mengandung exfoliant kimia dan agen antibakteri seperti asam salisilat, benzoil peroksida dan retinol.
Masalah jerawat tampaknya sepele tetapi rumit. Jika dibiarkan, bekas jerawat membuat kulit rusak dan terlihat kusam.