“ Jika otak tidak mendapatkan oksigen dalam jangka waktu 4 menit akan terjadi kerusakan yang irreversible atau tidak bisa dipulihkan “
Peran oksigen sangat vital bagi manusia. Elemen ini pemberi kehidupan bagi sel-sel tubuh sekaligus menjadi pembunuh bakteri anaerob yang berbahaya. Oksigen juga berfungsi sebagai pembersih tubuh dari polutan dan zat kimia.
Karena fungsinya yang begitu penting, kekurangan oksigen akan berdampak serius bagi kesehatan. Organ-organ tubuh tidak akan dapat melakukan fungsinya dengan baik. Otak misalnya, membutuhkan oksigen terus menerus. Jika otak tidak mendapatkan oksigen dalam jangka waktu 4 menit akan terjadi kerusakan yang irreversible atau tidak bisa dipulihkan. Demikianlah dijelaskan oleh Dr. Hario Tilarso, Sp. KO, pakar olahraga dan salah satu ketua dari Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PBISSI).
Hemaglobin Pengikat Oksigen
Manusia merupakan mahluk aerobic, artinya manusia membutuhkan oksigen dari udara untuk menghasilkan energi dalam tubuhnya. Oksigen ditangkap oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Untuk itu, darah dalam tubuh juga harus cukup untuk menyeimbangkan pemenuhan oksigen. Bila tubuh kekurangan darah, berarti tubuhpun kekurangan oksigen.
Dalam darah terdapat protein hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. Hemoglobin merupakan protein darah yang berfungsi sebagai truk pengangkut dimana oksigen adalah muatannya. “ Jadi kalau hemoglobinnya cukup, truk pengakut cukup, dalam melakukan pekerjaan mungkin kita tidak ada masalah daengan fisik. Tetapi kalau hemoglobinnya kurang (anemia), mungkin saat berlari sebentar sudah pingsan,” ujar Dr. Hario.
Mengapa orang-orang yang tinggal didaerah yang tinggi jauh diatas permukaan laut bisa hidup sehat ? Padahal semakin tinggi suatu tempat maka oksigennyaakan semakin “tipis”. Oksigen akan lebih banyak terdapat di ketinggian yang dekat dengan atas permukaan laut. Sebuah penelitian mengungkapkan, orang-orang yang hidup di daerah yang tinggi mempunyai hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang tinggal didaerah rendah.
Kerjasama Jantung dan Paru-paru
Proses pernafasan sangat penting untuk melangsungkan hidup manusia. Oksigen masuk kedalam tubuh berawal dari pernafasan. Proses ini yang memungkinkan tubuh menyerap oksigen dan mengeluarkan Karbon dioksida.
Paru-paru mirip spons yang terdiri dari jutaan gelembung kecil yang disebut alveoli (kantung udara). Dinding gelembung yang tipis ini terdiri dari pembuluh-pembuluh darah. Disinilah terjadi pertukaran karbon dioksida dan oksigen. Alveoli membuat darah bersinggungan dengan udara yang kita isap sehingga oksigen bisa masuk kealiran darah dan karbon dioksida bisa keluar untuk dibuang pada saat kita melepas napas.
Agar oksigen sampai ke jaringan tubuh, jantung memompa darah yang mengangkut oksigen dan kemudian oksigen dialirkan melalui sistem kardiovaskuler (sistem pembuluh darah ). Menurut Prof. DR. Dr. Nukman Moeloek, Sp. And, Guru Besar Andrologi dan Biologi Kedokteran FKUI, jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan diseluruh tubuh.
Darah kotor yang telah kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida akan mengalir menuju jantung melalui 2 vena terbesar (vena cava) menuju kedalam atrium (serambi) kana,. Kemudian atrium kanan yang telah terisi darah akan mendorong darah ke dalam ventrikel (bilik) kanan. Dari sana, darah dipompa ke paru-paru melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis.
Didalam paru-paru, darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) untuk menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri, kemudian didorong kedalam ventrikael kiri. Selanjutnya darah yang kaya akan oksigen ini dipompakan melalui aorta, arteri terbesar dalam tubuh.
