”Jumlah pasangan subur di Indonesia sampai akhir tahun 2009 sekitar 15 juta, dengan demikian 1,5 juta hingga 2 juta pasangan mengalami masalah infertilitas,” ujar Kepala Subunit Pelayanan Yasmin Kencana RSCM dr Budi Wiweko SpOG (K) dalam acara jumpa pers bertema ”Inovasi Bidang Reproduksi: Pelopor Pelayanan Berbasis Riset dan Riset Berbasis Pelayanan”, Selasa (13/4/2010).
Salah satu upaya mengatasi infertilitas yaitu dengan mengikuti program bayi tabung.Pasangan suami-istri akan diteliti dulu persoalan ketidaksuburannya untuk mengetahui penanganan yang sesuai. Jika setelah berbagai penanganan terhadap gangguan reproduksi tidak berhasil, dapat dilakukan inseminasi dan bayi tabung. Keberhasilan inseminasi dan bayi tabung tergantung dari usia dan kondisi calon orangtua.
Bayi tabung merupakan pilihan terakhir, kecuali untuk pasangan yang mengalami infertilitas yang disebabkan oleh faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi, sumbatan pada kedua saluran telur, endometriosis derajat sedang-berat, gangguan sel telur yang tidak dapat dikoreksi, dan faktor yang tidak dapat dijelaskan.
Di dunia keberhasilan program bayi tabung 30-35 persen. Di Klinik Yasmin- RSCM, berdasarkan data tahun 2009, laju pembuahan mencapai 60,2 persen, laju pembelahan embrio 99,2 persen, serta laju kehamilan 42,4 persen dan kehamilan dengan usia lebih dari tiga bulan mencapai 39,4 persen. Keberhasilan bayi tabung ditentukan oleh usia calon ibu, cadangan sel telur, dan faktor penyebab infertilitas. (sumber : Kompas-Rabu, 14 April 2010, edited)