Listeriosis adalah suatu infeksi oleh bakteri Listeria monocytogenes yang didapat sebelum lahir atau selama persalinan (dari ibu) atau sesudah lahir (di rumah sakit).
PENYEBAB
Bakteri Listeria monocytogenes.
Bakteri ini biasanya ditemukan pada hewan liar, hewan peliharaan, tanah dan air.
Pada manusia, bakteri ini seringkali menyebabkan septikemia atau meningitis.
Janin, bayi baru lahir dan ibu hamil sangat rentan terhadap bakteri ini.
Listeriosis pada ibu hamil yang terjadi pada awal kehamilan biasanya menyebabkan keguguran. Bakteri ini bisa melewati plasenta (ari-ari)
Listeriosis pada akhir kehamilan bisa menyebabkan kelahiran mati atau kematian bayi dalam beberapa jam setelah lahir.
Sekitar 50% janin yang terinfeksi pada akhir kehamilan akan meninggal.
Listeriosis biasanya ditularkan melalui makanan, yaitu produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi atau sayuran mentah yang terkontaminasi oleh bakteri Listeria.
GEJALA
Gejalanya bisa mulai timbul dalam waktau beberapa jam atau beberapa hari setelah bayi lahir, atau baru timbul beberapa minggu kemudian.
Infeksi pada ibu hamil bisa menyebabkan :
- keguguran atau kelahiran mati
- penyakit berat pada bayi baru lahir yang menyebabkan bayi meninggal dalam waktu beberapa jam setelah lahir.
Pada bayi baru lahir gejalanya berupa:
- nafsu makan berkurang
- lesu
- jaundice (sakit kuning)
- muntah
- ruam kulit
- peningkatan tekanan di dalam tulang tengkorak (akibat meningitis) bisa menyebabkan penonjolan ubun-ubun.
Infeksi yang timbul pada bayi yang berumur 5 hari atau lebih dan infeksi pada anak-anak sering terjadi sebagai meningitis. Gejalanya sama dengan meningitis akibat organisme lainnya.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Pembiakan cairan ketuban
- Pembiakan darah
- Pembiakan air kemih
- Pembiakan cairan serebrospinalis.
PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah meredakan infeksi melalui pemberian antibiotik, yaitu ampisilin intravena dengan gentamisin (atau trimetroprim-sulfametoksazol).
Infeksi yang ditularkan melalui plasenta memiliki angka kematian sebesar 50%.
Bayi yang bertahan hidup akan mengalami kerusakan saraf dan gangguan perkembangan.
PENCEGAHAN
Selama hamil, sebaiknya ibu menghindari kontak dengan hewan liar maupun hewan peliharaan.
Ibu hamil sebaiknya menghindarai pemakaian hasil olahan susu yang tidak dipasteurisasi atau sayuran mentah.