Bahan Bakar Tubuh
Gambaran kebutuhan tubuh terhadap oksigen tampak jelas saat berolahraga. Usai berolahraga, Anda pasti merasa capek, otot-otot lemas, denyut nadi juga lebih cepat, tekanan darah naik, dan pernafasan terengah-engah. Mengapa demikian ? Menurut Dr. Hario , itu adalah reaksi badan supaya aliran darah dan oksigen tetap terpenuhi. “ Kalau Anda sedang berolahraga dan oksigennya kurang, berarti otot kita tidak bisa bekerja dengan maksimal, akhirnya orang itu lemas dan kalau pada saat itu juga oksigen tidak mencapai ke otak akhirnya orang bisa pingsan,” ujarnya.
Oksigen masuk ke dalam sel-sel tubuh sehingga terjadi proses pembakaran terhadap sari makanan yang kita cerna. Hasilnya berupa adenosin trifosfat (ATP). Jika tubuh membutuhkan energi, sebuah fosfat akan dilepaskan sehingga menjadi adenosine difosfat (ADP), begitu seterusnya.
Ada beberapa sistem energi yang memerlukan oksigen, ada pula sistem energi yang tidak memerlukan oksigen. Sumber tenaga bagi aktivitas jangka pendek, yang tidak membutuhkan oksigen, diambil dari ATP yang ada. Jika tubuh membutuhkan energi lagi, maka cadangan karbohidrat dalam otot dan hati yang disebut glikogen akan diuraikan kembali menjadi glukosa dan diubah menjadi ATP sehingga bisa menghasilkan tenaga. Tubuh akan letih jika glikogen berkurang.
Aktivitas yang berlangsung lama jelas memerlukan oksigen yang banyak, misalnya lari maraton, balap sepeda jarak jauh, atau sepak bola. Untuk kebutuhan energinya, oksigen akan digunakan untuk menguraikan asam lemak rantai panjang, protein dan glukosa untuk menghasilkan tenaga. Sistem ini disebut sistem tenaga oksidatif .
Tentu saja, kerja oksigen menghasilkan energi ini mendapatkan bantuan paru-paru dan jantung.
Seorang pelari bisa berlari selama 2 atau 3 jam terus-menerus, menunjukkan paru-paru dan jantungnya kuat sekali, bisa mengambil oksigen dan mengaedarkannya keaseluruh tubuh secara terus-menerus.
Itulah sebabnya agar selalu sehat dan energik, kita harus melatih kemampuan aerobic dengan berolahraga, bukan hanya mengonsumsi makanan yang bergizi dan menghindari stress.
BEBERAPA PERAN OKSIGEN DALAM JARINGAN TUBUH MANUSIA
• Berpengaruh besar dalam pengaturan tekanan darah.
• Membantu proses detoksifikasi di liver.
• Membantu metabolisme.
• Menyimbangi keasaman dalam perut.
• Mengoptimalkan terapi pada penyakit sirkulasi darah.
• Memperbaiki mikro sirkulasi di dalam pembuluh darah kapiler.
• Berfungsi juga sebagai antivirus, antibakteri, dan antijamur.
• Memperbaiki kondisi hipoksia seperti asma, alergi, dan sebagainya.
• Mempercepat penyembuhan luka.
• Merangsang sistem kekebalan tubuh.
Memperkuat Seksualitas
Hal yang menarik, jika kebutuhan oksigen tercukupi, maka kemampuan seksual Anda juga meningkat. Menurut Prof. Nukman Moeloek, selain memberi makan sel-sel tubuh atau organ-organ tubuh, oksigen juga menyebabkan relaksasi pada pembuluh-pembuluh darah sehingga pembuluh darah melebar dan akhirnya darah bisa mengalir dengan lancer. Dengan begitu tubuh kita pun lebih bugar dan terhindar dari gangguan ereksi yang biasanya disebabkan aliran darah ke penis tidak lancar.
