Bila esensi sebuah puisi adalah kata, esensi lukisan adalah warna, maka sentuhan dan rabaan adalah esensi hubungan seksual. Begitu pendapat ahli terapi seks terkemuka dari Amerika Serikat, William Master MD dan Virginia Johnson, yang mempopulerkan teknik sensasi seks dalam penyembuhan impotensi.
Prinsip dasar teknik sensasi adalah melakukan percumbuan dengan memanfaatkan sentuhan dan rabaan tanpa bersenggama. Gagasan pokok dari teknik ini adalah merasakan sensasi seksual secara lebih luas ketimbang sekadar mencapai orgasme.
Menurut Robert Birch, penulis buku Male Sexual Endurance, selain efektif untuk membangkitkan gairah seksual, teknik ini juga efektif untuk memperlama terjadinya ejakulasi. Dengan penekanan pada sensasi, kata Birch, maka Anda akan terlatih untuk tidak terburu-buru mencapai klimaks.
Barbara Keesling Ph.D, penulis buku How to Make Love All Night (and Drive a Woman Wild) juga menganjurkan penggunaan teknik itu untuk memperoleh kenikmatan seks yang memuaskan. Dengan menghindari persenggamaan untuk sementar waktu, katanya, akan membuat kegelisahan pria saat di tempat tidur berkurang.
Dengan demikian, seperti sering diungkapkan oleh para ahli terapi seks umumnya, perasaan santai yang muncul saat di tempat tidur itu akan lebih memungkinkan diperolehnya kenikmatan seksual yang lebih baik.
Untuk kepentingan itu, Dr. Keesling menganjurkan agar para pasangan mempraktekkan percumbuan dengan saling menyentuh dan meraba sekujur badan pasangannya mulai dari wajah, leher, punggung, dada, dan kemudian baru ke organ intim. Sekali lagi hindari keinginan untuk bersenggama supaya Anda terlatih untuk tidak buru-buru mengakhiri percumbuan Anda. (Kompas,Rabu, 18 November 2009)