Anda adalah apa yang Anda makan. Tampaknya ungkapan ini dipercaya banyak orang sebagai cara paling mudah untuk mengetahui bagaimana karakter seseorang dilihat dari makanan apa saja yang disantap.
Ada banyak jenis makanan yang ditawarkan dengan beragam zat gizi di dalamnya. Namun, sebagai orang yang kenal betul dengan kesehatan tubuh, ada baiknya Anda tahu jenis makanan apa saja yang baik untuk Anda.
Untuk mengenal jenis makanan dan minuman bukan sekadar mengenal rasa, warna, dan bentuknya, tetapi komposisi zat dan bahan yang ada di dalamnya juga harus dikenali.
Salah satu komposisi makanan dan minuman yang banyak dikandung dalam makanan dan patut dikenali profilnya adalah probiotik. Probiotik merupakan salah satu bentuk mikroorganisme. Probiotik adalah bakteri yang bila dikonsumsi akan memberikan dampak bagi kesehatan tubuh.
"Ada dua jenis bakteri, yang satu bakteri baik, tetapi ada juga bakteri jahat yang sama-sama ada pada makanan dan dikonsumsi manusia," ujar Lanny Lestiani, dokter spesialis gizi FKUI.
Beberapa jenis bakteri baik adalah lactobacillus acidophilus, bifidobacterium bifidum, lactobacillus casei, lactobacillus bulgaricus, dan streptococcus faecalis. Jenis bakteri jahat di antaranya staphylococcus, enterococcus, clostridium, bacteroides, dan beberapa bakteri coli.
Dalam prosesnya, perlu adanya keseimbangan flora usus, yaitu keseimbangan antara bakteri yang baik dan jahat yang semuanya berkumpul dalam usus besar. Jika antara bakteri baik dan jahat terjadi ketidakseimbangan, bisa memberi dampak ketidakseimbangan terhadap kesehatan tubuh.
Komposisi bakteri jahat yang lebih dominan daripada bakteri baik akan berdampak pada gangguan kesehatan seperti diare, sembelit, kembung, sariawan, dan kemunculan jamur dalam usus.
Komposisi paling ideal dalam usus besar adalah populasi bakteri baik harusnya lebih dominan jika dibandingkan dengan bakteri jahat karena perlu adanya upaya tubuh mempertahankan mikroflora usus yang sehat dengan bakteri baik.
Lany mengatakan lebih banyaknya komposisi bakteri baik jika dibandingkan dengan bakteri jahat ternyata bisa meningkatkan sintesis vitamin B yang akan meningkatkan sistem imun.
Pendapat Lany tersebut juga didukung oleh Ingrid Surono, ahli prebiotik Indonesia yang menyebutkan bahwa probiotik atau bakteri yang baik juga terbukti mampu mencegah penyakit diare, kanker usus, intoleransi laktosa, alergi, bahkan menurunkan kolesterol.
Beberapa makanan dan minuman terbukti menjadi sumber probiotik, yaitu produk susu fermentasi, keju cottage, susu sapi, jus, dan susu bubuk yang diperkaya dengan kandungan probiotik. Selain itu, ada beberapa jenis probiotik yang terkandung dalam jenis tablet, kapsul dan granula.
Meskipun demikian, Lany sangat menyarankan manusia memerhatikan konsumsi probiotik. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah usia, kondisi tubuh apakah sakit ataukah sehat, jenis makanan dan minuman yang habis dikonsumsi, dan label produk probiotik yang dipilih.
sumber : bisnis indonesia