Setiap orang yang berpuasa tentunya ingin tetap sehat. Dr. Samuel Oentoro, MS, dari Klinik Nutrifit, menganjurkan agar orang yang menjalankan puasa tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, yaitu sumber karbohidrat, lemak, proten hewani dan nabati serta asupan sumber mineral dan vitamin, saat sahur maupun buka puasa. Dengan demikian, meski sepanjang pagi hingga sore hari tidak makan dan minum, tubuh tetap dalam keadaan sehat dan bugar.
Meski badan dalam keadaan sehat dan bugar, gangguan sosial kerap dialami oleh orang yang sedang berpuasa, yaitu bau mulut. Hal ini dimungkinkan karena sejak batas imsak saat menjelang subuh hingga berbuka ketika magrib, lambung dalam keadaan kosong. Menurut Dr. Rosa dari Klinik Prorevital, Jakarta keadaan lambung kosong serta hawanya yang keluar lewat mulut menimbulkan bau tak sedap. Terlebih bila orang itu mengalami sakit maag. Bau yang keluar akan lebih menyengat.
"Sebenarnya dalam keadaan normal saja mulut kita penuh dengan bakteri. Bakteri-bakteri itulah yang menyebabkan bau mulut. Mulut menjadi tidak bau kerana terbilas oleh air dan makanan ketika kita tidak berpuasa. Mengonsumsi telralu banyak makan yang beraroma seperti bawang putih pun mengakibatkan bau mulut," tutur Dr. Rosa.
Adas dan BeluntasSelain akibat berpuasa, gangguan mulut juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Dr. Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik Klinik Keluarga Senior, ada beberapa penyebab bau mulut. Pertama, adanya infeksi di rongga mulut, gigi keropos atau bolong, gusi bengkak, dan karang gigi. Penyebab kedua, lidah meradang, kurang vitamin, lidah ergigit, atau tumbuh kanker di lidah. Ketiga, terjadi infeksi di gusi, gusi gampang berdarah, demam, mulut banyak mengelaurkan liur, dan badan lemah.
Selain itu, jamur candida juga bisa menjadi penyebab bau mulut. Radang lambung menahun pun mampu menyebabkan bau tak sedap yang dikeluarkan mulut.
Banyak orang mempunyai gangguan dengan bau mulut dan bau badan. Gangguan-gangguan itu dengan sendirinya bisa menimbulkan rasa percaya diri menurun, Bau tidak sedap yang keluar dari mulut maupun badan seorang merupakan gangguan bagi kehidupan sosialnya.
Suryani Restiawati, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Bandung, menuturkan bahwa dirinya tiga bulan lalu minder bila harus berkumpul dengan teman-temannya. Hal ini karena bau tak sedap yang keluar dari mulut ketika ia sedang berbicara.
Beruntung ia bertemu dnegan Hj. Srah, yang memberinya ramuan tanaman obat, sehingga keluhan bau mulutnya hilang. Setelah mencoba rebusan adas, beluntas, dan kapulaga, Suryani tak lagi merasa rendah diri bila harus kongko-kongko dnegan teman-teman kampusnya.
Hj. Sarah Kriswanti S., herbalis asal Bandung, mengingatkan upaya sederhana yang dapat dilakukan sendiri oleh siapa pun. Bersihkan selalu rongga mulut secara teratur. Caranya dengan membersihkan gigi, mengeluarakan makanan yang menyangkut di gigi, serta berkumur dengan larutan garam dapur.
Sementara itu, masih akta Sarah, bau badan antara lain dapat dicegah dengan mandi secara teratur 2 kali sehari. Keringat sebetulnya merupakan bagian dari mekansime pengaturan suhu badan. Produksi keringat yang berlebihan akan memberikan kesempatan bakteri aerob untuk berkembang biak dengan baik.
"Bakteri itu cepat berkembang, tetapi cepat pula mati sesuai siklus kehidupannya," ujar Sarah.
Di tempat yang banyak bakteri mati itulah penyebab bau tidak sedap tersebut muncul.
Resep Atasi Bau Mulut dan Badan
Ada beberapa jenis tanaman yang cocok untuk mengatasi bau mulut dan bau badan. Tanaman itu mengandung bahan aktif berbau segar dan bermanfaat mematikan atau mengendalikan pertumbuhan bakteri serta memberikan bau harum bagi tubuh. Menurut Hj. Sarah Kriswanti S., herbalis asal Bandung, Jawa Barat, tanaman-tanaman itu adalah adas, kapulaga, pegagan, melati, sirih, jeruk nipis dan kunyit.
Berikut cara meramu bahan-bahan tersebut:
1. Bahan: 1 sendok teh adas, 1 cangkir daun beluntas, 2 biji kapulaga, 1 gelas air.
Cara membuat: Bahan direbus dalam wadah tertutup dengan api kecil selama setengah jam, diamkan hingga hangat, lali diperas. Air perasan tersebut dikumur-kumur lalu ditelan. Ramuan ini untuk 3 kali pemakaian. Lakukan hingga beberapa hari.
2. Bahan: 1 genggam daun beluntas muda.
Cara membuat: Daun beluntas dicuci bersih lalu dikukus. Makan sebagai lalap. Lakukan hingga beberapa hari.
3. Bahan: 3 buah jeruk nipis, kapur sirih secukupnya. Cara membuat: Jeruk nipis diiris-iris. Taburkan kapur sirih pada permukaan irisan jeruk nipis tersebut. Kemudian oleskan pada ketiak, biarkan selama 15 menit. Setelah itu cuci bersih dengan air. Lakukan setiap selesai mandi.
4. Bahan: 8 butir kapulaga, 1 cangkir daun pegagan, 2 gelas air.
Cara membuat: Kapulaga yang telah dicuci bersih dihancurkan, kemudian dicampur dengan daun pegagan. Tambahkan air, lalu direbus dalam keadaan tertutup hingga mendidih, selama setengah jam. Tetap dalam keadaan tertutup, rebusan didiamkan hingga terasa hangat, kemudian disaring atau diperas. Air perasan diminum setiap pagi pada saat perut masih kosong. Lakukan hal ini selama beberapa hari.
5. Bahan: 30 buah kumtum bunga melati, 1 gelas air matang
Cara membuat: Bunga melati direndam dalam air matang selama 1 malam dalam keadaan tertutup dalam wadah plastik atau kaca. Airnya diminum setiap pagi selama lima hari berturut-turut.
6. Bahan: 5 helai daun sirih, 3 gelas air.
Cara membuat: Daun sirih yang telah dicuci bersih direbus dengan air bersih hingga mendidih selama 15 menit. Biarkan rebusan air hingga dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan rebusan air sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali kumur, gunakan 2 sendok makan. Lakukan hal ini hingga beberapa hari.
7. Bahan: 2 jari kunyit, gula aren secukupnya, 1 gelas air.
Cara membuat: Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan air. Setelah itu tambahkan gula aren, kemudian aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran ini dipras atau disaring. Air perasan diminum sekaligus pada malam hari menjelang tidur. Lakukan hal ini selama beberapa hari.
8. Bahan: 15 helai daun muda jeruk nipis, tepung beras secukupnya.
Cara membuat: Daun jeruk nipis dicuci bersih lalu dihaluskan. Tambahkan tepun beras secukupnya pada halusan daun jeruk nipis. Campuran itu diaduk sampai rata, kemudian bentuklah menyerupai pil, butiran pil tersebut ditelan sebanyak tiga kali sehari satu butir setelah makan. Lakukan hal ini selama beberapa hari.
Sumber: Senior