Selain digunakan sebagai bumbu, jahe juga banyak dimanfaatkan sebagai obat. Secara tradisional rimpang yang rasanya pedas dan panas ini digunakan sebagai obat batuk, penghangat tubuh, meningkatkan stamina, dan afrodisiak. Diantara semua jenis empon-empon, jahe termasuk yang paling banyak diteliti.
Menurut "British Herbal Pharmacopoeia" (Buku Standar Obat Herba Inggris), jahe bermanfaat mengurangi gas dalam perut, meredakan gangguan pencernaan, peluruh keringat, anti mabuk, dan peluruh dahak.
Selain itu jahe juga diketahui mengurangi kadar kolesterol darah dan mencegah pembentukan plak dalam pembuluh darah arterial. Pemakaian jahe dapat dilakukan secara internal yaitu dalam bentuk teh, kapsul, atau tinktur dan eksternal, yaitu sebagai bahan untuk memijat. Pijatan dengan minyak jahe dapat meredakan kelelahan, mengendurkan ketegangan otot dan membersihkan toksin.
Walaupun manfaatnya banyak dan aman digunakan wanita hamil selama tidak berlebihan, jahe tidak dianjurkan bagi penderita gangguan empedu, demam tinggi, dan tukak saluran cerna. Pemakaian jahe juga harus dikonsultasikan pada dokter jika menggunakan obat anti koagulan (warfarin), anti diabetes dan obat jantung.
Pemakaian
Untuk meningkatkan gairah seks
Bahan:4 cm jahe merah7 butir merica hitam1 sdt kulit jeruk purut
Cara membuat:Haluskan semua bahan, tambahkan sedikit air masak sampai menjadi adonana. Bulat-bulatkan sebesar ujung kelingking, diameternya sekitar 0,5 cm. Telan 3-5 butir menjelang tidur.
Batuk
Bahan:4 cm jahe1/2 sdt adas4 cm kayu manis6 buah cengkeh3/4 gelas gula merah iris
Cara membuat: 1. Jahe dibakar sebentar, lalu dikupas dan dimemarkan. 2. Rebus jahe dan bahan-bahan lain dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. 3. Angkat ramuan, saring. 4. Minum setelah dingin 3x sehari @4 sdm. Untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas, 3x sehari @2 sdm.
Sumber: Majalah Nirmala