Orang muda yang hidup pada masa kini perlu mengatur pola makan dan gaya hidupnya jika tidak mau terkena penyakit akibat peredaran darah yang mampet di kemudian hari. Bagi yang sudah terkena, asal belum parah, masih bisa berharap pada beberapa herbal.
Penulis : A. Bimo Wijoseno
Peredaran darah dalam tubuh kita ibarat jalan dalam sistem perlalu-lintasan. Darah merupakan kendaraan yang hilir mudik membawakan sari makanan untuk bagian-bagian tubuh. Sedangkan pembuluh darah merupakan jalannya. Kalau ada hambatan, sirkulasinya juga bisa macet dan mampet. Hambatan itu di antaranya berupa plak di pembuluh darah. Plak membuat pembuluh darah menjadi sempit dan terkadang malah mampet. Alhasil, bagian tubuh yang seharusnya memperoleh makanan menjadi terganggu. Bayangkan saja kalau bagian tubuh itu otak. Penyakit gawat pun siap mengancam.
Kardiolog dari RS Jantung Harapan Kita, Prof. Dr. Budhi Setianto, mengungkapkan, sirkulasi darah yang baik terjadi berkat dukungan jantung, darah dan anak buahnya, serta pembuluh darahnya. Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen itu, maka sirkulasi darah akan terganggu. Akibatnya, suplai darah tidak mencukupi kebutuhan. Jika berlangsung lama, bisa berakibat terjadi serangan jantung, stroke, ataupun gangguan fungsi organ tubuh lainnya.
Maka, peredaran darah yang lancar sangatlah penting.
Cenderung memuda
Gangguan jantung dan stroke awalnya dipicu oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah. Penyumbat dan yang membuat macet aliran darah ini adalah timbunan plak akibat pola makan makanan berlemak dan sedikit serat. Jika timbunan plak ini terjadi terus-terus, otomatis peredaran darah jadi tidak lancar. Akibatnya, kinerja organ tubuh akan terganggu, termasuk jantung. Ini terjadi karena di saat pembuluh darah tersumbat, aliran darah kerap macet, sehingga kerja jantung menjadi lebih berat. "Sirkulasi darah yang tidak lancar ini memicu terjadinya serangan jantung. Apalagi jika aliran darah ke otak juga tersendat, bisa menjadi stroke," ujar Budhi.
Mirip sistem lalu lintas yang mengenal jalan kampung, jalan arteri, sampai jalan tol, sistem peredaran darah di dalam tubuh pun mengenal kelas-kelas pembuluh. Ada pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda sesuai kelasnya. Pembuluh darah arteri berfungsi membawa zat makanan dan oksigen (O2) dari jantung ke seluruh tubuh. Sementara, pembuluh darah vena akan mengantarkan sisa metabolisme dan karbondioksida (CO2) melalui kapiler. Terakhir, pembuluh darah kapiler merupakan tempat metabolisme itu sendiri, yaitu sisa metabolisme dan CO2.
Pembuluh darah kapiler akan mengambil makanan sekaligus mengeluarkannya. Seperti layaknya anggota dan fungsi tubuh lain, pembuluh darah juga mengalami perubahan struktur seiring pertambahan usia. "Semakin tua akan semakin keras. Tapi, pengerasan ini cenderung sudah menyerang pada orang yang lebih muda. Terutama bila mempunyai kebiasaan merokok ataupun menderita diabetes," kata Budhi.
Dalam sistem perlalu-lintasan tubuh, menurut Kepala Rawat Jalan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta ini, pembuluh darah besar akan mengalirkan darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh menuju ke serambi kanan jantung.
"Sedangkan pembuluh darah kecil mengalirkan darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru, kemudian dari paru-paru akan dialirkan ke serambi bilik kiri jantung," ungkap dr. Budhi. Penyumbatan peredaran darah membahayakan tubuh jika terjadi pada peredaran darah koroner. Sebab, peredaran darah koroner mengalirkan darah dari pangkal aorta melalui arteri dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Kelancaran sirkulasi darah erat kaitannya dengan kadar kolesterol. Semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah, aliran darahnya pun akan semakin tersendat-sendat. Bahkan jika sudah sangat berat ketersendatannya, dapat berakibat stroke. Tanda-tanda yang mudah dirasakan jika terjadi ketidaklancaran sirkulasi darah misalnya kepala pusing, badan lemas, dan otot nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.
Sedangkan serangan jantung ditandai dengan timbulnya rasa sakit (nyeri atau rasanya seperti tertimpa beban berat dan rasa seperti terbakar) di dada. Rasa sakit ini tidak hanya di dada tetapi dapat dirasakan juga di belakang tulang dada. Lamanya sekitar 10 menit atau lebih. Kemudian rasa sakit ini bisa menjalar ke punggung, bahu, rahang, hingga lengan. Selain itu, timbul pula rasa lemah, keluar keringat dingin, cemas, sampai pingsan. Jika mengalami kondisi seperti ini, penderita perlu segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan diobati karena jika tak cepat ditolong, yang bersangkutan bisa meninggal.
