Penyakit Aorta Abdominalis & Percabangan

Penyumbatan pada aorta abdominalis dan cabang utamanya bisa terjadi secara tiba-tiba maupun secara perlahan.

PENYEBAB

Penyumbatan total yang terjadi secara tiba-tiba biasanya terjadi jika:
- suatu bekuan yang terbawa oleh aliran darah tersumbat di dalam suatu arteri (emboli)
- penbentukan suatu bekuan (trombosis) di dalam arteri yang menyempit
- terjadi robekan pada dinding arteri (diseksi aorta).

Penyumbatan yang terjadi secara perlahan biasanya merupakan akibat dari aterosklerosis.
Juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan otot abnormal di dalam dinding arteri atau penekanan dari suatu massa diluar arteri (misalnya tumor).

GEJALA

Penyumbatan total arteri mesenterika superior

Penyumbatan total dari arteri mesenterika superior (cabang utama dari aorta abdominalis), yang mengalirkan darah ke sebagian besar usus, merupakan suatu keadaan darurat.
Penderita akan tampak sangat sakit dan merasakan nyeri perut yang hebat.

Pada awal penyakit biasanya timbul muntah dan ada desakan untuk buang air besar.
Bila dokter menekan perutnya, penderita hanya akan merasakan nyeri tumpul; sedangkan nyeri perut hebat yang dirasakan penderita biasanya lebih parah dan bersifat menyebar serta samar-samar.

Perut mungkin agak kembung.
Pada pemeriksaan dengan stetoskop pada awalnya bising usus akan menurun, kemudian sama sekali tak terdengar.

Di dalam tinja terdapat darah, yang pada awalnya hanya dapat ditemukan dengan pemeriksaan laboratorium.
Tidak lama kemudian, tinja akan berwarna kemerahan.

Tekanan darah turun dan penderita mengalami syok, sedangkan usus mengalami gangren (kematian jaringan).

Penyempitan arteri mesenterika superior

Penyempitan arteri mesenterika superior yang terjadi secara perlahan, menyebabkan nyeri dalam waktu 30-60 menit setelah makan karena pada proses pencernaan, usus memerlukan lebih banyak darah.
Nyerinya menetap, hebat dan biasanya terfokus pada pusar.

Nyeri yang timbul menyebabkan penderita takut makan sehingga berat badan penderita sangat berkurang.
Karena aliran darah ke usus menurun, maka penyerapan zat-zat gizi menjadi buruk dan terjadi penurunan berat badan.

Penyumbatan arteri renalis

Jika suatu bekuan tersangkut di dalam salah satu arteri renalis (cabang yang menuju ke ginjal), akan timbul nyeri secara tiba-tiba pada sisi yang bersangkutan dan air kemih menjadi berdarah.
Penyumbatan yang terjadi secara perlahan pada arteri yang menuju ke salah satu maupun kedua ginjal, biasanya merupakan akibat dari aterosklerosis dan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi renovaskuler).
Hipertensi renovaskuler merupakan 5% dari semua kasus hipertensi.

Penyumbatan arteri iliaka

Arteri iliaka adalah cabang aorta di bagian bawah yang melewati panggul dan menuju ke tungkai.
Jika arteri iliaka tersumbat, maka kedua kaki secara tiba-tiba menjadi nyeri, pucat dan dingin.
Denyut nadi di tungkai tak teraba dan tungkai mengalami mati rasa.

Jika penyempitan yang terjadi secara perlahan terjadi di dalam aorta bagian bawah atau di dalam salah satu dari arteri iliaka, maka pada saat berjalan penderita akan merasakan kelelahan otot atau nyeri di bokong, panggul dan betis.
Pada pria, penyempitan aorta bagian bawah atau penyempitan kedua arteri iliaka sering disertai dengan impotensi.

Penyempitan arteri femoralis

Arteri femoralis adalah arteri yang berasal dari selangkangan dan menuju ke lutut.
Jika terjadi penyempitan pada arteri femoralis, maka penderita akan merasakan nyeri betis ketika berjalan dan denyut nadi di sebelah bawah penyumbatan teraba lemah atau sama sekali tidak teraba.

DIAGNOSA

Untuk menentukan beratnya penyumbatan dilakukan pemeriksaan USG Doppler dan angiografi.

PENGOBATAN

Jika diduga terjadi penyempitan arteri mesenterika superior, segera dilakukan pembedahan untuk mengembalikan aliran darah dan menyelamatkan nyawa penderita.

Pada penyumbatan arteri yang menuju ke usus yang terjadi secara perlahan, diberikan nitrogliserin untuk mengurangi nyeri perut, sedangkan untuk mengurangi penyumbatan harus dilakukan pembedahan.

Bekuan darah di dalam arteri hepatika dan arteri lienalis (cabang yang menuju ke hati dan limpa), biasanya tidak terlalu berbahaya.
Meskipun penyumbatan menyebabkan cedera pada bagian dari hati atau limpa, tetapi untuk mengatasinya jarang perlu dilakukan pembedahan.

Untuk mengembalikan fungsi ginjal harus segera dilakukan pembedahan untuk mengangkat bekuan dari arteri renalis.
Pada penyumbatan yang terjadi secara perlahan, kadang dilakukan angioplasti (memasukkan balon ke dalam arteri dan mengembangkannya untuk menghilangkan penyumbatan); tetapi biasanya bekuan harus segera diangkat atau dibuat jalan pintas melalui pembedahan.

Pembedahan darurat dapat menghilangkan penyumbatan mendadak dari aorta bagian bawah yang bercabang 2 menuju ke tungkai.
Kadang bekuan bisa dilarutkan dengan menyuntikkan obat trombolitik (misalnya urokinase), tetapi bagaimanapun juga pembedahan memberikan hasil yang lebih memuaskan.(medicastore)