Meningitis adalah suatu peradangan pada selaput yang membungkus otak (meningens).
PENYEBAB
Meningitis terjadi akibat infeksi bakteri.
Sebagian besar kasus meningitis pada bayi baru lahir merupakan komplikasi dari sepsis (infeksi darah).
GEJALA
Gejalanya berupa:
- demam atau suhu tubuh yang sangat rendah
- gangguan pernafasan
- jaundice (sakit kuning)
- bayi tampak mengantuk
- kejang
- muntah
- rewel.
Pada 25% kasus, ubun-ubun bayi tampak menonjol atau teraba keras karena adanya peningkatan tekanan cairan di sekeliling otak.
Bisa terjadi kerusakan pada saraf yang mengontrol gerakan mata dan wajah sehingga terjadi gerakan mata ke arah dalam dan luar atau wajahnya mencong ke salah satu sisi.
Di dalam otak bayi bisa terbentuk abses (kantong nanah). Jika abses membesar, maka tekanan terhadap otak akan meningkat dan menyebabkan muntah, pembesaran kepala serta penonjolan ubun-ubun.
Jika gejalanya semakin memburuk, berarti abses telah pecah dan mengeluarkan nanahnya ke dalam rongga di sekeliling otak sehingga infeksi semakin menyebar.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan terhadap contoh cairan serebrospinal yang diperoleh melalui pungsi lumbal.
USG dilakukan untuk melihat adanya abses.
PENGOBATAN
Antibiotik dosis tinggi diberikan melalui infus.
PROGNOSIS
Meskipun telah diberikan pengobatan, sebanyak 30% bayi meninggal. Jika terjadi abses, angka kematian mendekati 75%.
20-50% bayi yang bertahan hidup, mengalami kerusakan otak dan saraf (misalnya hidrosefalus, tuli dan keterbelakangan mental).
PENYEBAB
Meningitis terjadi akibat infeksi bakteri.
Sebagian besar kasus meningitis pada bayi baru lahir merupakan komplikasi dari sepsis (infeksi darah).
GEJALA
Gejalanya berupa:
- demam atau suhu tubuh yang sangat rendah
- gangguan pernafasan
- jaundice (sakit kuning)
- bayi tampak mengantuk
- kejang
- muntah
- rewel.
Pada 25% kasus, ubun-ubun bayi tampak menonjol atau teraba keras karena adanya peningkatan tekanan cairan di sekeliling otak.
Bisa terjadi kerusakan pada saraf yang mengontrol gerakan mata dan wajah sehingga terjadi gerakan mata ke arah dalam dan luar atau wajahnya mencong ke salah satu sisi.
Di dalam otak bayi bisa terbentuk abses (kantong nanah). Jika abses membesar, maka tekanan terhadap otak akan meningkat dan menyebabkan muntah, pembesaran kepala serta penonjolan ubun-ubun.
Jika gejalanya semakin memburuk, berarti abses telah pecah dan mengeluarkan nanahnya ke dalam rongga di sekeliling otak sehingga infeksi semakin menyebar.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan terhadap contoh cairan serebrospinal yang diperoleh melalui pungsi lumbal.
USG dilakukan untuk melihat adanya abses.
PENGOBATAN
Antibiotik dosis tinggi diberikan melalui infus.
PROGNOSIS
Meskipun telah diberikan pengobatan, sebanyak 30% bayi meninggal. Jika terjadi abses, angka kematian mendekati 75%.
20-50% bayi yang bertahan hidup, mengalami kerusakan otak dan saraf (misalnya hidrosefalus, tuli dan keterbelakangan mental).