Kesadaran orang untuk mengenakan kondom sebenarnya sudah ada. Namun hanya dengan membawa dan menggunakan kondom, bukan berarti permasalahan telah selesai. Sebab cara menyimpan dan memasang kondom yang benar pun, banyak orang yang masih belum tahu.
Nah, apakah Anda merasa telah menguasai seluk-beluk mengenai kondom? Coba uji pengetahuan Anda di sini:
1. Si dia harus memasangnya sebelum sesi bercinta dimulai. Selain untuk mencegah kehamilan, kondom juga berfungsi untuk mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS). Jadi jika awalnya Anda melakukan hubungan seksual tanpa pelindung, lalu di tengah jalan meminta si dia memasang kondom tepat sebelum ejakulasi, tentu percuma saja. Bila konteksnya sebagai pelindung dari PMS, pastikan ia telah memasangnya begitu ia melepas celananya.
Menurut Amber Madison, konsultan seks dan penulis buku Hooking Up: A Girl's All-Out Guide to Sex and Sexuality, PMS bisa menyebar melalui dua cara: melalui kulit yang terinfeksi, dan cairan tubuh yang terinfeksi. Penis yang tidak berpelindung dan menyentuh vagina akan membuat Anda terkena PMS jenis apa pun yang diidap pasangan.
2. Gunakan kondom wanita. Jika Anda bosan harus setiap kali mengingatkan pasangan untuk memakai kondom (atau si dia termasuk antikondom), kenakan saja kondom wanita. Jika kondom pria terbuat dari lateks, kondom perempuan terbuat dari polyurethane. Bahan ini aman untuk pria yang alergi lateks.
Kondom perempuan berbentuk seperti silinder, dengan cincin elastis di kedua ujungnya. Untuk menggunakannya, selipkan ujung yang bercincin kecil ke dalam vagina, sehingga vagina terlapisi dengan bahan kondom. Buka ujung yang bercincin besar, lalu masukkan penis ke dalamnya. Gunakan lubrikan berbahan dasar minyak atau air agar masuknya lebih mulus, dan menghindari rasa nyeri.
3. Jangan menyimpan kondom di dalam dompet. Maksudnya tentu baik, agar Anda siap kapan saja bila mendadak memerlukan kondom. Namun kondom yang sudah terpapar suhu yang ekstrem, atau melesak ke dalam tas, atau tertekan dompet setiap hari, akan lebih mudah robek. Simpan saja kondom ini di rumah, dan ketika Anda merasa akan memerlukannya, ambil dan simpan ke dalam tas. Jika tak jadi dipakai, simpan kembali di lemari obat di rumah.
4. Gunakan kondom yang tidak terlubrikasi jika vagina Anda sensitif. Sebenarnya, bukan hanya pria yang mengeluh tentang pemakaian kondom, tetapi juga wanita. Kondom memang seringkali membuat vagina teriritasi. Jika hal ini terjadi pada Anda, pilih kondom yang tidak memakai pelumas. Tetapi kenakan bahan pelumas tambahan berbahan gel atau air jika Anda ingin penis yang sudah terbungkus kondom itu meluncur masuk ke dalam vagina lebih mudah.
5. Meskipun si dia sudah mengenakan kondom, Anda tetap harus menjalani pemeriksaan. Kondom memang akan mengurangi peluang tertular PMS, namun benda ini tidak 100 persen efektif. Meskipun sudah memasangnya dengan benar, Anda masih bisa terpapar penyakit. Jika Anda merasakan sesuatu yang "aneh" di vagina, segera periksakan kepada dokter. Kalaupun segala sesuatunya terasa normal, Anda tetap harus memeriksakan PMS secara teratur. Apabila Anda melihat sesuatu yang tidak wajar di sekitar penis, jangan sekadar mengandalkan kondom untuk membuat diri Anda terlindungi. Berhentilah berhubungan seksual.
Sumber: Betty Confidential , Kompas,Kamis, 8/4/2010
Nah, apakah Anda merasa telah menguasai seluk-beluk mengenai kondom? Coba uji pengetahuan Anda di sini:
1. Si dia harus memasangnya sebelum sesi bercinta dimulai. Selain untuk mencegah kehamilan, kondom juga berfungsi untuk mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS). Jadi jika awalnya Anda melakukan hubungan seksual tanpa pelindung, lalu di tengah jalan meminta si dia memasang kondom tepat sebelum ejakulasi, tentu percuma saja. Bila konteksnya sebagai pelindung dari PMS, pastikan ia telah memasangnya begitu ia melepas celananya.
Menurut Amber Madison, konsultan seks dan penulis buku Hooking Up: A Girl's All-Out Guide to Sex and Sexuality, PMS bisa menyebar melalui dua cara: melalui kulit yang terinfeksi, dan cairan tubuh yang terinfeksi. Penis yang tidak berpelindung dan menyentuh vagina akan membuat Anda terkena PMS jenis apa pun yang diidap pasangan.
2. Gunakan kondom wanita. Jika Anda bosan harus setiap kali mengingatkan pasangan untuk memakai kondom (atau si dia termasuk antikondom), kenakan saja kondom wanita. Jika kondom pria terbuat dari lateks, kondom perempuan terbuat dari polyurethane. Bahan ini aman untuk pria yang alergi lateks.
Kondom perempuan berbentuk seperti silinder, dengan cincin elastis di kedua ujungnya. Untuk menggunakannya, selipkan ujung yang bercincin kecil ke dalam vagina, sehingga vagina terlapisi dengan bahan kondom. Buka ujung yang bercincin besar, lalu masukkan penis ke dalamnya. Gunakan lubrikan berbahan dasar minyak atau air agar masuknya lebih mulus, dan menghindari rasa nyeri.
3. Jangan menyimpan kondom di dalam dompet. Maksudnya tentu baik, agar Anda siap kapan saja bila mendadak memerlukan kondom. Namun kondom yang sudah terpapar suhu yang ekstrem, atau melesak ke dalam tas, atau tertekan dompet setiap hari, akan lebih mudah robek. Simpan saja kondom ini di rumah, dan ketika Anda merasa akan memerlukannya, ambil dan simpan ke dalam tas. Jika tak jadi dipakai, simpan kembali di lemari obat di rumah.
4. Gunakan kondom yang tidak terlubrikasi jika vagina Anda sensitif. Sebenarnya, bukan hanya pria yang mengeluh tentang pemakaian kondom, tetapi juga wanita. Kondom memang seringkali membuat vagina teriritasi. Jika hal ini terjadi pada Anda, pilih kondom yang tidak memakai pelumas. Tetapi kenakan bahan pelumas tambahan berbahan gel atau air jika Anda ingin penis yang sudah terbungkus kondom itu meluncur masuk ke dalam vagina lebih mudah.
5. Meskipun si dia sudah mengenakan kondom, Anda tetap harus menjalani pemeriksaan. Kondom memang akan mengurangi peluang tertular PMS, namun benda ini tidak 100 persen efektif. Meskipun sudah memasangnya dengan benar, Anda masih bisa terpapar penyakit. Jika Anda merasakan sesuatu yang "aneh" di vagina, segera periksakan kepada dokter. Kalaupun segala sesuatunya terasa normal, Anda tetap harus memeriksakan PMS secara teratur. Apabila Anda melihat sesuatu yang tidak wajar di sekitar penis, jangan sekadar mengandalkan kondom untuk membuat diri Anda terlindungi. Berhentilah berhubungan seksual.
Sumber: Betty Confidential , Kompas,Kamis, 8/4/2010