Sentuhan kulit (skin-to-skin contact) memberikan rangsangan untuk mencapai orgasme.
Tak semua pasangan bisa mencapai orgasme dengan mudah, terutama bagi perempuan. Berbagai cara sudah dilakukan, seperti variasi posisi. Padahal, orgasme juga bisa diraih hanya dengan meningkatkan kontak kulit. Sentuhan kulit tak hanya memberikan kehangatan, tetapi juga mampu merangsang pasangan.
Tak semua pasangan bisa mencapai orgasme dengan mudah, terutama bagi perempuan. Berbagai cara sudah dilakukan, seperti variasi posisi. Padahal, orgasme juga bisa diraih hanya dengan meningkatkan kontak kulit. Sentuhan kulit tak hanya memberikan kehangatan, tetapi juga mampu merangsang pasangan.
Psikiater di New York City, Madeleine M Castellanos, MD, mengatakan, banyak penelitian menemukan hormon oksitosin (hormon cinta) yang dilepaskan dengan saling bersentuhan kulit bisa meningkatkan kehangatan dan kedekatan. Hormon yang dilepaskan dengan kontak kulit ini juga mendorong orgasme yang lebih tinggi.
Kontak kulit (skin-to-skin contact) tak sekadar saling menempelkan tubuh pada pasangan. Anda perlu melakukan sentuhan perlahan. Minta pasangan memulainya dengan melekatkan tubuh di bagian belakang (punggung) Anda dan memeluk erat. Lakukan juga gerakan skin-to-skin contact ini pada lengan dan kaki. Jika pasangan sudah mulai "menyerang", balas dengan gerakan serupa.
Memberikan sentuhan kulit ke kulit ini dijadikan metode penghangatan untuk bayi prematur (metode kanguru). Suhu tubuh dan sentuhan kulit dari ayah dan ibu kepada bayi berfungsi sebagai inkubator alami, yang tak sekadar menghangatkan, tetapi juga memberikan perasaan aman dan rasa cinta.
Perasaan cinta dan menyayangi juga berlaku bagi pasangan saat berhubungan seksual, hormon inilah (hormon cinta) yang juga membantu pasangan mampu meraih orgasme. (Kompas, Rabu, 15/9/2010)