Gangguan Identitas Jenis Kelamin adalah keinginan untuk memiliki jenis kelamin yang berlawanan dengan kenyataan (wanita ingin menjadi pria, pria ingin menjadi wanita); atau keyakinan bahwa seseorang telah masuk ke dalam sebuah tubuh dengan jenis kelamin yang salah.
Perbedaan antara seks (kelamin) dan jenis kelamin (gender) adalah bahwa seks adalah kelelakian atau kewanitaan secara biologis; sedangkan jenis kelamin adalah bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, apakah maskulin atau feminin.
Peranan jenis kelamin adalah penampilan umum yang obyektif, sebagai maskulin atau feminin.
Peranan seks merupakan perilaku umum yang berhubungan dengan pemilihan mitra seksual (homoseksual, heteroseksual atau biseksual).
Identitas jenis kelamin biasanya mulai ditemukan pada awal masa kanak-kanak (usia 18-24 bulan).
Anak laki-laki mengetahui bahwa mereka adalah laki-laki, dan anak perempuan mengetahui bahwa mereka adalah perempuan.
Seorang anak bisa menyukai aktivitas yang kadang terlihat lebih tepat untuk lawan jenisnya, tetapi anak-anak dengan identitas jenis kelamin yang normal masih melihat dirinya sebagai bagian dari seks biologis mereka sendiri.
Ini berarti bahwa anak perempuan yang senang bermain baseball dan gulat, tidak memiliki suatu masalah identitas jenis kelamin, jika dia melihat dirinya sebagai wanita dan merasa puas menjadi seorang wanita.
Seorang anak laki-laki yang bermain boneka dan lebih suka memasak daripada berolah raga, tidak memiliki masalah identitas jenis kelamin, kecuali jika dia tidak mengenali dirinya sebagai laki-laki atau secara biologis tidak merasa nyaman menjadi seorang laki-laki.
Transeksualisme.
Transeksualisme adalah suatu kelainan identitas jenis kelamin yang nyata.
Penderita kelainan ini percaya bahwa mereka adalah korban dari suatu kecelakaan biologis (yang terjadi sebelum mereka lahir), yang secara kasar terpenjarakan dalam sebuah tubuh yang tidak sesuai dengan identitas jenis kelamin mereka yang sesungguhnya.
Sebagian besar trasnseksual adalah laki-laki yang mengenali dirinya sebagai wanita, yang biasanya timbul pada awal masa kanak-kanak dan melihat alat kelamin dan penampakan kejantanannya dengan perasaan jijik.
Trakseksual jarang ditemukan pada wanita.
Penderita mungkin akan mencari pertolongan psikologis, baik untuk membantu mereka dalam mengatasi kesulitan hidup dalam sebuah tubuh yang menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun untuk membantu mereka melewati suatu peralihan jenis kelamin.
Penderita lainnya mungkin mencari bantuan dokter ahli dalam pembedahan penggantian seks dan pembedahan plastik.
Beberapa penderita mungkin puas dengan perubahan peranan jenis kelamin mereka tanpa harus melakukan pembedahan; dengan bekerja, tinggal dan berpakaian seperti lawan jenisnya di dalam pergaulan.
Mereka merubah penampilan luar mereka, meminum obat-obat hormonal dan memperoleh identitas yang memperkuat perubahannya, tanpa perlu melakukan pembedahan yang mahal dan beresiko.
Tetapi tidak sedikit penderita yang tampaknya merasa tertolong oleh suatu gabungan dari penyuluhan, terapi hormonal dan pembedahan kelamin.
Pada laki-laki, pergantian seks dilakukan melalui pemberian hormon wanita (menyebabkan pertumbuhan payudara dan perubahan tubuh lainnya) dan pembedahan untuk mengangkat penis dan buah zakar dan membuat vagina tiruan.
Pada wanita pergantian seks dilakukan melalui pembedahan untuk mengangkat payudara dan organ reproduktif lainnya (rahim dan indung telur), menutup vagina dan membuat penis tiruan.
Pemakaian hormon laki-laki (testosteron) sangat penting dalam pergantian wanita menjadi laki-laki dan harus dilakukan sebelum pembedahan.
Dengan pemberian testosteron, akan tumbuh bulu-bulu di wajah dan suara akan menjadi lebih berat.
Penderita yang menjalani pembedahan pergantian seks tidak dapat melahirkan anak, tetapi mereka seringkali dapat merasakan kepuasan dalam hubungan seksualnya.
