Suatu malam di bulan Desember lalu, Rini de Fretes didatangai seorang wanita pengidap kanker payudara, yang sudah dalam tahap perdarahan. Setelah bertukar pengalaman, Rini memberi tamunya itu dua botol ekstrak buah merah berukuran 150 cc. Sehari setelah minum ramuan itu, wanitaitu melaporkan perdarahannya berhenti total.
Rini yang berprofesi sebagai seorang pengusaha rotan dan sering mondar-mandir Jakarta-Jayapura, merasa beruntung bertemu Drs. I Made Budi, MS, penemu khasiat buah merah bagi kesehatan. Lewat kontak yang itensif, Rini mendapat informasi perihal khasiat buah merah bagi kesehatan.
Awalnya ekstrak buah merah dibawanya sebatas untuk oleh-oleh. Namun, kini selain berdagang rotan, ia juga menjual ekstrak buah merah.Melalui buku yang ditulis I Made dan Ir, fendy R. Paimin tentang buah ini, Rini mampu menerangkan khasiat dan penggunaan buah merah bagi pengobatan aneka penyakit.
"Pembeli ekstrak buah merah terbanyak adalah pengidap kanker rahim, berikutnya kanker paru-paru dan lever. Urutan selanjutnya adalah penderita diabetes, prostat, asam urat, kanker tulang, keloid, stroke, dan wasir. Dari bulan November hingga januari saja sudah 200-an penderit yang membeli estrak buah merah ini," tutur Rini.
Menurut Rini, bulan Januari silam ia mendapat 12 pasien mengidap HIV positif. Beberapa di antaranya bahkan ada yang mengidap Acquired Immune Deficiency Syndromee (AIDS). Setelah mengonsumsi esktrak buah merah, beberapa di antara mereka yang mengidap HIV positif mengalami tanda-tanda perbaikan kondisi kesehatan.
Misalnya Virgo (bukan nama sebenarnya) yang mengalami penurunan berat badan dari 65 kg menjadi 30 kg. Namun, setelah sebulan mengonsumsi ekstrak buah merah dan sari daging, beratnya naik hingga 12 kg. Luka di sekujur tubuh akibat virus HIV juga mulai mengering.
Ibu Yop, tetangga Rini, mengalami pendarahan terus-menerus akibat kanker rahim stadium 3. Namun, setelah mengonsumsi esktrak buah ini selama sebulan, ia tak lagi mengalami perdarahan. Benjolannya pun mulai mengempis.
Ada juga penderita diabetes melitus yang dua ruas jari kakinya sudah diamputasi. Setelah munum 4 otol ekstrak buah merah, gula darahnya turun menjadi 300 dari semula 550. Luka bekas amputasi pun sudah mengering.
Kondisi pasien yang mengalami kanker otak dan sering pingsan pun berangsur-angsur membaik. Ia jarang pingsan lagi, bahkan tubuhnya yang mulai padat berisi.
Jenis pandanBuah merah termasuk jenis tanaman pandan-pandanan (pandanus). Ada sekitar 600 jenis tanaman yang tergolong pandanus, salah satunya buah merah ini. Buah ini termasuk dalam divisi spermatophyte, kelas angiospermae, subelas monocotyldonae, ordo pandanales, famili pandanceace, genus pandanus, dan spesies pandanus conoideus lam.
Tanaman ini termasuk terna berbentuk semak, perdu, atau pohon. Daunnya tunggal berbentuk lanset sungsang, berwarna hijau tua dan letaknya berseling. Batangnya bercabang banyak, tegak, bergetah dan berwarna coklat bercak putih.
Tinggi tanaman ini mencapai 16 m. Buahnya panjang dan memiliki bentuk silindris, ujung tumpul, dan pangkal menjantung. Panjang buahnya antara 96-102 cm dengan diameter 15-20 cm, bobot buahnya mencapai 7-8 kg. Warna buahnya merah bata saat muda dan merah terang saat matang.
Menurut I made dan Fendy, buah merah termasuk tanaman endemik dan habitatnya secara umum di hutan-hutan sekunder. Tanaman ini banyak ditemukan tumbuh liar di wilayah Papua. Beberapa tempat penyebaran di Papua yang paling dominan antar alain di Puncak Jaya, Timika, Tolikara, Sarmi, Manokwari, Jayawijaya, Jayapura, Nabire, Sorong, dan Yahukimo.
Secara tradisional buah merah dikonsumsi masyarakat Paua secara turun temurun sebagai sesajen di upacara-upacara adat sebagai persembahan keapda Sang Pencipta. Bagi masyarakat Papua, buah ono dikenal juga sebagai obat cacing, penyakit kulit, menghambat kebutaan, serta untuk meningkatkan stamina.
Kaya AntioksidanSenyawa aktif yang terkandung di dalam buah merah telah diteliti oleh I Made, pria yang menjadikan buah merah sebagai objek penelitian S-2. Menurut I Made, buah ini mengandung komposisi gizi lengkap yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan tersebut di antaranya betakaroten, tokoferol, dan asam lemak, seperti asam oleat, linoleat, linolenat dan dekanot.
