Sebuah kehamilan bisa terjadi apabila sel sperma mampu membuahi sel telur. Dalam setiap ejakulasi terkandung 2-6 milimeter air mani dan setiap milimeternya mengandung lebih dari 20 juta sel sperma. Pada sebagian wanita, sel sperma dianggap sebagai benda asing atau biasa disebut juga alergi sperma.
Alergi sperma terjadi bila tubuh istri membentuk antibodi terhadap sperma suaminya. Semua perempuan akan membentuk antibodi antibodi ini, tapi tidak semuanya akan membentuk sistem imun dalam jumlah yang tinggi sehingga sperma tidak bisa mencapai sel telur. Walhasil, meski dalam saluran telur terdapat sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi, proses kehamilan tidak pernah terjadi.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan mengurangi kuantitas hubungan atau menggunakan kondom sehingga vagina tak terpapar sperma setiap kali melakukan hubungan intim, sehingga rangsangan untuk terbentuknya antibodi dapat dihindari.
Bila cara tersebut tidak berhasil dilakukan, pasangan yang ingin memiliki momongan bisa melakukan terapi sel darah putih suami atau disebut metode PLI (paternal leukocyte immunization). Dalam terapi ini sel darah putih suami yang sudah diproses disuntikkan dalam tubuh istri yang bertujuan untuk menurunkan kadar antibodi antisperma istri terhadap suami.
(kompas,Sabtu, 14 Agustus 2010)