Pembengkakan : reaksi alergi bisa membuat bibir bengkak. Reaksi tersebut kemungkinan disebabkan oleh sensitivitas terhadap makanan atau minuman tertentu, obat-obatan, perona bibir, atau udara yang mengiritasi. Ketika penyebabnya dapat diketahui dan dihilangkan, bibir biasanya kembali normal. Namun sering, penyebab pembengkakan menjadi misteri. Kondisi tersebut disebut angioderma menurun yang bisa menyebabkan sakit pada bengkak. Keadaan yang tidak menurun-seperti multiforme eritherma, terbakar matahari, udara dingin dan panas, atau luka berat-bisa juga menyebabkan bibir menjadi bengkak.
Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Salep kortikosteroid kadangkala digunakan untuk mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kadangkala, jaringan bibir yang berlebih bisa diangkat dengan operasi untuk memperbaiki penampilan.
Peradangan : dengan peradangan pada bibir (cheilitis), sudut pada mulut bisa menjadi terasa sakit, luka, merah, pecah, dan bersisik. Cheilitis bisa terjadi karena kekurangan Vitamin B2 pada makanan, namun kekurangan ini jarang di Negara maju dan bisa diobati dengan menggunakan suplemen vitamin B2.
Seringkali terjadi, kulit berkerut dan kulit teriritasi (cheilitis angular) bisa terjadi pada sudut mulut jika seseorang menggunakan gigi palsu yang tidak terpisah dengan rahang secara cukup. Pengobatan yang terdiri dari penempatan gigi palsu, yang dapat membantu mengurangi kerutan pada sudut mulut.
Perubahan warna : bintik-bintik dan daerah yang tidak selalu berwarna coklat (melatonic macules) adalah umum di sekitar bibir dan bisa betahan untuk beberapa tahun. Tanda ini tidak kurang diperhatikan. Banyak, kecil, bintik hitam kecoklatan yang menyebar bisa jadi tanda penyakit keturunan yang disebut sindrom peutz-jeghers, yang mana berbentuk benjolan pada perut dan usus. Penyakit Kawasaki, sebuah penyakit dengan sebab yang tidak jelas yang biasanya terjadi pada bayi dan anak berumur 8 tahun ke bawah, bisa menyebabkan kekeringan dan pecahnya bibir dan memerahnya lapisan mulut.
Luka: daerah yang menyebar atau luka dengan pinggiran bibir yang keras kemungkinan bentuk dari kanker kulit. Luka lainnya terjadi sebagai gejala dari keadaan medis lainnya, seperti infeksi virus herpes simplex pada mulut (luka dingin) atau sifilis. Masih yang lainnya, seperti keratoacanthoma yang tidak diketahui penyebabnya.
Sinar matahari yang merusak : sinar matahari yang merusak bisa membuat bibir, khususnya bibir bagian bawah, keras dan kering. Bintik merah atau warna putih terlihat samar menandakan kerusakan yang meningkatkan kemungkinan kanker tingkat lanjut. Jenis kerusakan ini bisa dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung pelindung matahari atau melindungi wajah dari sinar matahari berbahaya dengan topi berpinggiran lebar.
Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Salep kortikosteroid kadangkala digunakan untuk mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kadangkala, jaringan bibir yang berlebih bisa diangkat dengan operasi untuk memperbaiki penampilan.
Peradangan : dengan peradangan pada bibir (cheilitis), sudut pada mulut bisa menjadi terasa sakit, luka, merah, pecah, dan bersisik. Cheilitis bisa terjadi karena kekurangan Vitamin B2 pada makanan, namun kekurangan ini jarang di Negara maju dan bisa diobati dengan menggunakan suplemen vitamin B2.
Seringkali terjadi, kulit berkerut dan kulit teriritasi (cheilitis angular) bisa terjadi pada sudut mulut jika seseorang menggunakan gigi palsu yang tidak terpisah dengan rahang secara cukup. Pengobatan yang terdiri dari penempatan gigi palsu, yang dapat membantu mengurangi kerutan pada sudut mulut.
Perubahan warna : bintik-bintik dan daerah yang tidak selalu berwarna coklat (melatonic macules) adalah umum di sekitar bibir dan bisa betahan untuk beberapa tahun. Tanda ini tidak kurang diperhatikan. Banyak, kecil, bintik hitam kecoklatan yang menyebar bisa jadi tanda penyakit keturunan yang disebut sindrom peutz-jeghers, yang mana berbentuk benjolan pada perut dan usus. Penyakit Kawasaki, sebuah penyakit dengan sebab yang tidak jelas yang biasanya terjadi pada bayi dan anak berumur 8 tahun ke bawah, bisa menyebabkan kekeringan dan pecahnya bibir dan memerahnya lapisan mulut.
Luka: daerah yang menyebar atau luka dengan pinggiran bibir yang keras kemungkinan bentuk dari kanker kulit. Luka lainnya terjadi sebagai gejala dari keadaan medis lainnya, seperti infeksi virus herpes simplex pada mulut (luka dingin) atau sifilis. Masih yang lainnya, seperti keratoacanthoma yang tidak diketahui penyebabnya.
Sinar matahari yang merusak : sinar matahari yang merusak bisa membuat bibir, khususnya bibir bagian bawah, keras dan kering. Bintik merah atau warna putih terlihat samar menandakan kerusakan yang meningkatkan kemungkinan kanker tingkat lanjut. Jenis kerusakan ini bisa dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung pelindung matahari atau melindungi wajah dari sinar matahari berbahaya dengan topi berpinggiran lebar.