Kecukupan oksigen akan membuat aliran darah ke otak pun lebih lancar sehingga gairah seks atau libido juga akan lebih baik. Maklum, kemampuan seksualitas bukan hanya ditentukan kemampuan “ organ bawah” tapi juga organ luhur. (majalah human)
info produk terkait oksigen, klik disini
Peran oksigen sangat vital bagi manusia. Elemen ini pemberi kehidupan bagi sel-sel tubuh sekaligus menjadi pembunuh bakteri anaerob yang berbahaya. Oksigen juga berfungsi sebagai pembersih tubuh dari polutan dan zat kimia.
Karena fungsinya yang begitu penting, kekurangan oksigen akan berdampak serius bagi kesehatan. Organ-organ tubuh tidak akan dapat melakukan fungsinya dengan baik. Otak misalnya, membutuhkan oksigen terus menerus. Jika otak tidak mendapatkan oksigen dalam jangka waktu 4 menit akan terjadi kerusakan yang irreversible atau tidak bisa dipulihkan. Demikianlah dijelaskan oleh Dr. Hario Tilarso, Sp. KO, pakar olahraga dan salah satu ketua dari Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PBISSI).
Hemaglobin Pengikat Oksigen
Manusia merupakan mahluk aerobic, artinya manusia membutuhkan oksigen dari udara untuk menghasilkan energi dalam tubuhnya. Oksigen ditangkap oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Untuk itu, darah dalam tubuh juga harus cukup untuk menyeimbangkan pemenuhan oksigen. Bila tubuh kekurangan darah, berarti tubuhpun kekurangan oksigen.
Dalam darah terdapat protein hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. Hemoglobin merupakan protein darah yang berfungsi sebagai truk pengangkut dimana oksigen adalah muatannya. “ Jadi kalau hemoglobinnya cukup, truk pengakut cukup, dalam melakukan pekerjaan mungkin kita tidak ada masalah daengan fisik. Tetapi kalau hemoglobinnya kurang (anemia), mungkin saat berlari sebentar sudah pingsan,” ujar Dr. Hario.
Mengapa orang-orang yang tinggal didaerah yang tinggi jauh diatas permukaan laut bisa hidup sehat ? Padahal semakin tinggi suatu tempat maka oksigennyaakan semakin “tipis”. Oksigen akan lebih banyak terdapat di ketinggian yang dekat dengan atas permukaan laut. Sebuah penelitian mengungkapkan, orang-orang yang hidup di daerah yang tinggi mempunyai hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang tinggal didaerah rendah.
Kerjasama Jantung dan Paru-paru
Proses pernafasan sangat penting untuk melangsungkan hidup manusia. Oksigen masuk kedalam tubuh berawal dari pernafasan. Proses ini yang memungkinkan tubuh menyerap oksigen dan mengeluarkan Karbon dioksida.
Paru-paru mirip spons yang terdiri dari jutaan gelembung kecil yang disebut alveoli (kantung udara). Dinding gelembung yang tipis ini terdiri dari pembuluh-pembuluh darah. Disinilah terjadi pertukaran karbon dioksida dan oksigen. Alveoli membuat darah bersinggungan dengan udara yang kita isap sehingga oksigen bisa masuk kealiran darah dan karbon dioksida bisa keluar untuk dibuang pada saat kita melepas napas.
Agar oksigen sampai ke jaringan tubuh, jantung memompa darah yang mengangkut oksigen dan kemudian oksigen dialirkan melalui sistem kardiovaskuler (sistem pembuluh darah ). Menurut Prof. DR. Dr. Nukman Moeloek, Sp. And, Guru Besar Andrologi dan Biologi Kedokteran FKUI, jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan diseluruh tubuh.
Darah kotor yang telah kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida akan mengalir menuju jantung melalui 2 vena terbesar (vena cava) menuju kedalam atrium (serambi) kana,. Kemudian atrium kanan yang telah terisi darah akan mendorong darah ke dalam ventrikel (bilik) kanan. Dari sana, darah dipompa ke paru-paru melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis.
Didalam paru-paru, darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) untuk menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri, kemudian didorong kedalam ventrikael kiri. Selanjutnya darah yang kaya akan oksigen ini dipompakan melalui aorta, arteri terbesar dalam tubuh.