Buah merah juga mengandung vitamin dan mineral esensial lengkap, yakni kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan nialin. Total nilai karoten pada sari buah merah yang berwarna merah sebesar 12.000 ppm, betakaroten 700 ppm, dan tokoferolnya 11.000 ppm, sedangkan kandungan asam oleat 58 persen, asam linoleat 8,8 persen, dekanoat 2,0 persen.
Senyawa-senyawa aktif dalam buah merah berkhasiat sebagai obat. Misalnya betakaroten dan tokoferol dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Tingginya kadar antioksidan menjadikan buah merah memilkiki efek antikanker yang kuat. Di dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal bebas, senyawa karsinogen penyebab kanker dan tumor. Betakaroten juga berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh, sedang tokoferol, selain menghasilkan sistem kekebalan tubuh, sedang tokoferal, selain menghasilkan sistem kekebalan tubuh, juga mampu menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan HDL (baik).
Buah merah juga mengandung omega-0 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai lemak tak jenuh, buah ini mudah dicerna dan diserap, sehingga melancarkan proses metabolisme dan membantu proses penyembuhan suatu penyakit. Asam lemak yang terkandung di buah ini merupakan antibiotik dan antivirus.
Menurut I Made, pengamatan epidemiologi di masyarakat Papua yang telah mengonsumsi buah ini dalam jangka panjang, jarang ditemui kejadian penyakit kulit, buta, gondok, kanker, stroke, jantung, dan darah tinggi. Kini lebih dari 1.000 pengidap kanker, tumor, ksita, gangguan lever, sorosis, diabetes, asam urat, darah tinggi, stroke, prostat, osteoporosis dan HIV/AIDS yang telah merasakan khasiat buah merah.
Hasil uji laboratorium darah terhadap penderita HIV/AIDS yang mengkonsumsi buah ini menunjukkan adanya kenaikan nilai CD4 (limfosit total). Nilai CD4 yang semula 100 meningkat menjadi 400 setelah enam bulan mengonsumsi sari buah ini. Hampir mendekati CD4 orang sehat yang di atas 450.
Penggunaan Estrak Buah Merah
1. Bagi mereka yang kelelahan, cukup mengonsumsi 1 sendok makan sehari, pagi atau sore.
2. Penderita asam urat, kolesterol, darah tinggi, stroke, dan badan linu, konsumsi dua kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Badan terasa enak sehari sampai dua hari setelah minum.
3. Penderita kanker stadium 2-4 dianjurkan mengonsumsi 1 sendok makan 3 kali sehari sesudah makan.
4. Untuk penderita HIV/AIDS konsumsi 3 kali sehari 1 sendok makan dengan pedampingan konsumsi protein hewani.
5. Khusus untuk anak beurmur 2-5 tahum cukup 1 sendok teh sehari. Sebaiknya campur dengan madu.
6. Untuk penderita hepatitis dan sirosis hati 1 sendok teh 2 kali sehari, pagi dan malam, sesudah makan.
7. Untuk penderita diabetes, jantung, dan kanker paru-paru, 1 sendok makan sesudah makan pagi dan malam.
Jangan salah konsumsi
Menurut I Made, buah merah dapat diminum siapa saja, sebagai suplemen bagi tubuh. Anak-anak, orang dewasa, sakit, atau sehat bisa meminumnya karena buah ini kaya senyawa aktif yang diperlukan tubuh. Sari buah ini berfungsi sebagai pencegah penyakit untuk orang sehat dan penyembuh bagi yang sakit.
Untuk mereka yang sehat, I Made menyarankan konsumsi sari buah merah 1 kali sehari sebanyak satu sendok makan, sedangkan anak-anak cukup satu sendok teh. Penderita penyakit seperti kolesterol, hepatitis, darah tinggi, dan stroke dianjurkan minum satu sendok makan, 2 kali sehari, sedangkan pengidap kanker dan tumor satu sendok makan, 3 kali sehari.
Caranya, minum air terlebih dahulu, kemudian esktrak buah merah, setelah itu minum air kembali. Bagi yang merasa mual atau ingin muntah (bukan karena efek samping, tetapi ada orang-orang yang tidak biasa memakan sejenis minyak) setelah mengasup ekstrak buah merah sebaiknya tidak segera minum air. Cukup konsumsi makanan yang tidak menimbulkan rasa mual, misalnya kue, bubur, dan sejenisnya.
Kata I Made, buah merah tidak memiliki efek samping, jika diolah dengan cara benar. Jika salam dalam proses pengolahan, dampaknya sangat fatal. Dapat menggangu ginjal dengan ciri-ciri kaki bengkak, timbul keluhan diare, atau jantung berdebar-debar. Konsumen harus berhati-hati memilih produk yang benar demi menjaga keselamatan diri sendiri. Buah merah yang direkomendasikan untuk dikonsumsi berasal dari pegunungan.
Estrak buah merah murni, tanpa penambahan bahan lain, sangat sensitif terhadap panas. I Made menyarankan untuk menyimpannya di tempat yang sejuk, seperti kulkas. Menurut Rini, esktrak buah ini tidak akan basi meski disimpan di luar kulkas hingga tiga bulan. Bila diletakkan di kulkas, bahkan mampu bertahan hingga setahun.
sumber : senior