Minyak jojoba merupakan hasil ekstraksi dari sejenis semak belukar yang biasa tumbuh di gurun pasir. Minyak jojoba mampu menyeimbangkan kadar sebum di kulit wajah. Selain itu, minyak alami ini juga efektif melembutkan, melembabkan, dan menghaluskan kulit. Jadi, kulit bisa senantiasa lembab tanpa terasa berminyak.
Hasil penelitian Profesor Zille dari Port Elizabeth University menemukan, minyak jojoba juga efektif menghancurkan jamur dan bakteri penyebab jerawat pada kulit. Sebagai bahan aktif pelembab, ekstrak minyak jojoba memiliki kandungan yang setara dengan bahan sintetis lain, yang biasa terdapat dalam produk pelembab. Ditambah lagi, minyak jojoba dapat menggantikan penggunaan minyak mineral, trigliserida, dan lanolin.
Cara kerja minyak jojoba
Struktur dari minyak jojoba mirip dengan struktur lapisan lemak (lipid) yang diproduksi oleh kulit secara alami. Dalam aksinya melembutkan kulit, minyak jojoba akan membentuk lapisan sangat tipis pada lapisan epidermis.
Lapisan inilah yang akan mencegah berkurangnya kadar air pada lapisan epedermis akibat penguapan. Walhasil, kelembapan tetap terjaga. Selain itu, penelitian dari University of Michigan menyebutkan bahwa minyak jojoba dapat meresap baik ke dalam kulit. Bahkan, hingga ke pori-pori dan folikel rambut pada lapisan tanduk. Dengan begitu, kulit pun jadi lembut hingga ke dalam.
Sumber :Prevention Indonesia , Kompas, Rabu, 7 Oktober 2009