KONDISI sexsomnia, tindakan aneh ketika berhubungan seks saat tidur, ternyata merupakan faktor genetic (dibawa sejak lahir). Begitu menurut bukti yang ditemukan oleh seorang peneliti Australia.
Gerard Kennedy, seorang profesor dalam psikologi di Victoria Univercity, yang belajar empat sexsomnia dalam 16 tahun telah menemukan kasus yang tidak biasa dari seorang ayah dan anak.
"Ini bisa menjadi kasus pertama di dunia di mana kita bisa melihat hal tersebut terjadi dalam suatu keluarga," katanya kepada Sydney Morning Herald yang dinukil dari Times of India, Kamis (18/11/2010).
Kennedy menyajikan kasus di Australasian Sleep Conference di gereja yang berlangsung Sabtu. Dia mengatakan, baik pada pria, seks mulai sekitar 50 sampai 70 menit setelah tertidur, mereka selalu berada di dalam tahap pertama dari kondisi tidur, sebelum mimpi dimulai.
"Kedua orang itu 'kejam dan tanpa perasaan terhadap posisi pasangan mereka atau memberikan kenyamanan'. Dan tidak bisa dihalangi dari misi mereka, bahkan jika mereka berteriak atau memukul," ungkap Kennedy.
Bagian dari otak yang mengontrol pergerakan secara bertahap dimatikan saat tidur sebagai seorang anak menjadi seorang remaja, itulah sebabnya mengapa banyak anak "tumbuh" dengan tidur sambil berjalan atau mengalami teror alam.
"Namun beberapa remaja tidak pernah mangalami hal itu. Meninggalkan mereka sebagai parasomniacs dengan arousals tidak tepat pada saat tidur, menyebabkan mereka berjalan, makan atau berhubungan seks," tutupnya.(okezone,Kamis, 18 November 2010)