Usia saya 23 tahun dan belum menikah. Saya pernah membaca di sebuah artikel, bahwa kita tidak disarankan untuk menggunakan cairan atau sabun pembersih kewanitaan terlalu sering. Benarkah demikian? Bagaimana dengan ratus atau V-Spa (spa vagina) yang banyak dilakukan para perempuan sebelum menikah? Apa manfaat perawatan ini? Apakah perawatan ini juga memberikan efek samping? Lalu, bagaimana sebaiknya kita merawat organ kewanitaan agar selalu bersih dan jauh dari penyakit? -Linda, Palembang
Dr Prima Progestian, SpOG (K), dokter spesialis kebidanan dan kandungan Brawijaya Woman and Children Hospital menjawab:
Memang benar, penggunaan antiseptik sebaiknya dihindari apalagi sampai masuk ke dalam Miss V. Hal ini dapat menyebabkan matinya bakteri yang "baik" dalam Miss V sehingga akan menyebabkan keputihan. Sayang, banyak perempuan yang tidak mengetahui tentang hal ini dan menganggap penggunaan sabun pembersih kewanitaan akan membuat Miss V kesat dan sehat. Padahal membersihkan Miss V tidak boleh sembarangan, tidak boleh memakai macam-macam alat atau cairan.
V-spa atau perawatan lain yang berhubungan dengan tindakan mencampur macam-macam ramuan dengan daun sirih dan sebagainya sebenarnya bisa membuat Miss V kering. Miss V sendiri diciptakan lembap. Bahkan idealnya bersifat asam yaitu pada kisaran pH 3-6. Nah, dengan kelembapan itu, Miss V mengeluarkan cairan khusus yang bertujuan menjaga dari kuman dan kotoran yang masuk. Kalau kering, Miss V menjadi tidak berdaya sehingga lebih mudah terinfeksi dan terluka.
Jadi, hindari memakai produk perawatan yang mengandung daun sirih atau wewangian terlalu sering karena akan merusak selaput Miss V. Untuk merawat organ intim jika sudah berhubungan intim dapat dilakukan dengan pembersihan Miss V (vaginal toilet) secara mandiri. Cukup menggunakan air bersih dan dibasuhkan dengan jari hingga ke dalam menyentuh mulut rahim.
Bagi yang belum pernah berhubungan intim memang agak sulit. Jika ingin memakai pembersih, gunakan yang mengandung laktobasilus untuk mengatur flora normal Miss V. Perawatan dengan ratus masih boleh dilakukan hanya jika alat dan bahan yang digunakan bersih serta penguapan tidak berupa asal jelaga.(kompas,Senin, 9/8/2010)