PENYEBAB
Kardiomiopati hipertrofik bisa terjadi sebagai suatu kelainan bawaan.
Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa dengan akromegali (terjadi akibat kelebihan hormon pertumbuhan di dalam darah) atau pada penderita hemokromositoma (suatu tumor yang menghasilkan adrenalin).
Penderita neurofibromatosis juga bisa mengalami kardiomiopati hipretrofik.
Biasanya setiap penebalan pada dinding otot jantung mencerminkan reaksi otot terhadap peningkatan beban kerja jantung dan penyebab yang khas dari keadaan ini adalah:
- tekanan darah tinggi
- penyempitan katup stenosis (stenosis katup aorta)
- keadaan lainnya yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari jantung.
Tetapi penderita kardiomiopati hipertrofik tidak memiliki keadaan-keadaan tersebut. Bahkan penebalan pada kardiomiopati hipertrofik biasanya merupakan akibat dari kelainan genetik yang diturunkan.
Jantung menebal dan lebih kaku dari normal dan lebih tahan terisi oleh darah dari paru-paru.
Sebagai akibatnya terjadi tekanan balik ke dalam vena-vena paru, yang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam paru-paru, sehingga penderita mengalami sesak nafas yang sifatnya menahun.
Penebalan dinding ventrikel juga bisa menyebabkan terhalangnya aliran darah, sehingga mencegah pengisian jantung yang sempurna.
GEJALA
Gejala-gejalanya berupa:
- pingsan
- nyeri dada
- palpitasi yang disebabkan oleh denyut jantung yang tidak beraturan
- gagal jantung yang disertai sesak nafas.
Denyut jantung yang tidak beraturan bisa menyebabkan kematian mendadak.
Kardiomiopati Hipertrofik
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, seperti terdengarnya suara jantung yang khas pada pemeriksaan dengan stetoskop.
Diagnosis biasanya diperkuat dengan pemeriksaan EKG, ekokardiogram atau rontgen dada.
Jika akan dilakukan pembedahan mungkin perlu dilakukan kateterisasi jantung untuk mengukur tekanan di dalam jantung.
PENGOBATAN
Pengobatan terutama ditujukan untuk mengurangi tahanan jantung.
Pengobatan utama adalah beta-blocker dan penghambat saluran kalsium, diminum sendiri-sendiri atau bersamaan.
Pembedahan untuk mengangkat sebagian otot jantung bisa memperbaiki curah jantung, tetapi hanya dilakukan pada penderita yang gejalanya tidak membaik dengan terapi obat.
Pembedahan dapat meringankan gejala, tetapi tidak mengurangi risiko kematian.
Sebelum dilakukan tindakan pencabutan gigi atau prosedur bedah, untuk mengurangi resiko infeksi di dalam lapisan jantung (endokarditis infektif), dapat diberikan antibiotik.
Sekitar 4% penderita meninggal setiap tahunnya. Kematian biasanya terjadi mendadak.
Kematian karena gagal jantung yang menahun lebih jarang terjadi.(medicastore)