Bila jumlah probiotik dominan, saluran cerna sehat sehingga produksi imunitas lancar.
Tentu tidak sulit menemukan tulisan 'probiotik' di kehidupan sehari-hari. Kita dapat melihatnya pada tayangan komersial di media elektronik, iklan di media cetak, atau di pembungkus makanan dan minuman yang mengandung probiotik. Namun, belum tentu Anda mengetahuinya apa itu probiotik, dan bahkan bedanya dengan prebiotik. Walaupun, pembahasan mengenai hal itu bukan hal baru.
Tentu tidak sulit menemukan tulisan 'probiotik' di kehidupan sehari-hari. Kita dapat melihatnya pada tayangan komersial di media elektronik, iklan di media cetak, atau di pembungkus makanan dan minuman yang mengandung probiotik. Namun, belum tentu Anda mengetahuinya apa itu probiotik, dan bahkan bedanya dengan prebiotik. Walaupun, pembahasan mengenai hal itu bukan hal baru.
Probiotik berasal dari Bahasa Latin probios yang berarti 'untuk kehidupan' (for life). Ia disebut juga sebagai 'bakteri bersahabat,' 'bakteri menguntungkan,' 'bakteri baik,' dan 'bakteri sehat.'
Dokter Spesialis Anak dan Gastroenterologi Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita, Jakarta, Dr Eva J Soelaeman SpA (K), pada saat presentasi Pentingnya Menjaga Daya Tahan Tubuh Melalui Keunggulan Probiotik kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu, menjelaskan, probiotik -- yang juga disebut kuman baik -- adalah 'mikroorganisme' hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan menyehatkan tubuh.
Kehadiran probiotik dalam tubuh amat berharga. Di usus, bakteri baik (nonpatogen) harus mengimbangi keberadaan bakteri jahat (patogen). Bila jumlah probiotik lebih sedikit dari bakteri jahat, maka tubuh harus siap menghadapi masalah infeksi atau radang saluran cerna dan penyakitpenyakit lain.
Tidak saja dapat mengatasi berbagai gangguan pencernaan, seperti diare, probiotik juga bermanfaat bagi anak yang sedang mendapat antibiotik. Dan, bahkan menurut hasil sebuah penelitian, probiotik dapat mencegah kanker dengan cara menghilangkan bahan prokarsinogen dari tubuh.
Dr Seppo Salminen, profesor pada Degree Program on Health Biosciences dan direktur Functional Foods Forum pada Universitas Turku di Finlandia, mengatakan pada suatu Forum Nestle di Filipina, bahwa strains probiotik tertentu terbukti menguntungkan dalam pengelolaan mikrobiota usus dan dapat mencegah dan mengobati penyakit-penyakit seperti rotavirus diarrhea dan secondary bacterial diarrhea. ''Dan, paling penting, meningkatkan kekebalan usus,'' ungkapnya. Dia juga mengatakan, probiotik dapat mencegah alergi.
Salah satu contoh bakteri baik adalah lactobacillus dan bifidobacteria. Sedangkan bakteri jahat adalah Clostridium perfringens, Escherichia coli, Salmonella Shingella, Enterococcus, dan Staphylococcus.
Bakteri baik itu hidup di usus. Untuk hidup mereka membutuhkan makanan yang disebut prebiotik. Eva menguraikan prebiotik sebagai makanan yang tidak dicerna tetapi mempunyai efek dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus besar manusia, yakni bifidobacteria dan lactobacilli, yang dapat memperbaiki kesehatan manusia.
Prebiotik secara alami terdapat pada biji-bijian, sayuran, dan buahbuahan. Yang juga kaya prebiotik adalah produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, dan tauco. Umumnya prebiotik telah tercukupi dengan asupan makanan kita seharihari.
Syarat probiotik''Riset menunjukkan, 80 persen imunitas berasal dari saluran cerna.'' Ini kesimpulan dari penelitian Kudsk KA Kang E dan Takayoshi Kiba berkaitan dengan pencernaan dan kekebalan tubuh.
Salah satu parameter saluran cerna sehat -- sehingga produksi imunitas terus berlangsung lancar -- bila jumlah probiotik dominan.
''Probiotik menghasilkan asam organik, hidrogen peroksidam acidolin yang bersifat antimikroba, dan mengikat senyawa racun sehingga meringankan kerja hati,'' kata Prof Ali Khomsan, guru besar dan ahli Teknologi Pangan IPB.
Tidak sembarang strain (biakan/kultur mikrobiota hidup) dapat disebut probiotik. Ada syaratsyaratnya, yaitu harus dapat diproduksi dalam keadaan hidup dalam jumlah banyak (skala industri), selama penyimpanan dan penggunaan harus tetap hidup dan stabil, harus tetap hidup di dalam ekosistem usus, jumlah minimum 106 cfu/100g. (cfu = coloni form unit), dan harus hidup stabil dari produksi hingga konsumsi.
Salah satu probiotik yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh dan juga membantu menjaga kesehatan saluran cerna adalah Lactobacillus protectus, yang merupakan gabungan strain dari Lactobacillus paracasei dan Bifidobacterium longum.
sumber : Republika