DISFUNGSI EREKSI (DE) menurut Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And., pakar andrologi dan seksologi dari Universitas Udayana, Bali, adalah ketidakmampuan mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual dengan baik. Bisa saja seseorang mampu ereksi, tetapi ketika melakukan penetrasi, ereksinya hilang.
Ketidakmampuan tersebut bersifat menetap, paling tidak dalam waktu tiga bulan. Jika gangguan ereksi hanya terjadi satu atau dua kali, apalagi tidak dalam rentang waktu yang panjang, gangguan tersebut tidak termasuk disfungsi ereksi.
Ketidakmampuan tersebut bersifat menetap, paling tidak dalam waktu tiga bulan. Jika gangguan ereksi hanya terjadi satu atau dua kali, apalagi tidak dalam rentang waktu yang panjang, gangguan tersebut tidak termasuk disfungsi ereksi.
Di seluruh dunia, kata Dr John Dean, Sekretaris Jenderal Masyarakat Kesehatan Seksual Eropa, 16 persen laki-laki berusia 20-75 tahun mengalami gangguan ereksi. Itu berarti sekitar 152 juta laki-laki mengalami gangguan ereksi. “Diprediksi prevalensi itu meningkat menjadi 322 juta orang di tahun 2025,” ujar Dean.
Ada cara sederhana untuk memastikan apakah seseorang mengalami DE, yaitu dengan menjawab lima pertanyaan berikut ini, yang sebetulnya merupakan petikan dari 15 pertanyaan dalam International Index of Erectile Function (IIEF).
Bila Anda ingin mengetahui apakah fungsi ereksi Anda atau pasangan Anda normal atau tidak, jawablah kuesioner di bawah ini. Pilih salah satu jawaban dan tuliskan angkanya di dalam kurung.
Selama tiga bulan terakhir:
1. Seberapa sering Anda mencapai ereksi selama melakukan aktivitas seksual?
[ ] 1. Hampir tidak pernah atau tidak pernah
[ ] 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
[ ] 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
[ ] 4. Sering (lebih dari 50 persen)
[ ] 5. Hampir selalu atau selalu
2. Ketika Anda mengalami ereksi setelah menerima rangsangan seksual, seberapa sering penis Anda cukup keras untuk dapat masuk ke dalam vagina pasangan Anda?
[ ] 1. Hampir tidak pernah atau tidak pernah
[ ] 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
[ ] 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
[ ] 4. Sering (lebih dari 50 persen)
[ ] 5. Hampir selalu atau selalu
3. Ketika Anda melakukan hubungan seksual, seberapa sering penis Anda dapat masuk ke dalam vagina pasangan?
[ ] 1. Hampir tidak pernah atau tidak pernah
[ ] 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
[ ] 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
[ ] 4. Sering (lebih dari 50 persen)
[ ] 5. Hampir selalu atau selalu
4. Selama melakukan hubungan seksual, seberapa sering Anda dapat mempertahankan ereksi setelah penis masuk ke dalam vagina pasangan?
[ ] 1. Hampir tidak pernah atau tidak pernah
[ ] 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
[ ] 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
[ ] 4. Sering (lebih dari 50 persen)
[ ] 5. Hampir selalu atau selalu
5. Selama melakukan hubungan seksual, seberapa sulit Anda mempertahankan ereksi untuk menyelesaikan hubungan seksual?
[ ] 1. Sangat sulit sekali
[ ] 2. Sangat sulit
[ ] 3. Sulit
[ ] 4. Agak sulit
[ ] 5. Tidak sulit
Nilai yang didapat kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai intensitas disfungsi ereksi (Erectile Dysfunction Intensity Scala).
Berdasarkan jumlah nilai, didapat klasifikasi berat ringannya disfungsi ereksi (DE) sebagai berikut:
Nilai 5-10 = DE berat
Nilai 11-15 = DE sedang
Nilai 16-20 = DE ringan
Nilai 21-25 = berarti fungsi ereksi normal.
Kalau Anda mendapatkan nilai fungsi ereksi tidak normal, tak perlu buang waktu untuk cemas atau panik. Namun, jangan pula membiarkannya begitu saja sampai berlarut-larut karena akan mendatangkan masalah yang semakin berat bagi keharmonisan hubungan suami istri.
Jangan pula kemudian berupaya dengan cara yang tidak benar, dengan mencari pertolongan kepada orang atau lembaga yang tidak ahli di bidangnya. Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter ahli seksologi dan andrologi untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat./Hendra Priantono/Kompas