Ketika bicara tentang memuaskan hasrat di ranjang, pria dan wanita jarang bicara secara sejajar. Pria cenderung tancap gas menuju garis finis, melupakan pasangannya yang mesinnya belum dipanaskan. Sebelum membayangkan kenikmatan yang didapatkan, ada hal yang tak boleh terlewat bagi kaum wanita, yakni foreplay (pemanasan).
Mengapa foreplay menjadi penting? Karena hanya dengan memikirkan seks organ vital pria dapat langsung ereksi. Akan tetapi, tidak demikian halnya untuk wanita, hanya menginginkan seks saja belum cukup. Lewat foreplay, tidak hanya fisik yang akan terangsang, tetapi juga secara emosional sehingga pikiran dan tubuh seorang wanita menjadi siap untuk permainan utama.
"Wanita butuh waktu lebih lama untuk terangsang, apalagi untuk mencapai orgasme. Karena itu, foreplay sangat penting," kata Dr Ruth Westheimer, psikoseksual terapis dan profesor di New York University.
Pemanasan juga dibutuhkan karena membantu klitoris mengembang. "Seperti karateristik pada penis, saat terangsang sirkulasi darah akan lebih lancar menuju klitoris. Agar bisa mencapai orgasme, selain lubrikasi pada vagina, juga dibutuhkan kondisi 'tegang' pada klitoris," papar Westheimer.
Namun, di luar mekanisme biologi, Westheimer mengatakan, secara khusus tiap wanita butuh kenyamanan emosional bahwa pasangannya bercinta dengannya karena memang mencintainya. Menit demi menit yang dilewatkan selama foreplay bisa menjadi ajang penyampaian isi perasaan tadi. Bentuknya tak harus lewat kata-kata, tapi bisa juga melalui sentuhan, tatap mata, atau bisikan lembut.
(Sumber: WebMD , Kompas, Sabtu, 6/2/2010)