Sampai sekarang sudah tercatat ada 20 jenis di seluruh dunia. Tetapi yang terkenal di Indonesia hanya dua yaitu Morinda bracteata dan Morinda citrifolia. Dari M. bracteata ada varietasnya yang disebut mengkudu tanah merah, karena menghasilkan zat pewarna merah, dan mengkudu tanah putih, penghasil zat pewarna kuning. Keduanya berasal dari Pulau Butung dan dibudidayakan di Maluku. M. citrifolia dikenal sebagai mengkudu Bogor, yang terkenal sebagai The Queen of Morinda karena kemampuannya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Sudah sejak lebih dari 1.500 tahun lalu, tanaman yang di Jawa disebut pace ini dimanfaatkan penduduk Hawaii sebagai noni. Mereka memandangnya sebagai Hawaii magic plant karena dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit. Di Amerika Tengah yang juga dilanda mengkudu, pohonnya terkenal sebagai pain killer tree.
Laporan mengenai pengobatan berbagai jenis penyakit dengan memanfaatkan buah mengkudu atau pace atau noni sudah dilakukan oleh bangsa Polinesia sejak tahun 100 SM. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna selalu menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.
Penelitian secara medis tentang mengkudu atau pace dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah mengkudu atau pace ini menunjukkan sifat anti bakteri terhadap M.Pyrogenes, P.Aeruginosa, dan bahkan E.Coli yang mematikan. Selanjutnya banyak penelitian dilakukan diberbagai tempat atau lembaga penelitian atau universitas di banyak negara yang semakin mengungkap banyak manfaat dari buah mengkudu atau pace atau noni.
Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat, menemukan bahwa xeronine dan prekursornya (proxeronine) juga banyak ditemukan pada buah mengkudu. Xeronine merupakan salah satu zat yang yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Dr. T. Hiromatsu dkk dari Keio University dan Institute of Biomedical Jepang, menemukan Damnacanthal yaitu zat pencegah kanker, dalam buah mengkudu atau pace.
Dr. Mona Harrison, M.D. dari Boston University School of Medicine, menyatakan bahwa buah mengkudu atau pace dapat meningkatkan fungsi Thyroid dan kelenjar Thymus. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi. Selanjutnya dikatakan juga bahwa buah pace dapat mengatasi depresi, menstabilkan kadar gula darah, mengurangi frekuensi buang air kecil malam hari pada penderita prostat, mengobati varises, kanker ginjal dan kanker hati.
Penelitian dari University of Hawaii juga menemukan adanya zat Scopoletin pada buah mengkudu atau pace. Scopoletin ini mampu melebarkan pembuluh darah yang menyempit, sehingga meringankan beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Dr. Neil Solomon melakukan survey terhadap 8000 pengguna sari buah mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya mendapatkan bahwa mengkonsumsi sari buah mengkudu atau pace atau noni membantu pemulihan kesehatan dari sejumlah penyakit antara lain: kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes tipe 1&2, stroke, dan sejumlah penyakit lain
Sebagian orang mungkin akan merasa jijik untuk mengkonsumsi buah mengkudu atau pace (Morinda Citrifolia/ noni) karena rasa dan terutama baunya yang tidak enak. Namun jika mengingat manfaatnya yang sangat banyak dan sangat berarti untuk kesehatan, kita akan melakukan berbagai cara supaya manfaat buah mengkudu atau pace ini bisa masuk ke tubuh kita. Dan hasilnya lahirlah SUPERNONI , sari buah mengkudu yang erbuat dari buah mengkudu pilihan yang sudah matang dan diproses tanpa campuran air, hingga menemukan rasa, warna, aroma alami yang menyegarkan. SUPERNONI memiliki rasa yang enak, manis, asam dan menyegarkan.