Herbal perlancar darah
Mengobati penyakit jantung, selain memerlukan biaya mahal, juga berisiko. Bahkan, jika seseorang sudah terjangkit penyakit mematikan ini, tidak ada jalan keluar kecuali memasang stent atau operasi jantung by-pass. Ibarat jalan raya yang sudah kusut harus dibuatkan jalan layang atau malah terowongan agar kendaraan bisa berjalan dengan normal. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memberi kasih sayang kepada sistem pembuluh darah kita.
Bagi kita yang masih segar bugar atau belum punya gejala terserang penyakit jantung, sebaiknya menerapkan pola hidup sehat, serta menghindari faktor-faktor risiko pencetus serangan jantung seperti merokok, makanan berlemak, begadang, serta malas bergerak. Hindari pula stres. Waspadai makanan enak yang biasanya manis, gurih, atau asin. Makanan yang terlalu banyak gula dapat menimbulkan diabetes; terlalu gurih cenderung berkolesterol tinggi; keasinan siap-siap terserang hipertensi.
Masalahnya, bagaimana kalau plak sudah terlanjur menghalangi kendaran atau darah dalam sistem perlalu-lintasan tubuh kita? Tak perlu khawatir dan sedih. Masih bisa diatasi, asalkan belum parah. Dengan pengobatan yang telaten dan terukur, beberapa tanaman atau herbal memiliki kemampuan mengenyahkan plak. Tanaman herbal ini berkhasiat karena memiliki senyawa kimia bioaktif dan menghasilkan efek farmakologi. "Efek farmakologi itulah yang sering dimanfaatkan sebagai suplemen yang membantu kesehatan manusia," papar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, guru besar Fakultas MIPA, Universitas Indonesia di Jakarta.
Di antara tanaman yang berkhasiat itu adalah Crataegus oxycantha (hawthorn), Melissa officinalis, Ginkgo biloba, bawang putih, mengkudu, dan tanaman penghasil vitamin E. Bagian tanaman Crataegus oxyacantha yang bisa digunakan adalah daun, buah, dan bunganya. Tanaman ini mengandung flavonoid (vitexin, quercetin ,hyperoside, rutin, dan procyanidin). Semua itu berguna untuk tonikum jantung, hipotensiva (menurunkan tekanan darah), meningkatkan aliran darah ke jantung, vasodilator koroner dan perifer, serta memperbaiki denyut jantung.
Sementara, yang bisa digunakan sebagai obat pada tanaman Melissa officinalis adalah daun dan kerap dikombinasikan dengan akar valerian. Minyak atsirinya mengandung terpena (monoterpena dan seskuiterpena). Keduanya berkhasiat sebagai penenang. Tanaman ini juga mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antispasmodik. Tanaman yang dikenal sebagai lemon balm ini berguna untuk mengurangi keresahan dan stres, tidur lebih nyenyak, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki pencernaan, mengurangi rasa sakit, serta meningkatkan daya kognitif dan memori.
Bagaimana dengan Ginkgo biloba? Tanaman ini telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun lalu di Cina dalam bentuk ekstrak. Flavonoidnya mempunyai efek antioksidan yang sangat ampuh dalam mencegah kerusakan saraf, otot jantung, dan retina. Kandungan terpenoidnya meningkatkan aliran darah dengan dilatasi pembuluh darah, dan mengurangi penjendalan darah.
Dari dapur, kita dapatkan bawang putih (Allium sativum). Dosis 2 - 3 siung (4 - 8 g) sehari mampu mengurangi lipid serum (kolesterol dan trigliserida), menginhibisi penjendalan keping darah, juga mengurangi tekanan darah (antihipertensi). Namun, wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.
Sedangkan dari kebun ada mengkudu (Morinda citrifolia) yang telah digunakan sebagai obat lebih dari 2.000 tahun di Polinesia. Dengan dosis jus 120 cc sehari, mengkudu memiliki efek terapeutik yang luas sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antitumor, antiinflamasi, meningkatkan imunitas dan analgesik. Khasiat mengkudu sebagai antihipertensi berkat kandungan skopoletin yang memiliki efek sebagai vasodilator dan menurunkan tekanan darah. Dengan kombinasi vitamin E, mengkudu berkhasiat meningkatkan efek antiinflamasi.