Bahan Bakar Tubuh
Gambaran kebutuhan tubuh terhadap oksigen tampak jelas saat berolahraga. Usai berolahraga, Anda pasti merasa capek, otot-otot lemas, denyut nadi juga lebih cepat, tekanan darah naik, dan pernafasan terengah-engah. Mengapa demikian ? Menurut Dr. Hario , itu adalah reaksi badan supaya aliran darah dan oksigen tetap terpenuhi. “ Kalau Anda sedang berolahraga dan oksigennya kurang, berarti otot kita tidak bisa bekerja dengan maksimal, akhirnya orang itu lemas dan kalau pada saat itu juga oksigen tidak mencapai ke otak akhirnya orang bisa pingsan,” ujarnya.
Oksigen masuk ke dalam sel-sel tubuh sehingga terjadi proses pembakaran terhadap sari makanan yang kita cerna. Hasilnya berupa adenosin trifosfat (ATP). Jika tubuh membutuhkan energi, sebuah fosfat akan dilepaskan sehingga menjadi adenosine difosfat (ADP), begitu seterusnya.
Ada beberapa sistem energi yang memerlukan oksigen, ada pula sistem energi yang tidak memerlukan oksigen. Sumber tenaga bagi aktivitas jangka pendek, yang tidak membutuhkan oksigen, diambil dari ATP yang ada. Jika tubuh membutuhkan energi lagi, maka cadangan karbohidrat dalam otot dan hati yang disebut glikogen akan diuraikan kembali menjadi glukosa dan diubah menjadi ATP sehingga bisa menghasilkan tenaga. Tubuh akan letih jika glikogen berkurang.
Aktivitas yang berlangsung lama jelas memerlukan oksigen yang banyak, misalnya lari maraton, balap sepeda jarak jauh, atau sepak bola. Untuk kebutuhan energinya, oksigen akan digunakan untuk menguraikan asam lemak rantai panjang, protein dan glukosa untuk menghasilkan tenaga. Sistem ini disebut sistem tenaga oksidatif .
Tentu saja, kerja oksigen menghasilkan energi ini mendapatkan bantuan paru-paru dan jantung.
Seorang pelari bisa berlari selama 2 atau 3 jam terus-menerus, menunjukkan paru-paru dan jantungnya kuat sekali, bisa mengambil oksigen dan mengaedarkannya keaseluruh tubuh secara terus-menerus.
Itulah sebabnya agar selalu sehat dan energik, kita harus melatih kemampuan aerobic dengan berolahraga, bukan hanya mengonsumsi makanan yang bergizi dan menghindari stress.
BEBERAPA PERAN OKSIGEN DALAM JARINGAN TUBUH MANUSIA
• Berpengaruh besar dalam pengaturan tekanan darah.
• Membantu proses detoksifikasi di liver.
• Membantu metabolisme.
• Menyimbangi keasaman dalam perut.
• Mengoptimalkan terapi pada penyakit sirkulasi darah.
• Memperbaiki mikro sirkulasi di dalam pembuluh darah kapiler.
• Berfungsi juga sebagai antivirus, antibakteri, dan antijamur.
• Memperbaiki kondisi hipoksia seperti asma, alergi, dan sebagainya.
• Mempercepat penyembuhan luka.
• Merangsang sistem kekebalan tubuh.
Memperkuat Seksualitas
Hal yang menarik, jika kebutuhan oksigen tercukupi, maka kemampuan seksual Anda juga meningkat. Menurut Prof. Nukman Moeloek, selain memberi makan sel-sel tubuh atau organ-organ tubuh, oksigen juga menyebabkan relaksasi pada pembuluh-pembuluh darah sehingga pembuluh darah melebar dan akhirnya darah bisa mengalir dengan lancer. Dengan begitu tubuh kita pun lebih bugar dan terhindar dari gangguan ereksi yang biasanya disebabkan aliran darah ke penis tidak lancar.
Kecukupan oksigen akan membuat aliran darah ke otak pun lebih lancar sehingga gairah seks atau libido juga akan lebih baik. Maklum, kemampuan seksualitas bukan hanya ditentukan kemampuan “ organ bawah” tapi juga organ luhur. (majalah human)
info produk terkait oksigen, klik disini