HAMPIR semua orang pernah melakukan atau mengalami fantasi seksual. Fantasi bisa bersifat jinak seperti membayangkan berciuman atau berpelukan dengan pasangan, tapi bisa juga yang berbau "hardcore" atau yang ekstrim sekalipun.
Apakah itu disukai atau dibenci, fantasi seksual bagaimana pun mampu membangkitkan gairah dan terkadang membuat malu. Di Amerika sendiri, yang dikenal masyarakatnya bebas dan terbuka, masih banyak yang merasa risih ketika menyinggung aspek paling pribadi dalam kehidupan seksual mereka.
Nah, apakah kebiasaan membayangkan hal-hal erotis ini akan menimbulkan rasa bersalah? Dan, apakah fantasi seksual ini akan berakibat buruk atau justu memberi manfaat pada kehidupan seks Anda?
Konsultan seks yang juga kolumnis dan pendiri Sexuality Source Ince, Yvonne K. Fulbright, menjelaskan bahwa fantasi adalah hal wajar dan dapat dimanfaatkan memperbaiki kehidupan seksual Anda.
"Para konsultan dan terapis seks juga penikmat fantasi seksual," ungkap Fulbright yang juga menulis buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
Untuk jelasnya, Fullbright memaparkan sejumlah manfaat fantasi seksual :
— Fantasi erotis dapat menggantikan seks ketika Anda benar-benar tak bisa melakukan seks dengan pasangan.
— Fantasi dapat membawa Anda membayangkan seks yang lebih aman.
— Anda dapat berfantasi di mana saja dan kapan saja
— Gratis
— Fantasi dapat mambantu mengatasi kecemasan seksual, membangkitkan dan meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam hal seks.
— Fantasi akan menyediakan sarana bagi Anda untuk berksplorasi saat berhubungan seks.
"Selain itu, dalam menciptakan visualisasi yang Anda bangkitkan, berfantasi akan membuat Anda menjadi terangsang dan mencapai orgasme. Di saat sendirian atau bersama pasangan, ini normal, perangsangan mental yang sehat dapat menambah pengalaman serta kepuasan seksual Anda," papar Fullbright.
Kesimpulannya, berfantasi tidak akan menimbulkan akibat buruk, meskipun Anda sering melakukannya. Di samping itu belum ada bukti ilmiah yang menyatakan berfantasi dapat menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis.
Namun pada pria, sebaiknya hindari fantasi untuk bermasturbasi secara tergesa-gesa supaya segera mencapai ejakulasi. Ini dikhawatirkan akan menyebabkan ejakulasi dini kelak. Bila sampai mengalami ejakulasi dini, keadaan ini dapat mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dengan pasangan.
Sumber: FOXNews , Kompas,Jumat, 13/6/2008