Akar saraf keluar dari medula spinalis dan mengantarkan sinyal dan menerima sinyal dari hampir seluruh bagian tubuh.
Akar saraf ini keluar dari medula spinalis melalui kolumna spinalis, melewati lubang diantara tulang belakang dan setiap akar saraf menyediakan informasi atau sensasi (rasa) ke bagian tubuh tertentu.
Setiap akar saraf berpasang-pasangan; dimana akar motorik keluar dari bagian depan medula spinalis dan merangsang otot, sedangkan akar sensorik keluar dari bagian belakang medula spinalis dan membawa informasi rasa ke otak.
PENYEBAB
Penyebab yang paling sering adalah ruptur diskus (pecahnya lempengan) diantara tulang belakang.
Penyebab lainnya adalah:
1. Kolaps tulang belakang yang terjadi karena pengeroposan tulang akibat kanker, osteoporosis atau cedera yang hebat.
2. Artritis degeneratif (osteoartritis) yang menyebabkan terbentuknya penonjolan tulang yang tidak beraturan (taji tulang) yang menekan akar saraf.
3. Stenosis spinalis (penyempitan rongga di sekitar korda spinalis), sering terjadi pada usia lanjut.
4. Tumor atau infeksi medula spinalis (misalnya meningitis atau herpes zoster).
GEJALA
Kerusakan pada tulang belakang atau lempeng diantara tulang belakang bisa menyebabkan penekanan pada akar saraf medula spinalis.
Penekanan ini bisa menyebabkan nyeri, yang seringkali bertambah parah jika penderita menggerakkan punggungnya, batuk, bersin atau mengedan.
Jika akar saraf di punggung bagian bawah tertekan, maka nyeri hanya dirasakan di punggung bagian bawah atau bisa menjalar ke sepanjang saraf pinggul menuju ke bokong, paha, betis dan kaki (nyeri skiatik).
Jika penekanan saraf sangat berat, maka saraf tidak dapat membawa sinyal ke dan dari otot, sehingga terjadi kelemahan dan hilangnya rasa.
Kadang terjadi gangguan fungsi pencernaan dan fungsi berkemih.
Jika mengenai akar saraf di leher, maka nyeri bisa menjalar ke bahu, lengan dan tangan atau ke kepala bagian belakang.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan rontgen bisa menunjukkan adanya penipisan tulang, kerusakan atau perubahan struktur pada kolumna spinalis.
Pemeriksaan CT scan atau MRI akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang terjadi di dalam dan di sekitar medula spinalis.
Jika tidak dapat dilakukan MRI, maka digunakan pemeriksaan mielogram.
Pemeriksaan lainnya yang mungkin diperlukan adalah pengukuran aktivitas listirk di dalam saraf dan otot.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebab dan beratnya penyakit.
Jika penyebabnya adalah kollaps tulang belakang akibat osteoporosis, maka tidak banyak yang bisa dilakukan selain membidai tulang belakang dengan dengan korset yang ketat untuk membatasi pergerakan.
Infeksi diatasi dengan antibiotik, jika terbentuk abses maka nanahnya segera dibuang.
Pembedahan atau terapi penyinaran dilakuan untuk mengangkat tumor.
Untuk membantu meringankan nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.
Obat pengendur otot (muscle relaxant) kadang diberikan, tetapi efektivitasnya belum terbukti dan bisa menimbulkan efek samping terutama pada penderita usia lanjut.(medicastore)
Akar saraf ini keluar dari medula spinalis melalui kolumna spinalis, melewati lubang diantara tulang belakang dan setiap akar saraf menyediakan informasi atau sensasi (rasa) ke bagian tubuh tertentu.
Setiap akar saraf berpasang-pasangan; dimana akar motorik keluar dari bagian depan medula spinalis dan merangsang otot, sedangkan akar sensorik keluar dari bagian belakang medula spinalis dan membawa informasi rasa ke otak.
PENYEBAB
Penyebab yang paling sering adalah ruptur diskus (pecahnya lempengan) diantara tulang belakang.
Penyebab lainnya adalah:
1. Kolaps tulang belakang yang terjadi karena pengeroposan tulang akibat kanker, osteoporosis atau cedera yang hebat.
2. Artritis degeneratif (osteoartritis) yang menyebabkan terbentuknya penonjolan tulang yang tidak beraturan (taji tulang) yang menekan akar saraf.
3. Stenosis spinalis (penyempitan rongga di sekitar korda spinalis), sering terjadi pada usia lanjut.
4. Tumor atau infeksi medula spinalis (misalnya meningitis atau herpes zoster).
GEJALA
Kerusakan pada tulang belakang atau lempeng diantara tulang belakang bisa menyebabkan penekanan pada akar saraf medula spinalis.
Penekanan ini bisa menyebabkan nyeri, yang seringkali bertambah parah jika penderita menggerakkan punggungnya, batuk, bersin atau mengedan.
Jika akar saraf di punggung bagian bawah tertekan, maka nyeri hanya dirasakan di punggung bagian bawah atau bisa menjalar ke sepanjang saraf pinggul menuju ke bokong, paha, betis dan kaki (nyeri skiatik).
Jika penekanan saraf sangat berat, maka saraf tidak dapat membawa sinyal ke dan dari otot, sehingga terjadi kelemahan dan hilangnya rasa.
Kadang terjadi gangguan fungsi pencernaan dan fungsi berkemih.
Jika mengenai akar saraf di leher, maka nyeri bisa menjalar ke bahu, lengan dan tangan atau ke kepala bagian belakang.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan rontgen bisa menunjukkan adanya penipisan tulang, kerusakan atau perubahan struktur pada kolumna spinalis.
Pemeriksaan CT scan atau MRI akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang terjadi di dalam dan di sekitar medula spinalis.
Jika tidak dapat dilakukan MRI, maka digunakan pemeriksaan mielogram.
Pemeriksaan lainnya yang mungkin diperlukan adalah pengukuran aktivitas listirk di dalam saraf dan otot.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebab dan beratnya penyakit.
Jika penyebabnya adalah kollaps tulang belakang akibat osteoporosis, maka tidak banyak yang bisa dilakukan selain membidai tulang belakang dengan dengan korset yang ketat untuk membatasi pergerakan.
Infeksi diatasi dengan antibiotik, jika terbentuk abses maka nanahnya segera dibuang.
Pembedahan atau terapi penyinaran dilakuan untuk mengangkat tumor.
Untuk membantu meringankan nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.
Obat pengendur otot (muscle relaxant) kadang diberikan, tetapi efektivitasnya belum terbukti dan bisa menimbulkan efek samping terutama pada penderita usia lanjut.(medicastore)