Agar disebut sebagai sel sperma berkualitas, setidaknya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi:
1. Kuantitas
Seorang pria dianggap subur bila memiliki lebih dari 20 juta sperma per milimeter cairan mani. Meski begitu, menurut para ahli, memiliki sperma yang sehat (berkualitas) sama pentingnya dengan jumlah sperma yang diproduksi.
Dari berjuta-juta sel sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi, hanya 200 sel sperma yang bisa mencapai sel telur di tuba falopi (saluran indung telur). Dari jumlah ini, hanya satu sel sperma yang beruntung bisa membuahi sel telur.
2. Kualitas
Morfologi (bentuk dan struktur) sperma juga tak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan pembuahan. Bila sepertiga dari jumlah sperma yang dihasilkan memiliki bentuk dan struktur yang normal maka kemungkinan terjadinya pembuahan juga makin tinggi.
Sperma yang normal memiliki bentuk kepala oval dan ekor panjang untuk mendorongnya maju dan berenang mencapai sel telur. Sperma yang bentuknya besar, kecil, lonjong, keriting, atau memiliki ekor dobel, lebih sulit membuahi sel telur.
3. Pergerakan
Untuk mencapai target, sperma harus mampu bergerak. Bila tidak bisa bergerak, bisa-bisa sperma malah akan terbawa cairan mani dan menjauhi sel telur. Agar bisa mencapai sel telur, sperma harus bergerak sendiri. Sel sperma harus gesit dan berenang sejauh beberapa inci untuk mencapai dan membuahi sel telur. Anda disebut subur bila minimal separuh sperma bergerak maju.
Lalu, apa saja yang perlu dilakukan agar sperma berada dalam performa terbaiknya?
- Minum multivitamin
Konsumsi multivitamin setiap hari bisa membantu memenuhi asupan tubuh akan selenium, zinc, dan asam folat, yang merupakan nutrisi penting untuk produksi sperma.
- Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur sangat kaya akan antioksidan yang baik untuk meningkatkan kondisi sperma.
- Kurangi stres
Stres berpengaruh buruk pada hormon-hormon yang penting dalam produksi sperma. Stres juga jadi biang keladi menurunnya hasrat seksual.
- Olahraga teratur
Aktivitas fisik secara teratur akan membuat tubuh lebih sehat, termasuk juga kesehatan organ reproduksi. Tetapi, jangan berlebihan. Pria yang intensitas olahraganya berlebihan menunjukkan perubahan sementara pada kadar hormon dan menurunnya kualitas sperma.
- Jaga berat badan
Terlalu banyak atau terlalu sedikit lemak tubuh akan menganggu produksi hormon testoteron yang berakibat pada menurunnya jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma yang abnormal. Selain itu, lemak berlebih juga bisa menganggu aliran darah ke testis.(Kompas,Sabtu, 5 September 2009)