Kemampuan untuk mencapai orgasme seringkali tertahan sebelum pembedahan dan setelah menjalani pembedahan, beberapa penderita untuk pertama kalinya merasakan kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual.
Perbedaan antara seks (kelamin) dan jenis kelamin (gender) adalah bahwa seks adalah kelelakian atau kewanitaan secara biologis; sedangkan jenis kelamin adalah bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, apakah maskulin atau feminin.
Peranan jenis kelamin adalah penampilan umum yang obyektif, sebagai maskulin atau feminin.
Peranan seks merupakan perilaku umum yang berhubungan dengan pemilihan mitra seksual (homoseksual, heteroseksual atau biseksual).
Identitas jenis kelamin biasanya mulai ditemukan pada awal masa kanak-kanak (usia 18-24 bulan).
Anak laki-laki mengetahui bahwa mereka adalah laki-laki, dan anak perempuan mengetahui bahwa mereka adalah perempuan.
Seorang anak bisa menyukai aktivitas yang kadang terlihat lebih tepat untuk lawan jenisnya, tetapi anak-anak dengan identitas jenis kelamin yang normal masih melihat dirinya sebagai bagian dari seks biologis mereka sendiri.
Ini berarti bahwa anak perempuan yang senang bermain baseball dan gulat, tidak memiliki suatu masalah identitas jenis kelamin, jika dia melihat dirinya sebagai wanita dan merasa puas menjadi seorang wanita.
Seorang anak laki-laki yang bermain boneka dan lebih suka memasak daripada berolah raga, tidak memiliki masalah identitas jenis kelamin, kecuali jika dia tidak mengenali dirinya sebagai laki-laki atau secara biologis tidak merasa nyaman menjadi seorang laki-laki.
Transeksualisme.
Transeksualisme adalah suatu kelainan identitas jenis kelamin yang nyata.
Penderita kelainan ini percaya bahwa mereka adalah korban dari suatu kecelakaan biologis (yang terjadi sebelum mereka lahir), yang secara kasar terpenjarakan dalam sebuah tubuh yang tidak sesuai dengan identitas jenis kelamin mereka yang sesungguhnya.
Sebagian besar trasnseksual adalah laki-laki yang mengenali dirinya sebagai wanita, yang biasanya timbul pada awal masa kanak-kanak dan melihat alat kelamin dan penampakan kejantanannya dengan perasaan jijik.
Trakseksual jarang ditemukan pada wanita.
Penderita mungkin akan mencari pertolongan psikologis, baik untuk membantu mereka dalam mengatasi kesulitan hidup dalam sebuah tubuh yang menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun untuk membantu mereka melewati suatu peralihan jenis kelamin.
Penderita lainnya mungkin mencari bantuan dokter ahli dalam pembedahan penggantian seks dan pembedahan plastik.
Beberapa penderita mungkin puas dengan perubahan peranan jenis kelamin mereka tanpa harus melakukan pembedahan; dengan bekerja, tinggal dan berpakaian seperti lawan jenisnya di dalam pergaulan.
Mereka merubah penampilan luar mereka, meminum obat-obat hormonal dan memperoleh identitas yang memperkuat perubahannya, tanpa perlu melakukan pembedahan yang mahal dan beresiko.
Tetapi tidak sedikit penderita yang tampaknya merasa tertolong oleh suatu gabungan dari penyuluhan, terapi hormonal dan pembedahan kelamin.
Pada laki-laki, pergantian seks dilakukan melalui pemberian hormon wanita (menyebabkan pertumbuhan payudara dan perubahan tubuh lainnya) dan pembedahan untuk mengangkat penis dan buah zakar dan membuat vagina tiruan.
Pada wanita pergantian seks dilakukan melalui pembedahan untuk mengangkat payudara dan organ reproduktif lainnya (rahim dan indung telur), menutup vagina dan membuat penis tiruan.
Pemakaian hormon laki-laki (testosteron) sangat penting dalam pergantian wanita menjadi laki-laki dan harus dilakukan sebelum pembedahan.
Dengan pemberian testosteron, akan tumbuh bulu-bulu di wajah dan suara akan menjadi lebih berat.
Penderita yang menjalani pembedahan pergantian seks tidak dapat melahirkan anak, tetapi mereka seringkali dapat merasakan kepuasan dalam hubungan seksualnya.
Kemampuan untuk mencapai orgasme seringkali tertahan sebelum pembedahan dan setelah menjalani pembedahan, beberapa penderita untuk pertama kalinya merasakan kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual.