Hubungan intim selama bulan puasa boleh-boleh saja, kok. Justru dengan berhubungan intim saat puasa, hubungan dengan pasangan bisa makin harmonis, lho.
Tak cuma menahan lapar dan dahaga, bulan puasa juga mengharuskan menahan hawa nafsu, termasuk nafsu seks. Memang, sebuah penelitian menunjukkan fakta bahwa frekuensi hubungan seks berkurang sampai 40 persen selama bulan puasa. Namun, bukan berarti hubungan seks dengan pasangan lantas berhenti, lho. Asal Anda dan pasangan pintar membagi waktu, keintiman dan kemesraan akan tetap bisa dijaga dengan baik, kok. Pasalnya, hubungan intim pun tetap bisa dilakukan tanpa menodai kesucian ibadah puasa.
Tak cuma menahan lapar dan dahaga, bulan puasa juga mengharuskan menahan hawa nafsu, termasuk nafsu seks. Memang, sebuah penelitian menunjukkan fakta bahwa frekuensi hubungan seks berkurang sampai 40 persen selama bulan puasa. Namun, bukan berarti hubungan seks dengan pasangan lantas berhenti, lho. Asal Anda dan pasangan pintar membagi waktu, keintiman dan kemesraan akan tetap bisa dijaga dengan baik, kok. Pasalnya, hubungan intim pun tetap bisa dilakukan tanpa menodai kesucian ibadah puasa.
Jaga Stamina
Banyak hal yang bisa memengaruhi tingkat hubungan seks suami-istri di bulan puasa. Selain perasaan lelah, pikiran, dan penyakit, selama bulan puasa, gairah seks juga menurun. Hal ini dipengaruhi oleh sistem hormonal yang berubah selama puasa.
Pertama, hilangkan pikiran bahwa melakukan hubungan seks merupakan tindakan yang mengotori bulan suci. Lalu, jalinlah komunikasi yang baik dan harmonis dengan pasangan. Jangan saling memaksakan kehendak, misalnya.
Agar gairah seks di bulan suci bisa dipertahankan, stamina yang baik mutlak sangat diperlukan. Caranya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup protein dan karbohidrat. Pokoknya, empat sehat lima sempurna dengan gizi seimbang.
Lanjutkan dengan berolahraga yang dilakukan setelah salat Subuh atau menjelang buka puasa. Tetapi, sebaiknya pilih jenis olahraga yang tidak begitu berat agar tidak menghabiskan energi. Setelah stamina terjaga, ada baiknya meningkatkan gairah sebelum melakukan hubungan seks.
Saat berbuka puasa, pilih jenis makanan yang mengandung aprodisiak, yaitu mampu meningkatkan gairah seksual. Misalnya, kerang-kerangan atau sejenisnya yang mengandung seng. Selain itu, perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, seperti taoge goreng. Sedikit daging kambing pun boleh, seperti nasi goreng kambing atau nasi kebuli, sehingga gairah seksual bisa ditingkatkan.
Namun, saat sahur jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak. Pasalnya, daging kaya akan protein dan lemak sebagai sumber tenaga peningkat vitalitas pria. Hormon juga banyak dihasilkan pada makanan berlemak, yang dapat meningkatkan gairah seksual. Bisa-bisa gairah meningkat saat menjalankan puasa. Lebih baik, ganti dengan memperbanyak makan sayur dan buah.
Cari Kegiatan Lain
Teknik dan variasi hubungan intim memang sangat menetukan kualitas hubungan intim itu sendiri. Oleh karena itu, hubungan intim sebaiknya dilakukan dengan variasi gaya. Namun, khusus untuk bulan puasa, sebaiknya tidak melakukan variasi yang berlebihan. Justru yang harus diperbanyak adalah keintiman dan romantisme.
Aktivitas seksual yang biasa dilakukan siang hari bisa diganti dengan kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan. Cobalah cari kesibukan supaya niat dan keinginan untuk berhubungan intim terlupakan. Membaca, bekerja, atau sekadar jalan-jalan yang tidak menyita tenaga bisa menjadi pilihan. Bisa juga dengan menyibukkan diri ke pekerjaan, atau lebih meningkatkan ibadah pada bulan yang penuh berkah ini.
Kiat Seks di Bulan Puasa
Agar kehidupan seksual dengan pasangan tetap bisa terjaga dan hubungan lebih harmonis, ikuti tips berikut:
Pilih waktu yang tepat untuk berhubungan intim, misalnya setelah salat Tarawih atau sebelum makan sahur. Waktu sempit? Lakukan seks kilat, misalnya sebelum sahur.
Agar tetap fit, konsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang dan rutin berolahraga. Misalnyajoggingringan menjelang berbuka.
Untuk mengatasi gairah yang datang “mendadak”, cobalah cari aktivitas lain yang bisa mengalihkan Anda dari pikiran untuk berhubungan intim. (Kompas, Selasa, 10 Agustus 2010)