Probiotik Mengurangi Diare Akibat Pemakaian Antibiotik

Efek kesembuhan dari pemakaian bakteri probiotik untuk kasus diare ini ternyata lebih ditujukan dalam memperbaiki daya tahan tubuh serta penghambatan pertumbuhan bakteri dengan memproduksi sejenis zat yang disebut bacteriocin atau nisin. Pemakaian probiotik, misalnya susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei strain Shirota, untuk mencegah diare pada kasus pemberian antibiotik pada anak telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan German Hospital di Buenos Aires, Argentina.

Penelitian ini melibatkan 86 pasien anak yang sedang mengalami infeksi akut dan diterapi dengan Amoxicillin, dimana usia anak berkisar antara 1- 12 tahun. Dibagi 2 kelompok, pada kelompok pertama dengan jumlah pasien 44 anak diberikan susu fermentasi sekali sehari pada pagi hari selama10 hari pemberian antibiotik. Pada kelompok yang lain jumlahnya 42 anak diberikan plasebo yaitu diberikan susu tanpa Lactobacillus. Pada follow up hari ke 10, hasilnya sungguh di luar dugaan, dimana pada kelompok yang diberikan susu fermentasi tidak ada satupun anak yang mengalami diare pada saat penelitian berlangsung, sedangkan pada kelompok p1asebo 15 % pasien mengalami diare (dengan kemaknaan p<0.01).
.
Hasil penelitian ini telah dipresentasikan oleh dr. Alejandro O’Donnell pada acara 33rd Argentine Congress of Pediatrics. Menurutnya tindakan pencegahan dengan pemberian susu fermentasi ini juga bisa dilakukan pada pemakaian jenis antibiotik lain, meskipun mekanisme kerja sebenarnya dari bakteri probiotik ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun dapat dipastikan bahwa pemberian bakteri probiotik akan menambah jumlah flora normal pada usus yang akan membantu kestabilan sel-sel epitel usus.
.
Manfaat Lain Probiotik Terus Dikembangkan Saat ini penelitian terhadap kuman Probiotik masih terus dikembangkan untuk indikasi lain yaitu untuk metabolisme lemak, pencegahan kanker, pengobatan Helicobacter pylori, kasus enterokolitis nekrosis, kasus alergi, kasus infeksi saluran kemih bahkan untuk kasus inflammatory bowel disease juga telah diteliti. Penelitian terhadap probiotik untuk membantu menurunkan kadar kolesterol pernah dilakukan, dan hasilnya diketahui bahwa bakteri probiotik E. faecum cukup baik dalam menurunkan kadar kolesterol. Sedangkan untuk bakteri probiotik L.acidophilus dan bakteri Enterococcus jelas tidak memberikan hasil dalam penelitian tersebut. Lamanya penggunaan dalam penelitian adalah 6 minggu. Sumber : Medical (Jakarta)