Haid atau menstruasi yang terjadi setiap bulan seringkali dikaitkan dengan kesuburan yang dimiliki. Tapi benarkah haid yang tidak teratur tanda adanya gangguan kesuburan?
"Patokan secara kasar bisa, tapi belum tentu juga, ada pasien saya yang haidnya tidak teratur tapi gampang hamil," ujar dr Med Damar Prasmusinto, SpOG saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (12/12/2012).
Dr Damar menuturkan sebenarnya haid tidak ada yang bisa reguler terus, tapi secara keseluruhan ada yang haidnya datang teratur tiap bulannya namun ada juga yang tidak teratur seperti beberapa bulan sekali.
"Patokan secara kasar bisa, tapi belum tentu juga, ada pasien saya yang haidnya tidak teratur tapi gampang hamil," ujar dr Med Damar Prasmusinto, SpOG saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (12/12/2012).
Dr Damar menuturkan sebenarnya haid tidak ada yang bisa reguler terus, tapi secara keseluruhan ada yang haidnya datang teratur tiap bulannya namun ada juga yang tidak teratur seperti beberapa bulan sekali.
Meski begitu kadang haid yang tidak teratur ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesuburan, seperti gejala dari kondisi PCOS (Polycistic Ovarium Syndrome) yaitu kondisi akibat ketidakseimbangan hormon.
"PCOS hormonnya nggak balance. Hormon FSH, LH, progesteron dan estrogen berfungsi mematangkan sel telur yang keluar tiap bulan saat ovulasi. Karena hormonnya tidak seimbang jadi sel telur nggak matang dan tidak terjadi ovulasi," ungkapnya.
PCOS merupakan kelainan endokrin terbanyak yang dialami oleh perempuan di usia reproduktif. Kelainan ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dan menjadi salah satu penyebab infertilitas pada perempuan terutama di usia reproduksi.
Penyebab dari kondisi ini antara lain obesitas, resistensi insulin, gangguan sekresi hormon GnRH, gangguan enzim di ovarium dan faktor genetik. Akibatnya perempuan mengalami siklus yang tidak berovulasi, jadi terkadang bisa tidak mengalami haid selama 2-3 bulan.
Dr Damar mengungkapkan selain itu ada juga hormon-hormon yang berfungsi mempersiapkan rahim untuk hamil. Tapi lagi-lagi jika hormonnya tidak seimbang, maka rahim bisa menjadi lebih tebal atau justru lebih tipis sehingga menghambat proses penempelan embrio.
Selain masalah haid, adanya keputihan juga bisa mempengaruhi kesuburan. Hal ini karena infeksi dari keputihan bisa menyebabkan adanya peradangan atau inflamasi di dalam rahim.
"Kalau rahim ada radang maka embrio akan menjadi sulit untuk menempel di rahim sehingga bisa ganggu kesuburan," ujar dr Damar dari Dipenglihatan Departemen Kebidanan dan Kandungan FKUI-RSCM ini.
Karena itu gangguan kesuburan tidak selalu ditandai dengan terganggunya siklus menstruasi, karena ada faktor-faktor lain yang bisa menjadi pemicu atau penyebabnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh agar diketahui penyebabnya.(detikhealth)