Sehari-hari kita pernah mendengar minuman mengandung “bakteri baik”. Dari iklan produk tersebut, kita diinformasikan bahwa “bakteri baik” ini akan menghalau “bakteri jahat” di saluran pencernaan kita.
Dalam dunia medis, produk minuman jenis tersebut disebut probiotik. Istilah probiotik dalam bahasa inggris berarti "favorable to life". Sedangkan WHO dan FAO mendefinisikan probiotik sebagai mikrorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.
Sebagian besar probiotik adalah bakteri yang mirip dengan bakteri yang terdapat dalam usus kita. Dua kelompok bakteri yang paling sering digunakan sebagai probiotik adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium. Bakteri lain yang juga dimanfaatkan sebagai probiotik adalah Escherichia coli dan Streptococcus salivarius ssp thermophilus. Sedangkan probiotik dari golongan jamur adalah Saccharomyces cerevisiae (boulardii).
Probiotik dianggap mampu mengobati diare (terutama yang disebabkan oleh rotavirus), mencegah dan mengobati infeksi saluran kemih, sindrom iritasi usus, mengurangi kemungkinan terkena kanker kandung kemih, dan mencegah eksim (dermatitis atopik) pada anak-anak. Selain itu, probiotik juga diduga meningkatkan kekebalan tubuh melalui stimulasi sel-sel tertentu di usus.
Dibalik manfaat yang begitu menjanjikan, probiotik masih menyimpan banyak pertanyaan untuk dijawab melalui penelitian. Beberapa diantaranya adalah golongan bakteri mana yang paling bermanfaat untuk kesehatan? Bagaimana kemampuan probiotik bertahan selama penyimpanan? Bagaimana bakteri tersebut mampu melewati lambung yang sangat asam? Apa yang terjadi pada bakteri tersebut dalam tingkat molekuler dan bagaimana interaksinya dengan tubuh sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit? dll...
sumber : warta medika