Siklus menstruasi adalah suatu bentuk keseimbangan yang rumit antara tubuh, pikiran dan emosi. Diatur oleh hormon-hormon dan bulan – siklus mentruasi bisa menjadi suatu sumber kesehatan menyeluruh (membantu untuk menyeimbangkan tubuh dan emosi dan berperan sebagai sebuah kompas bagi kehidupan wanita) atau sumber dari ketidaknyamanan dan penderitaan utama.
Ketidakseimbangan hormon-hormon yang berperan dalam siklus mentruasi bisa menimbulkan sejumlah masalah sebagai berikut:
• Pendarahan terlalu sedikit atau terlalu banyak
• Masa berlangsungnya menstruasi (perdarahan) yang terlalu singkat atau terlalu lama
• Siklus menstruasi terlalu pendek atau terlalu panjang
Sejumlah masalah siklus dan perdarahan pada menstruasi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
POLIMENORE
Polimenore adalah terjadinya perdarahan yang kurang lebih sama atau lebih banyak dari volume perdarahan menstruasi normal dengan panjang siklus menstruasi kurang dari 21 hari per siklusnya. Penyebabnya adalah gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi.
OLIGOMENORE
Oligomenore adalah volume perdarahan yang lebih sedikit dari volume perdarahan menstruasi normal dengan panjang siklus menstruasi lebih dari 35 hari per siklusnya.
AMENORE
Amenore adalah berhentinya/tidak terjadinya perdarahan haid, minimal 3 bulan berturut-turut dengan siklus haid memanjang dari siklus haid klasik (oligomenore).
HIPERMENORE
Hipermenore adalah terjadinya perdarahan haid yang terlalu banyak dan berlangsung lebih lama dari normalnya (lebih dari 8 hari). Penyebabnya adalah tumor uterus (mioma uteri), gangguan kontraksi uterus, polip endometrium uteri, gangguan pelepasan lapisan endometrium uteri pada saat terjadinya perdarahan haid.
HIPOMENORE
Hipomenore adalah perdarahan haid yang lebih sedikit dari biasanya, tetapi tidak mengganggu fertilitasnya. Penyebabnya adalah gangguan hormonal endokrin dan kelainan uterus.
Disarikan dari: Problema Haid, dr. H. Hendrik, M.Kes
Ketidakteraturan ini dapat juga menyumbangkan masalah pada kesuburan. Jika hormon tidak seimbang maka seluruh area kesuburan dapat terpengaruh. Masalah-masalah yang berkaitan dengan siklus tersebut dapat disebabkan oleh terjadinya defisiensi dalam pola makan, kurang sehat, terlalu stress dan sedikitnya pemahaman mengenai bagaimana tubuh wanita bekerja.
Secara medis, ketidakteraturan ini sering diobati dengan memperkenalkan (seringkali buatan/sintetis) hormon ke dalam sistem tubuh wanita. Hormon-hormon dari luar ini akan mengatur siklus menstruasi dengan menolak atau mengesampingkan ritme alami tubuh. Namun
Terapi Sulih Hormon (TSH) ini selain telah terbukti beresiko terhadap serangan jantung, kanker, stroke dan lain sebagainya, penggunaan dalam jangka waktu yang lama juga akan membuat kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon sendiri semakin menurun sehingga tubuh tidak mendapatkan suplay hormon sesuai kebutuhan.
Itulah sebabnya mengapa semakin banyak wanita memilih untuk meninggalkan TSH dan semakin banyak dokter yang merekomendasikan Lepidium Peruvianum Chacon sebagai suatu alternatif untuk mendapatkan keseimbangan hormon secara alami. Apa yang membuat
Lepidium Peruvianum Chacon begitu efektif bukanlah karena masuknya hormon dari luar, karena Lepidium Peruvianum Chacon memang bukan hormon dan tidak mengandung hormon, tapi karena kemampuannya mendukung secara nutrisi kelenjar-kelenjar dalam tubuh untuk berfungsi optimal sesuai dengan persyaratan khas masing-masing individu.
Dengan kandungan 100% Lepidium Peruvianum Chacon organik, “FEMONA” menghadirkan seluruh khasiat dan manfaat Lepidium Peruvianum Chacon terutama pada peran besarnya dalam menyeimbangkan hormon tubuh serta khasiatnya dalam mengatasi berbagai gangguan karena ketidakseimbangan hormon termasuk berbagai gangguan pada siklus menstruasi.