Sudah pasti, pemakaian alat kontrasepsi bertujuan mencegah terjadinya kehamilan. Namun alasan orang menggunakannya memang bermacam-macam. Bisa karena belum mapan secara ekonomi, belum siap secara psikologis, atau merasa sudah punya cukup anak.
Tapi adakalanya kehamilan tetap terjadi walau si suami atau si isteri telah memakai alat kontrasepsi. Kebobolan kadang tidak bisa dihindari karena tingkat keefektifan alat kontrasepsi terbatas.
"Tapi, persentasenya sangat kecil," ajar M. Irsam, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Karyadi, Semarang.
Vasektomi dan tubektomi paling efektif menangkal terjadinya kehamilan. Karena itu, cara ini dianjurkan bagi mereka yang sudah tidak ingin menambah anak.
Setelah itu, kondom juga terbukti sangat efektif. Asalkan, cara pemakaiannya tepat. Jika tidak, ada kemungkinan kondom robek sehingga gagal mencegah sperma masuk ke rahim.
Adapun efektivitas kontrasepsi hormon tergantung metodenya. Metode oral dengan pil kontrasepsi, menurut Irsam, efektivitasnya 90%-96%. Sementara, suntikan efektifitasnya 95%-97%, dan efektivitas kontrasepsi di bawah kulit (susuk) 97%-99%.(Kompas,Rabu, 17/12/2008)