Saat ini herbal-herbal yang telah disebutkan tadi sudah digabungkan dengan komposisi khusus sehingga lebih praktis. Setelah diuji klinis, aman digunakan sebagai suplemen untuk memperlancar peredaran darah. Begitulah maunya manusia zaman sekarang. Tidak mau repot. Tinggal glek, lancar deh peredaran darah. (intisari)
Penulis : A. Bimo Wijoseno
Peredaran darah dalam tubuh kita ibarat jalan dalam sistem perlalu-lintasan. Darah merupakan kendaraan yang hilir mudik membawakan sari makanan untuk bagian-bagian tubuh. Sedangkan pembuluh darah merupakan jalannya. Kalau ada hambatan, sirkulasinya juga bisa macet dan mampet. Hambatan itu di antaranya berupa plak di pembuluh darah. Plak membuat pembuluh darah menjadi sempit dan terkadang malah mampet. Alhasil, bagian tubuh yang seharusnya memperoleh makanan menjadi terganggu. Bayangkan saja kalau bagian tubuh itu otak. Penyakit gawat pun siap mengancam.
Kardiolog dari RS Jantung Harapan Kita, Prof. Dr. Budhi Setianto, mengungkapkan, sirkulasi darah yang baik terjadi berkat dukungan jantung, darah dan anak buahnya, serta pembuluh darahnya. Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen itu, maka sirkulasi darah akan terganggu. Akibatnya, suplai darah tidak mencukupi kebutuhan. Jika berlangsung lama, bisa berakibat terjadi serangan jantung, stroke, ataupun gangguan fungsi organ tubuh lainnya.
Maka, peredaran darah yang lancar sangatlah penting.
Cenderung memuda
Gangguan jantung dan stroke awalnya dipicu oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah. Penyumbat dan yang membuat macet aliran darah ini adalah timbunan plak akibat pola makan makanan berlemak dan sedikit serat. Jika timbunan plak ini terjadi terus-terus, otomatis peredaran darah jadi tidak lancar. Akibatnya, kinerja organ tubuh akan terganggu, termasuk jantung. Ini terjadi karena di saat pembuluh darah tersumbat, aliran darah kerap macet, sehingga kerja jantung menjadi lebih berat. "Sirkulasi darah yang tidak lancar ini memicu terjadinya serangan jantung. Apalagi jika aliran darah ke otak juga tersendat, bisa menjadi stroke," ujar Budhi.
Mirip sistem lalu lintas yang mengenal jalan kampung, jalan arteri, sampai jalan tol, sistem peredaran darah di dalam tubuh pun mengenal kelas-kelas pembuluh. Ada pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda sesuai kelasnya. Pembuluh darah arteri berfungsi membawa zat makanan dan oksigen (O2) dari jantung ke seluruh tubuh. Sementara, pembuluh darah vena akan mengantarkan sisa metabolisme dan karbondioksida (CO2) melalui kapiler. Terakhir, pembuluh darah kapiler merupakan tempat metabolisme itu sendiri, yaitu sisa metabolisme dan CO2.
Pembuluh darah kapiler akan mengambil makanan sekaligus mengeluarkannya. Seperti layaknya anggota dan fungsi tubuh lain, pembuluh darah juga mengalami perubahan struktur seiring pertambahan usia. "Semakin tua akan semakin keras. Tapi, pengerasan ini cenderung sudah menyerang pada orang yang lebih muda. Terutama bila mempunyai kebiasaan merokok ataupun menderita diabetes," kata Budhi.
Dalam sistem perlalu-lintasan tubuh, menurut Kepala Rawat Jalan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta ini, pembuluh darah besar akan mengalirkan darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh menuju ke serambi kanan jantung.
"Sedangkan pembuluh darah kecil mengalirkan darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru, kemudian dari paru-paru akan dialirkan ke serambi bilik kiri jantung," ungkap dr. Budhi. Penyumbatan peredaran darah membahayakan tubuh jika terjadi pada peredaran darah koroner. Sebab, peredaran darah koroner mengalirkan darah dari pangkal aorta melalui arteri dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Kelancaran sirkulasi darah erat kaitannya dengan kadar kolesterol. Semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah, aliran darahnya pun akan semakin tersendat-sendat. Bahkan jika sudah sangat berat ketersendatannya, dapat berakibat stroke. Tanda-tanda yang mudah dirasakan jika terjadi ketidaklancaran sirkulasi darah misalnya kepala pusing, badan lemas, dan otot nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.
Sedangkan serangan jantung ditandai dengan timbulnya rasa sakit (nyeri atau rasanya seperti tertimpa beban berat dan rasa seperti terbakar) di dada. Rasa sakit ini tidak hanya di dada tetapi dapat dirasakan juga di belakang tulang dada. Lamanya sekitar 10 menit atau lebih. Kemudian rasa sakit ini bisa menjalar ke punggung, bahu, rahang, hingga lengan. Selain itu, timbul pula rasa lemah, keluar keringat dingin, cemas, sampai pingsan. Jika mengalami kondisi seperti ini, penderita perlu segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan diobati karena jika tak cepat ditolong, yang bersangkutan bisa meninggal.
