Para ahli memperkirakan, dalam 10 tahun ke depan setiap pasangan menikah tidak akan lagi melakukan hubungan seks untuk memperoleh bayi. Hubungan seks akan mulai tergeser oleh proses bayi tabung (in vitro fertilization/IVF).
Menurut para ahli, pasangan usia 30-an kini mulai beramai-ramai beralih dan mengandalkan metode kesuburan artifisial karena sistem reproduksi manusia sudah dinilai "tidak efisien". Hal itu membuat aktivitas seks pada masa depan tidak lebih dari sekadar kesenangan atau rekreasi.
Prediksi ini disampaikan oleh Dr John Yovich, ahli veteriner dari Murdoch University di Perth, Australia, dalam jurnal Reproductive BioMedicine. Yovich yakin, metode bayi tabung IVF akan dapat mengurangi tekanan yang dialami para pasangan yang telah menunda kehamilannya demi mengejar karier. Hal yang lebih penting, menjalani opsi bayi tabung dinilai lebih efektif ketimbang mencoba kehamilan secara alami.
Menurut hitungan para ahli, perempuan muda saat ini hanya punya satu dari empat kesempatan (25 persen) setiap bulan untuk hamil melalui aktivitas seks. Sementara di antara usia-35an, kesempatan ini jauh lebih kecil lagi, yakni hanya satu dari 10 kesempatan.
Sementara itu, rata-rata keberhasilan IVF kini sudah mencapai 50 persen dan semakin mendekati 100 persen. Fakta inilah yang membuat Dr Yovich begitu yakin kalau bayi tabung akan menjadi pilihan utama untuk memiliki anak dalam 10 tahun mendatang.
(Sumber: daily mail ,Kompas, Senin, 17/5/2010)