Meski cara kerja dari tanaman ini belum dapat diketahui dengan pasti tapi tanaman rumput tanduk kambing telah teruji meningkatkan libido laki-laki dan perempuan serta meningkatkan fungsi ereksi laki-laki.
Tanaman ini juga dikenal sebagai epimedium atau Yin Yang Huo yang tumbuh liar dan paling banyak ditemukan pada pegunungan tinggi.
Epimedium ini pertama kali dijabarkan dalam pengobatan China kuno. Epimedium telah memegang tempat penting dalam pengobatan tradisional China dan mendapatkan popularitas di seluruh dunia.
Tanaman ini telah digunakan oleh para praktisi selama lebih dari 2.000 tahun. Daun dari tanaman ini mengandung berbagai macam flavonoid, polisakarida, sterol dan sebuah alkaloid yang disebut dengan magnaflorine.
"Kita semua menggunakan epimedium selama puluhan tahun, dan ini adalah tonik seksual yang sangat terbaik bagi laki-laki maupun perempuan," ujar Dr Diao Yuan Kuang, seperti dikutip dari Discovery Health, Selasa (1/6/2010).
Dr Kuang dan Dr Xiao Tong Shen menerangkan dalam praktek klinisnya epimedium telah berhasil mengobati masalah ereksi serta bisa mengembalikan kekuatan seksual seseorang.
Obat herbal ini mengandung senyawa flavonoid yang disebut dengan icariin dan memiliki efek mirip dengan viagra. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Epimedium ini bisa meningkatkan testosteron dan aliran darah sehingga menambah kenikmatan seksual dan stamina.
Sampai saat ini tidak ada efek samping yang dilaporkan kecuali pusing, mulut kering, mual dan rasa haus jika dosis yang digunakan berlebihan. Namun jika dosis yang digunakan benar, maka efek samping tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Tanaman herbal ini banyak diperjualbelikan di pasar herbal di Bonzhou China, yang memiliki sejarah lebih dari 400 tahun dalam hal budidaya komersial dan perdagangan jamu. Kota Bonzhou juga telah menjadi rumah bagi orang China untuk mengadakan festival tahunan pengobatan herbal China.
Epimedium ini banyak ditemukan di Gunung Tianmu, provinsi Zhejiang. Di daerah ini semua jenis epimedium tumbuh secara liar dan selalu ada, hal ini karena masyarakat hanya mengambil daunnya saja dan tidak pernah mengambil akarnya.
Selain itu tidak ada satupun orang yang menggunakan bahan kimia untuk tanaman liar ini, sehingga tanaman yang didapat masih murni dan bersih dari campuran zat kimia.(cbn)
Postingan
