POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) PADA BAKTERI Salmonella typhi SECARA In Vitro DIBANDINGKAN DENGAN KLORAMFENIKOL
Salmonella typhi merupakan bakteri yang banyak menginfeksi manusia dan resistensi antibiotik telah banyak ditemukan. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan terapi antibiotik yang lebih sensitif.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas antibakteri, dengan buah mengkudu sebagai tumbuhan yang terpilih. Pengujian potensi antibakteri ini dilakukan dengan membuat bahan uji berupa ekstrak etanol dari buah mengkudu yang diujikan pada bakteri S. thypi secara in vitro.
Metode yang digunakan adalah dilusi cair. Potensi antibakteri ekstrak etanol buah mengkudu dinilai dengan melihat nilai KHM dan KBM. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data uji T-tes tidak berpasangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mengkudu memiliki potensi antibakteri dengan KHM rata-rata sebesar 4,8 x 103 µg/mL, dan nilai KBM rata-rata sebesar 5,2 x 103 µg/mL, sedangkan nilai KHM dan KBM kloramfenikol sebesar 7,2 µg/mL.
Ekstrak etanol buah mengkudu memiliki potensi antibakteri yang sangat kecil pada S. thypi secara in vitro dibandingkan dengan kloramfenikol. Perbedaan KHM dan KBM ekstrak etanol buah mengkudu sangat signifikan dengan KHM dan KBM dari kloramfenikol sebagai kontrol positifnya.
sumber : medicine.uii.ac.id
Salmonella typhi merupakan bakteri yang banyak menginfeksi manusia dan resistensi antibiotik telah banyak ditemukan. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan terapi antibiotik yang lebih sensitif.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas antibakteri, dengan buah mengkudu sebagai tumbuhan yang terpilih. Pengujian potensi antibakteri ini dilakukan dengan membuat bahan uji berupa ekstrak etanol dari buah mengkudu yang diujikan pada bakteri S. thypi secara in vitro.
Metode yang digunakan adalah dilusi cair. Potensi antibakteri ekstrak etanol buah mengkudu dinilai dengan melihat nilai KHM dan KBM. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data uji T-tes tidak berpasangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mengkudu memiliki potensi antibakteri dengan KHM rata-rata sebesar 4,8 x 103 µg/mL, dan nilai KBM rata-rata sebesar 5,2 x 103 µg/mL, sedangkan nilai KHM dan KBM kloramfenikol sebesar 7,2 µg/mL.
Ekstrak etanol buah mengkudu memiliki potensi antibakteri yang sangat kecil pada S. thypi secara in vitro dibandingkan dengan kloramfenikol. Perbedaan KHM dan KBM ekstrak etanol buah mengkudu sangat signifikan dengan KHM dan KBM dari kloramfenikol sebagai kontrol positifnya.
sumber : medicine.uii.ac.id