Hubungan yang sudah berlangsung begitu lama memberi banyak keuntungan bagi Anda. Si dia akan selalu menjadi partner yang mendukung Anda, pasangan yang telah memberikan Anda buah hati yang manis-manis, dan tentunya koneksi seksual yang hangat, yang hanya dihasilkan oleh keintiman yang telah terbangun selama bertahun-tahun.
Namun, seringkali Anda merindukan masa-masa ketika Anda baru pertama kali melakukan hubungan intim bersamanya. Yaitu ketika Anda merasa begitu berdebar-debar menunggu momen penting tersebut, tersipu-sipu ketika harus membuka baju Anda, bahkan menangis ketika merasakan betapa Anda telah menyatu bersamanya. Kerinduan semacam ini ternyata bukan tidak mungkin Anda dapatkan kembali. Bahkan Anda tidak membutuhkan kerja keras untuk menangkap kembali momen tersebut.
Berpisah sementara
Banyak pasangan yang ingin menjadi teman baik, partner, atau soul mate, satu sama lain. Ikatan semacam ini menimbulkan rasa hangat dan aman, namun bisa melenyapkan rasa penasaran yang membuat kita dulu tertarik pada pasangan. "Kebanyakan hal yang ditumbuhkan oleh cinta, seperti kedekatan, stabilitas, dan rasa aman, bisa membunuh gairah dan hasrat dalam hubungan," jelas Esther Perel, Ph.D., penulis Mating in Captivity. "Untuk menumbuhkan hasrat, Anda perlu mengingat bagaimana saat pertama kali bersama dulu: Anda tidak bertemu dia setiap hari, dan Anda tidak tergantung padanya. Jika Anda selalu ada untuk suami, terlalu terbuka satu sama lain, Anda akan kehilangan batasan tersebut."
Oleh karena itu, demi kehidupan seks Anda, buat jarak dulu dengan suami. "Berpisah" sebentar, secara fisik dan emosional, dapat mendorong hasrat seksual seperti saat Anda pertama pacaran, demikian menurut Patti Britton, Ph.D., penulis The Complete Idiot's Guide to Sexual Massage. "Ketika Anda dengan sengaja menciptakan jarak antara Anda dan pasangan, tanpa sadar Anda merasa tertantang. Dan 'hambatan' yang muncul dengan sengaja itu dapat meningkatkan hasrat Anda satu sama lain," tukas Britton.
Telusuri aktivitas yang lama
Berhubungan intim dengan pasangan baru terasa mendebarkan karena memang baru pertama kali dilakukan. "Apa yang membuat seks pertama kali terasa seru tak lain karena ada sensasi sesuatu yang tidak diketahui, dan mengantisipasi apa yang mungkin terjadi," ujar sex therapist asal Georgia, It Gloria Brame, Ph.D. "Anda masih saling mengeksplorasi tubuh pasangan, dan mencari berbagai untuk merangsang satu sama lain." Untuk dapat menangkap kembali sensasi tersebut, Anda perlu menelusuri rutinitas yang sama.
Cara klasik untuk mendongkrak kembali hubungan seksual adalah bepergian bersama, entah seminggu, beberapa hari, atau bahkan semalam saja. Titipkan anak-anak pada kakek-neneknya, lalu matikan ponsel supaya Anda bisa berduaan saja tanpa ada gangguan. Kunjungi tempat-tempat makan yang kerap Anda kunjungi, atau lokasi Anda berbulan madu. Maya (40) dan suaminya, Tyo (37), bukan nama sebenarnya, sering mengunjungi jalan Sabang, Jakarta Pusat, sekadar untuk nongkrong di warung-warung yang kerap mereka kunjungi saat Maya masih kos di kawaann tersebut, 12-13 tahun yang lalu. "Ini untuk mengenang saat kami masih sama-sama susah," seloroh Tyo pada Kompas.com.
Anda juga bisa mengingat kembali, apa yang dulu membuat Anda turn on pada suami. Apakah aroma tubuhnya? Apa yang Anda ingat saat bulan madu? Apakah gamelan Bali yang mengiringi acara sarapan Anda di hotel? Bagaimana perasaan Anda saat pertama kali membuka busana di hadapannya? Fokuslah pada aktivitas seksual yang membantu Anda menemukan kembali gairah yang lama.
Tingkatkan kembali hormon dopamine
Ingatkah Anda ketika perut Anda terasa mulas ketika ia mulai mencium Anda? Menurut Helen Fisher, Ph.D., guru besar anthropologi di Rutgers University dan penulis Why We Love, sesuatu yang mendebarkan saat bersama pasangan memicu produksi hormon dopamine dan norepinephrine, transmisi saraf yang bertanggung jawab untuk perasaan ini. "Hormon tersebut juga mendongkrak testosterone dalam sistem saraf yang meningkatkan gairah seks Anda."
Berita baiknya, kita ternyata bisa mengakali agar hormon ini memberikan sensasi perasaan itu lagi. Segala jenis aktivitas pendongkrak adrenalin, di dalam kamar atau di luar, meningkatkan kadar dopamine dalam otak, mampu mengembalikan excitement yang sama saat pertama kali bertemu, kata Fisher. Jadi bilang ingin membuktikannya, cobalah berbagai kegiatan yang Anda anggap menantang, seperti arung jeram, biking ke luar kota, atau bahkan menonton film horror yang selama ini Anda jauhi. Aktivitas ini juga merupakan suatu aphrodisiac, sesuatu yang merangsang keinginan bersetubuh. Atau mau mencoba yang lebih "langsung"? Bercinta di ruang atas dengan pintu terbuka juga menimbulkan perasaan mendebarkan.
"Beranjak dari comfort zone Anda akan memberikan Anda sensasi 'Saya nggak percaya sedang melakukan hal ini!', yang bisa mendorong adrenalin seperti saat Anda melakukan rock climbing," ujar Gloria Brame.
Puasa dulu
Saat masih pacaran, Anda mungkin menerapkan aturan bahwa si dia baru boleh mencium Anda setelah tiga bulan. Atau, Anda mencari berbagai cara agar dapat memuaskan diri satu sama lain tanpa melakukan intercourse. Dan karena Anda membuat batasan semacam itu, akhirnya acara berciuman dan bersentuhan itu menjadi begitu "panas". Anda bisa memperoleh kembali kenikmatan tersebut dengan tidak melakukan hubungan seksual selama seminggu, dua minggu, atau sebulan, sesuai kesepakatan Anda berdua.
"Katakan bahwa Anda ingin bersenang-senang dengan melakukan sesi making out dan foreplay yang dulu kerap Anda lakukan. Untuk itu, oral sex dan intercourse tidak boleh dilakukan sementara waktu," kata Brame. "Jelaskan bahwa tidak bercinta sementara akan membuat hubungan seksual akan makin intens dan menggairahkan saat akhirnya Anda melakukannya lagi." Anda juga jadi bisa mencari cara baru untuk saling menyenangkan pasangan. Lakukan selama Anda mampu, dan setelah tidak mampu menahannya lagi, hubungan intim akan terasa begitu menggetarkan seperti waktu pertama dulu.
(Sumber: redbook , Kompas,Senin, 15/6/2009)