Herbal perlancar darah
Mengobati penyakit jantung, selain memerlukan biaya mahal, juga berisiko. Bahkan, jika seseorang sudah terjangkit penyakit mematikan ini, tidak ada jalan keluar kecuali memasang stent atau operasi jantung by-pass. Ibarat jalan raya yang sudah kusut harus dibuatkan jalan layang atau malah terowongan agar kendaraan bisa berjalan dengan normal. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memberi kasih sayang kepada sistem pembuluh darah kita.
Bagi kita yang masih segar bugar atau belum punya gejala terserang penyakit jantung, sebaiknya menerapkan pola hidup sehat, serta menghindari faktor-faktor risiko pencetus serangan jantung seperti merokok, makanan berlemak, begadang, serta malas bergerak. Hindari pula stres. Waspadai makanan enak yang biasanya manis, gurih, atau asin. Makanan yang terlalu banyak gula dapat menimbulkan diabetes; terlalu gurih cenderung berkolesterol tinggi; keasinan siap-siap terserang hipertensi.
Masalahnya, bagaimana kalau plak sudah terlanjur menghalangi kendaran atau darah dalam sistem perlalu-lintasan tubuh kita? Tak perlu khawatir dan sedih. Masih bisa diatasi, asalkan belum parah. Dengan pengobatan yang telaten dan terukur, beberapa tanaman atau herbal memiliki kemampuan mengenyahkan plak. Tanaman herbal ini berkhasiat karena memiliki senyawa kimia bioaktif dan menghasilkan efek farmakologi. "Efek farmakologi itulah yang sering dimanfaatkan sebagai suplemen yang membantu kesehatan manusia," papar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, guru besar Fakultas MIPA, Universitas Indonesia di Jakarta.
Di antara tanaman yang berkhasiat itu adalah Crataegus oxycantha (hawthorn), Melissa officinalis, Ginkgo biloba, bawang putih, mengkudu, dan tanaman penghasil vitamin E. Bagian tanaman Crataegus oxyacantha yang bisa digunakan adalah daun, buah, dan bunganya. Tanaman ini mengandung flavonoid (vitexin, quercetin ,hyperoside, rutin, dan procyanidin). Semua itu berguna untuk tonikum jantung, hipotensiva (menurunkan tekanan darah), meningkatkan aliran darah ke jantung, vasodilator koroner dan perifer, serta memperbaiki denyut jantung.
Sementara, yang bisa digunakan sebagai obat pada tanaman Melissa officinalis adalah daun dan kerap dikombinasikan dengan akar valerian. Minyak atsirinya mengandung terpena (monoterpena dan seskuiterpena). Keduanya berkhasiat sebagai penenang. Tanaman ini juga mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antispasmodik. Tanaman yang dikenal sebagai lemon balm ini berguna untuk mengurangi keresahan dan stres, tidur lebih nyenyak, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki pencernaan, mengurangi rasa sakit, serta meningkatkan daya kognitif dan memori.
Bagaimana dengan Ginkgo biloba? Tanaman ini telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun lalu di Cina dalam bentuk ekstrak. Flavonoidnya mempunyai efek antioksidan yang sangat ampuh dalam mencegah kerusakan saraf, otot jantung, dan retina. Kandungan terpenoidnya meningkatkan aliran darah dengan dilatasi pembuluh darah, dan mengurangi penjendalan darah.
Dari dapur, kita dapatkan bawang putih (Allium sativum). Dosis 2 - 3 siung (4 - 8 g) sehari mampu mengurangi lipid serum (kolesterol dan trigliserida), menginhibisi penjendalan keping darah, juga mengurangi tekanan darah (antihipertensi). Namun, wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.
Sedangkan dari kebun ada mengkudu (Morinda citrifolia) yang telah digunakan sebagai obat lebih dari 2.000 tahun di Polinesia. Dengan dosis jus 120 cc sehari, mengkudu memiliki efek terapeutik yang luas sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antitumor, antiinflamasi, meningkatkan imunitas dan analgesik. Khasiat mengkudu sebagai antihipertensi berkat kandungan skopoletin yang memiliki efek sebagai vasodilator dan menurunkan tekanan darah. Dengan kombinasi vitamin E, mengkudu berkhasiat meningkatkan efek antiinflamasi.
Saat ini herbal-herbal yang telah disebutkan tadi sudah digabungkan dengan komposisi khusus sehingga lebih praktis. Setelah diuji klinis, aman digunakan sebagai suplemen untuk memperlancar peredaran darah. Begitulah maunya manusia zaman sekarang. Tidak mau repot. Tinggal glek, lancar deh peredaran darah. (intisari)