Gastroenteritis Infeksiosa adalah suatu infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan muntah dan diare.
PENYEBAB
Gastroenteritis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri. Beberapa bakteri menyebabkan gejala melalui racun yang dihasilkannya, sedangkan bakteri lain tumbuh di dalam dinding usus. Jika bakteri tumbuh di dalam dinding usus, mereka bisa masuk ke dalam aliran darah.
Virus dan parasit (misalnya Giardia) juga bisa menyebabkan gastroenteritis.
Rotavirus merupakan penyebab dari hampir separuh kasus diare berat.
GEJALA
Biasanya gastroenteritis menyebabkan muntah dan diare.
Dalam waktu 24 jam setelah terjadinya gastroenteritis, bayi yang berumur dibawah 6 bulan bisa mengalami dehidrasi (kehilangan sejumlah besar cairan dan elektrolit).
Jika muntah dan diarenya berat sedangkan asupan cairannya sedikit, dalam waktu 24 jam setiap anak bisa mengalami dehidrasi.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- nafsu makannya berkurang
- mulutnya kering
- demam
- produksi air kemihnya berkurang
- merasa haus
- berat badannya menurun.
Dehidrasi berat bisa menyebabkan mata menjadi cekung dan kering, serta ubun-ubun menjadi cekung. Anak tampak mengantuk.
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak yang gemuk, dehidrasi bisa menyebabkan mereka tampak lemas, kulitnya hangat, kering serta keriput dan matanya kering.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk menentukan penyebabnya, dilakukan pemeriksaan terhadap tinja penderita.
PENGOBATAN
Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan diare, segera diberikan cairan dan elektrolit, biasanya dalam bentuk minuman atau jika dehidrasinya berat, diberikan dalam bentuk infus.
Kepada bayi yang lebih tua, antibiotik hanya diberikan jika penyebabnya adalah bakteri atau parasit.
Kepada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan atau menderita gangguan sistem kekebalan, diberikan antibiotik meskipun tidak terdapat tanda-tanda infeksi di luar usus.
Jika penyebabnya virus, tidak perlu diberikan antibiotik.
Jika diare terjadi ketika tengah mengadakan perjalanan keluar kota dan diarenya berat atau menetap, seringkali diberikan antibiotik.
PENYEBAB
Gastroenteritis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri. Beberapa bakteri menyebabkan gejala melalui racun yang dihasilkannya, sedangkan bakteri lain tumbuh di dalam dinding usus. Jika bakteri tumbuh di dalam dinding usus, mereka bisa masuk ke dalam aliran darah.
Virus dan parasit (misalnya Giardia) juga bisa menyebabkan gastroenteritis.
Rotavirus merupakan penyebab dari hampir separuh kasus diare berat.
GEJALA
Biasanya gastroenteritis menyebabkan muntah dan diare.
Dalam waktu 24 jam setelah terjadinya gastroenteritis, bayi yang berumur dibawah 6 bulan bisa mengalami dehidrasi (kehilangan sejumlah besar cairan dan elektrolit).
Jika muntah dan diarenya berat sedangkan asupan cairannya sedikit, dalam waktu 24 jam setiap anak bisa mengalami dehidrasi.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- nafsu makannya berkurang
- mulutnya kering
- demam
- produksi air kemihnya berkurang
- merasa haus
- berat badannya menurun.
Dehidrasi berat bisa menyebabkan mata menjadi cekung dan kering, serta ubun-ubun menjadi cekung. Anak tampak mengantuk.
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak yang gemuk, dehidrasi bisa menyebabkan mereka tampak lemas, kulitnya hangat, kering serta keriput dan matanya kering.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk menentukan penyebabnya, dilakukan pemeriksaan terhadap tinja penderita.
PENGOBATAN
Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan diare, segera diberikan cairan dan elektrolit, biasanya dalam bentuk minuman atau jika dehidrasinya berat, diberikan dalam bentuk infus.
Kepada bayi yang lebih tua, antibiotik hanya diberikan jika penyebabnya adalah bakteri atau parasit.
Kepada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan atau menderita gangguan sistem kekebalan, diberikan antibiotik meskipun tidak terdapat tanda-tanda infeksi di luar usus.
Jika penyebabnya virus, tidak perlu diberikan antibiotik.
Jika diare terjadi ketika tengah mengadakan perjalanan keluar kota dan diarenya berat atau menetap, seringkali diberikan antibiotik.